🌟CHAPTER-5🌟

971 7 1
                                    

"Cintaku bukan cinta mati, namun ini adalah sebuah kesetiaan cinta. Dimana saat aku telah memilihmu, aku akan selalu menjagamu."
-Bintang Surya Rusdian-

Tahun 2005.
Tepat diumur shasa enam tahun,keluarga shasa kini berada dikota Jakarta. Papah shasa harus pindah kota ke kota mortopolitan ini dikarnakan sebuah pekerjannya memintanya.

Papah shasa memandangi shasa yang begitu sedih karna ia harus pindah dan meninggalkan teman-temannya.

"jangan nangis terus anak papah, kita nanti kan bisa ke makassar lagi kalo papah libur kerja."ucap papah shasa menenangkan anak sulung nya itu.

"tapi pah.. Disini shasa gak punya teman."rengek shasa.

Monica yang masih begitu kecil hanya dapat melihat kakak nya yang masih tetap menangis.

"kan ada monica sayang, kamu main aja ya sayang sama adik kamu."ujar papah lagi.

Shasa melirikkan matanya melihat monica yang mematung yang pandangannya fokus tertuju ke shasa.

"ngapain kamu liatin kakak terus sana pergi."usir shasa kepada adik kecilnya.

Monica tetap tidak bergerak dari tempat ia berdiri, ia masih tetap memandang kakaknya dan tidak mengerti bahwa dirinya telah diusir.

"main sama monic aja yuk kak?"ajak monica kepada shasa.

"aku gak mau main sama kamu, kakak gamau main sama anak kecil. Sana pergi!"bentak shasa berusaha mengusir adiknya yang masih berumur empat tahun.

Monica tetap tidak bergerak walaupun sudah berkali-kali.

Shasa kesal melihat adik kecilnya ini tidak segera pergi, shasa bangkit lalu ia lari keluar rumah meninggalkan adik kecilnya.Shasa berlari takut jika adik kecilnya mengikuti dirinya,kini shasa duduk didepan.

"Aku kesepian tanpa kalian.."ucap shasa kecil didepan rumahnya yang baru.

Shasa kecil kini sibuk dengan kesedihannya, sampai-sampai ia tidak sadar telah diperhatikan seorang anak laki-laki kecil diam-diam.

Seorang anak laki-laki kecil itu tersenyum lebar melihat shasa saat ini, laki-laki kecil itu adalah bintang. Bintang mengambil sebuah batu krikil dan dilemparkannya ke arah shasa.

Lemparan pertama tidak kena, bintang kurang bersemangat dalam melempar untuk itu batu krikil tidak mendarat dengan pas, kini bintang engambil batu krikil kedua lalu dilemparkannya kembali ke shasa.

"Aduh sakit."ucap shasa kesakitan karna batu krikil itu mendarat di kakinya.

Bintang menahan tawanya dan segera bersembunyi. Shasa melirikkan matanya untuk melihat siapa yang telah melemparkan batu krikil kecil ini. Namun tak nampak seorang pun, membuat shasa kini takut akan berada diluar.

Shasa pun segera berlari masuk kedalam rumahnya tidak ingin berlama-lama di luar rumah yang sangat sepi itu.

"yah kok masuk kedalem sih, gak ada yang biasa dijailin lagi deh."gerutu bintang yang kini keluar dari persembunyiaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sahabat jadi Suami.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang