☆CHAPTER-1☆

1.4K 14 0
                                    

"Yang berat itu bukan rindu, tapi gengsi. Gengsi bilang kalo aku cinta kamu."
-Shasa Barbieanna-

Shasa melangkahkan kakinya dengan tidak semangat, ia masih memikirkan kejadian tadi pagi dirumahnya.

"Lo itu aneh,lo kayak bunglon. Sebentar gini, sebentar gitu. Susah ditebak."gumam shasa sambil menyusuri koridor kampusnya.

"Pagi cantik..."sapa seseorang yang kini tersenyum melihat kehadiran shasa.

Ia Rudianto, junior yang baru masuk ke universitas ini seperti Shasa dan Bintang. Rudi sangat mengidolakan sosok Shasa, menurut pandangan Rudi Shasa adalah sosok wanita paling sempurna.

"Lo kenapa bisa berubah-rubah sih. SD lo nakal banget, SMP lo berengsek, SMA lo pinter, pas kuliah lo dingin sedingin es dikutub."gumam shasa lagi.

"Sha..."panggil Rudi lagi untuk yang kedua kali karna sapaaan nya yang pertama tidak dihiraukan.

Namun panggilan Rudi yang kedua lagi-lagi tidak dihiraukan oleh wanita imut ini, shasa malah lebih fokus dengan pikirannya.

Rudi mengejar Shasa dan langsung menepuk pundak shasa.

"Mamaaa!"ucap shasa kaget saat pundaknya ditepuk.

Shasa langsung berjongkok dan menutup matanya, badannya langsung gemetar ketakutan.

Rudi menatap shasa dengan tatapan terkejut, terkejut dengan perbuatan main-mainnya sehingga membuat shasa menjadi sangat ketakutan.

"Sha... maaf sha... gue rudi. Gue cuma becanda sha"ucap Rudi meminta maaf dengan shasa.

"mama...ma.....shasa takut maaa.."ucap shasa yang kini meneteskan air matanya dengan mata tertutup.

Rudi kini semakin cemas, mengapa shasa bertambah takut dengan rudi.

"Lo apain tuh anak baru ?"tanya seseorang kakak tingkat yang kebetulan lewat koridor.

Rudi menengok dan menggelengkan kepalanya untuk menjawab kalau ia tidak melakukan sesuatu yang salah.

"Shasa..."ucap bintang dari kejauhan.

Bintang berlari menuju tempat dimana shasa merasa ketakutan.

"Sha... ini gue bintang."ucap bintang menguncangkan tubuh shasa .

"Gue... takut..."ucap shasa dengan gemetar.

"Tenang, buka mata lo sekarang ada gue sha.."ujar bintang.

Shasa menuruti perintah bintang untuk membuka matanya dengan perlahan, dan benar saja bintang kini berada didepannya seperti dulu.

"Bintang..."panggil shasa dengan suara yang masih sedikit bergetar.

"Tenang sha...ada gue sekarang."ucap bintang menenangkan shasa dengan segera memeluknya.

Sahabat jadi Suami.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang