(31)

7.4K 575 50
                                    

Lisa poV_____

"Lice...aku akan segera menikah dengan lalice"

Kau bisa membayangkan betapa kagetnya dan sakitnya hati ini

Sangat sakit mendengar orang yg kita cintai dan tidak bisa kita miliki akan di persunting oleh orang lain...

Aku tidak bisa menahan gejolak perasaan sesak ini...aku mencoba berulang kali mengatur nafas ini yg amat sesak, tapi apalah?
Justru semakin sesak!!!

Aku berusaha bicara dan berdiri di depannya dengan menatap lurus ke luar pada jendela yg terbuka...

"Bukankah dia telah menolakmu saat kau menemuinya?" Tanyaku berusaha kuat di depannya

Chaeng menarik bajuku agar aku berhadapan dengannya.

"I-iya...itu semuanya rencananya dia membuat kejutan untukku dan dia menyutuh anak buahnya menculikku dan ternyata dia membawaku ke rumahnya dan melamarku" jelasnya sambil menangis

Entahlah...haruskah aku sesakit ini?
Rasanya mata ini perih menahan kepedihan

"Jangan menangis!! Apa kau mencintainya?" Tanyaku mengusap air matanya

"Aku akan berusaha belajar mencintainya lice, demi anak ini, jujur a-aku...aku sudah mulai nyaman dengannya"

Ya tuhan...kuatkan hati ini aku tidak boleh menangis di depannya!

"Jika dia bisa menjagamu dengan baik dan terus membuatmu tersenyum aku hanya bisa mendoakan yg terbaik untukmu chaeng! A-aku-"

Aku tidak sanggup melanjutkan kata kataku, aku menjatuhkan tubuhku dalam pelukannya.

Dia pun membalas pelukanku dan semakin terisak...

Kami hanya diam dan merasakan pelukan yg bisa di bilang ini adalah pelukan terakhir. Tapi aku tidak berharap ini pelukan terakhir. Kami masih bisa bersahabat bukan?

"Jangan melupakanku chaeng!"

Lisa poV end____

Rose poV_____

"Jangan melupakanku chaeng!"

Bodoh....

Tidak mungkin aku melupakan dirinya tidak akan...

"Jangan bicara seperti ini lice, kau adalah segalanya bagiku" Ucapku semkain mengeratkan pelukan kami

Aku tidak ingin pelukan hangat dan nyaman ini menjadi yg terakhir untukku...

Aku tau bagai mana perasaannya saat ini, aku tau hatinya hancur tapi mungkin ini yg terbaik baik untukku baik pula untuknya.

Meski kami saling mencintai tidak semua cinta harus saling memiliki bukan?
Tidak semua cintanya bisa bersatu...

Jika di bilang buruk...hatiku lebih hancur darinya!
Tapi aku sadar Lice sudah memiliki istri yg tidak mungkin aku perjuangkan terus.

Terkadang kita harus iklas dan berlapang dada kala melihat orang yg kita cintai bukanlah milik kita lagi..

"Kapan kalian akan menikah?" Tanyannya berat

Rasanya dada ini serak mendengar suaranya dengan menahan tangis.

"Kami akan segera menikah lice, aku mohon datanglah" kataku

Lice melepaskan pelukan kami lantas dia menatapku.

"Tentu chaeng, aku akan datang di hari sepesialmu itu sudah pasti...aku ingin kau berbahagia dengannya jika dia berani membuatmu menangis bilang padaku" katnya dengan tersenyum paksa sambil mengusap pipiku

_Impian Hitam_(Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang