Monopoli.02

671 85 21
                                        

Sider? Naga juseyo!

Typo? Mian.

.
.
.

Sampainya mereka di Villa milik Guanlin. Hyungseob dan Daehwi masih belum percaya jika mereka bertemu dan akan menginap di Villa milik seorang Aktor Lai Guanlin.

Jika mereka excited, beda dengan Jihoon dan Minhyun. Perasaan keduanya campur aduk, merasa biasa aja tapi di delemnnya tegang.

Jihoon dan Minhyun sebenarnya ingin main monopoli itu sampai mereka tiba di rumah, dan Hyungseob sama Daehwilah yang tidak ingin pulang.

Katanya - pulangnya besok aja, lo gak kasian sama gue apa-.

Jadinya Jihoon pasrah. Minhyun Juga.

"Ok sekarang lo semua masuk" perintah Guanlin santai.

"Tapi lo yang... gendut, badannya gede muka jelek " nunjuk Jihoon "diem dulu disini" perintah Guanlin.

Jihoon yang di panggil gendut dan apalah tadi merasa panas sekelilingnya.

Hyungseob, Daehwi sama Minhyun nepuk jidatnya. Akan berakhir dunia.

"Lo.. Kenapa nepuk jidat? " tanya Woojin yang merasa bingung.

Hyungseob mau jelasin tapi di cegat sama Daehwi dan menyuruh semuanya pergi dari sana, menyisakan Panwink doang.

"Lo.. Bilang.. Apa? " tanya Jihoon penuh dengan nada dingin dan raut wajah yang menahan amarah.

Jihoon tidak perduli jika didepannya ini mau Aktor mau pemulung mau apalah pokoknya dia gak peduli.

prinsip Jihoon yaitu "HARGA DIRI LEBIH PENTING DARI APAPUN"

Guanlin masih santai dan tidak takut akan kemurkaan sang Jihoon. :v

"Gendut, jelek apa lag- " duh mulut Guanlin mulus bener ngomong gendut, giliran ngomong makasih aja seket.

Bugh.

Bugh.

"OK LAST "

BUGH.

"EH BANGSAT AYAM LO YA.. NGAPAIN SIH LO NONJOK MUKA GANTENG GUE" Guanlin mendesis kesal karena perbuatan Jihoon.

3 pukulan yang tidak bisa dibilang sakit. Pertama di pipi kanan, kedua di pipi kiri dan terakhir di perut.

Jihoon mah bomat, dia mendencih melihat Guanlin ngegas kaya tadi.

"Lo udah ngatain gue, dan gue gak suka di katain."

"Bangsaaattttt ashuuu"

Melihat Guanlin yang duduk di tanah sambil memegangi perutnya membuat Jihoon merasa sedikit kasian.

Tapi harga diri.

Tapi jika melihat lagi juga kasian, akhirnya Jihoon mau noongin Guanlin aja.

"Sini gue bantu" Jihoon mengulurkan tangannya dan malah di tepis oleh Guanlin.

Kelama-kelamaan Jihoon merasa kesal dan memeluk bahu Guanlin dan memapahnya ke dalam.

Dari kejauhan Hyungseob, Minhyun, Daehwi, Woojin dan Daniel yang menyaksikan semuanya geleng-geleng.

"Sungguh DRAMA keluarga " Hyungseob dan Woojin ngomong barengan.

Mereka tatap-tatapan bentar lalu "lo manis" gombalan Woojin keluar.

Hyungseob shy shy cat, "makasiiiiihhh" .

Daehwi, Minhyun dan Daniel yang meihat mereka berdua hanya geleng-geleng .

Different [Panwink]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang