Back.01

1K 116 12
                                    

Vote dulu gays. New story ..

Saya saranin kalian bacanya jangan setengah-setengah ya.  Baca sampai bawah ok. Maaf kalo ada typo, karena belum sempat revisi.

Semoga suka :")

###

"Guanlin cepet bangun, kamu harus kerja" seseorang menghampiri guanlin yang sedang terlelap di atas kasur. Dengan selimut yang meliliti tubuhnya.

Jihoon menyibakan tirai berwarna putih itu untuk menjadi satu. Membiarkan cahaya matahari pagi menembus kamarnya.

Guanlin membuka matanya saat cahaya matahari menerpa wajahnya. Dengan mata yang dikijapkannya sambil menggaruk rambutnya, itu tanda kalau Guanlin belum sadar sepenuhnya.

Jihoon hanya menatap guanlin lalu melangkahkan kakinya kearah Guanlin. 

Dengan cepat Jihoon memegang pipi Guanlin dan mencium bibir tebal Guanlin.  Tidak ada lumatan hanya kecupan biasa.

Itu membuat Guanlin bersemangat di setiap pagi.

"ji Liyan udah bangun?" suara guanlin terdengar sangat serak. Jihoon mengambilkan guanlin air yang berada di samping tempat tidur.

Jihoon memberikannya kepada Guanlin. "belom katanya mau Daddy'nya yang bangunin, lupa ya? "

Guanlin baru ingat kalau tadi malam liyan meminta Guanlin yang membangunkannya, karena setiap hari hanya Jihoon yang membangunkan Liyan.

"kalau begitu aku ke kamar Liyan dulu ya Ji" Guanlin beranjak bangun dari tempat tidur dan sedikit merapikan rambutnya.

Guanlin melangkahkan kakinya memasuki kamar kesayangannya.  Guanlin sangat menyayangi liyan.

Karena dia sama seperti Jihoon, sifat yang mengemaskan dan manis itu membuatnya nyaman disamping Jihoon dan Liyan.

Guanlin bisa melihat anaknya yang masih menjelajahi mimpinya. 

Mendekatkan dirinya dan sedikit memberi tepukan di pipi liyan. "liyan bangun, Daddy udah bangunin Liyan kan. Sekarang cepat bangun"

Guanlin menghela nafasnya, ternyata membangunkan anak kecil itu susah.

Guanlin membuka jendela yang berada di dekat kasur, membuat cahaya matahari menerpa wajah anaknya.

Liyan merasa terganggu karena sinar matahari membuat Guanlin menahan tawanya. 

"Liyan bangun, nanti sarapannya Daddy yang ngabisin" kata guanlin membuat Liyan sepenuhnya sadar. 

"nah sekarang kamu mandi " Liyan hanya mengangguk. Dia tidak ingin berbicara pagi-pagi seperti ini.

Guanlin keluar dari kamar anaknya dan melakukan hal yang sama seperti Liyan.

-----

Jihoon menyiapkan sarapan seperti pagi biasanya. Jihoon juga bekerja sama seperti Guanlin.

Jihoon adalah seorang dokter anak di sebuah Light Hospital . Jihoon biasanya akan berangkat bersama Guanlin dan Liyan. 

Jihoon menoleh saat anak dan suaminya menuruni tangga bersama.

Setelah selesai menyiapkan sarapan, Jihoon memberikan Liyan kursi dan membantunya untuk duduk.
"Liyan ingatkan pesan Mommy? "

Liyan mengangguk "jangan menyisakan makanan dan belajar yang rajin"

Jihoon dan Guanlin senang bisa mendidik anak mereka dengan baik. Biarpun Jihoon dan Guanlin sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing, tetapi mereka tidak pernah lupa untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya.

Different [Panwink]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang