1.3 toilet accident

2.2K 226 10
                                    

"Sohye?"

"Loh Jira?"

Jira sedikit terkejut, namun ia teringat Mark pernah cerita bahwa dirinya sedang menyukai seseorang. Jira sangat yakin bahwa itu adalah Sohye.

"SUMPAH LO JADIAN SAMA BABU GUE ANJIR!?"

"Belum, anjir, Ra!"

"Oh belum ya, belum Hye? Hahahaha"

"E-eh maksudnya nggak! Iya nggak! Gue gak jadian sama Mark"

"Dih siapa yang bilang lo deket sama Mark? Kan gue bilang sama babu gue"

"SERAH NYET SERAH"

Jira makin ngakak aja denger Sohye gelagapan gitu. "Cieeee, besok cerita ya gak mau tau anjir jahat banget lo ya gak cerita-cerita ke gue"

"Gue tuh emang mau cerita tapi ntaran gitu"

"Ah lo—"

"HEH LO TELFON SIAPA PAKE HP GUE?!"

Jira menoleh, kemudian mendapati Mark yang seperti biasa hanya melilitkan anduk dipinggangnya.

"Nih pacar lo udah beres nih Hye mandinya" Ucap Jira sambil tertawa.

Lalu hp-nya ia sodorkan ke si empunya. "Sohye telfon, ya gue angkat aja"

"Bangsat lo" Umpat Mark sebelum akhirnya menjawab telfon dari Sohye itu.

Jira daritadi memperhatikan Mark yang masih menjawab telfon Sohye. Sedikit sedih karena sahabatnya itu mempunyai pacar. Kemudian ia terpikirkan bahwa seperti ini kayaknya ya perasaan Mark saat tahu Jira dan Jaehyun berpacaran.

"Udah telfon pacarnya?" Tanya Jira.

Mark menatapnya kesal. "Apaan sih lo. Sana ke luar, gue mau bajuan"

"Boongin gue, gak bilang-bilang jadian sama Sohye, terus nyembunyiin apa lagi lo dari gue?"

Menyadari Jira yang mengalami perubahan mood, Mark dengan cepat mengambil bajunya dan masuk ke kamar mandi.

Namun saat ia selesai, Jira sudah tidak ada di dalam kamarnya. Mark menuruni tangga, kemudian mendapati Jira yang sedang dipeluk Bunda sambil terisak.

"Astaga kok sampe nangis gini sih?" Ucap Mark sambil mendekati Jira.

Jira menatap Mark dengan wajah yang basah. "Lo jahat sama gue! Masa lo gak cerita gimana bisa jadian sama Sohye, lo anggep gue apa?" Ucapnya sembari sesenggukan.

Detik selanjutnya, Mark menarik Jira ke dalam dekapannya, kemudian mengelus pelan punggungnya.

"Maaf, gue gak mau lo malah mikirin gue terus gara-gara gue cerita. Gue juga gak mau jadi pengganggu lo sama Bang Jaehyun" Ucap Mark.

"Lo tuh ngomong apa sih? Lo kan tau kalo gue emang selalu prioritasin lo"

"Iya jangan kayak gitu lagi Ra, lo harus ngehargai pacar lo. Pacar lo pasti sakit hati kalo lo malah prioritasin gue daripada dia"

Jira mendongak. "Berarti lo juga bakal kayak gitu? Berhenti prioritasin gue?"

Mark mengangguk. "Sekarang kita sama-sama punya pasangan. Tapi gue masih sayang banget sama lo kok"

Jira tersenyum lalu mengecup pipi Mark lama. Setelah itu ia melepaskan pelukannya.

"Jangan bilang tadi lo boongin gue juga gara-gara jalan sama Sohye?" Ucap Jira yang kemudian dibalas cengiran dan anggukan oleh Mark.

"Yeuh dasar lo ya!"

"Awas ah, gue pengen ke kamar mandi dulu" Ucapnya lagi sambil mendorong Mark.

Setelah Jira pergi, Bunda menatap anak sematawayangnya itu. "Meskipun Jira suka galak sama kamu, sebenernya dia teh gak mau kamu punya pacar. Dia takut kamu ngelupain dia ceunah, dia teh gak rela"

"Atuh da gimana lagi, dianya juga pacaran"

——

Kelas Jira dan Sohye jamkos, jadinya kedua orang itu sekarang lagi nonton film di MacBook-nya Jira.

Tadi pagi Jira sudah mengintrogasi Sohye, yang kemudian cewek itu mengaku dirinya dan Mark sudah official sejak beberapa hari lalu.

Jira senang mendengarnya, meskipun ia tahu waktunya dengan Mark akan sedikit banyak berkurang. Tapi ia pikir jika Mark bahagia, ia juga bahagia.

"Hye toilet yuk, aing pengen pipis euy" Ajak Jira sambil memegang perut bagian bawahnya.

"Lo sendiri gih, gue mager ah"

"Ah lo mah"

Setelah itu Jira jalan ke luar kelas untuk ke toilet. Sebenernya sekarang dia udah berani ke luar sendiri karena udah gak ada yang koar-koar lagi tentang foto di mading. Tapi toilet di lantai dua itu posisinya di ujung, sedangkan kelas Jira di ujung juga.

Saat Jira memasuki toilet, tak ada satu orang pun di sana, mengingat ini masih jam pelajaran.

"Yang mana anjing?"

"Yang ini nih tadi gue denger"

Jira mendengar suara orang yang berbisik itu, namun ia lebih memilih untuk bodo amat karena tak tahan buang air kecil.

BYUURRR

"ANJING!"

——

to be continued~
jangan lupa tekan bintang^^

you, you, youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang