[s2] 4.6 soft time

2K 201 42
                                    

"Astagfirullah, Jira!"

Jaehyun memekik keras saat menghampiri Jira di kamar mandi. Sangat terkejut melihat Jira yang sudah terjatuh di lantai sambil memegangi kepalanya.

Dengan cepat pria itu menggendong adiknya ke atas kasur. Lalu menelfon dokter yang kemarin menangani Jira, juga kerabat dekat Papa.

"Kak..."

Jaehyun menoleh. "Sayang, idung kamu berdarah!"

Jaehyun membersihkan darah yang keluar dari hidung Jira dengan perasaan yang semakin panik. Jira tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Kak Jaehyun...." Lirih Jira sambil meremat lengan Jaehyun, menyalurkan rasa sakit yang ia rasakan.

"Maaf, maafin aku sayang, harusnya aku anter kamu tadi" Ucap Jaehyun sebelum memeluk adiknya itu.

Ia menatap Jira iba, ia tak bisa memberikan obatnya saat ini, mengingat Jira yang overdose kemarin.

"Aku mau minum obat aku..."

Jaehyun mengelus-elus kepala Jira lembut. "Maaf aku gak bisa ngasih obat kamu sekarang, sayang, takut kamu kenapa-napa lagi"

Meskipun tidak ada ikatan darah, Jaehyun bisa merasakan sakitnya Jira saat ini. Itu karena keduanya memang sedekat itu, seperti adik-kakak yang satu darah.

Ting nong!

"Bentar sayang" Ucap Jaehyun sambil melepas tangannya lalu turun untuk membukakan pintu.

Tak lama kemudian, Jaehyun kembali bersama dokter dan dua perawatnya.

"Jiraaa, kunaon deui atuh ai kamu.." Ucap dokter itu sambil mengecek keadaan Jira.

"Tadi jatoh di kamar mandi, kepalanya sakit banget, sempet mimisan juga tadi" Jelas Jaehyun pada Pak Dokter, matanya menyorotkan tatapan khawatir pada Jira.

Pak Dokter langsung menyuruh kedua perawatnya untuk menginfus Jira.

"Belum saya kasih obat ya, takut overdose lagi"

Lalu Pak Dokter memberi beberapa jenis vitamin untuk Jira sebelum pergi dan mengucapkan lekas sembuh.

——

"Besok aja deh Pa gimana?"

"Gak bisa, Jaehyun, orangnya pulang malem ini"

"Ya tapi kan aku gak bisa ninggalin Jira sendirian, lagi kayak gini dianya"

"I beg you, Jaehyun, ini penting banget soalnya"

"Terus aku harus ninggalin Jira sendirian gitu?"

"Minta temenin sama temen-temennya aja, sebentar aja Jaehyun—"

Tut tut tut

Sambungan telfon dari Sydney itu langsung Jaehyun matikan sepihak. Abisan pusing banget Papa tiba-tiba nyuruh dia buat nemuin orang di company-nya yang di Bandung. Padahal kan Jira lagi sakit gini, mana tenang Jaehyun ninggalin dia sendirian di rumah.

Sebenarnya Jaehyun bisa saja menelfon teman-teman Jira—sesuai kata Papa tadi—tapi hp Jira terkunci dan pemiliknya sedang tertidur.

Jaehyun bingung, sampai tiba-tiba teringat masi ada tetangga sebelah yang pasti akan mau menemani Jira. Tapi... ia takut si suami orang itu luluh lagi pada adiknya.

you, you, you ; markleeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang