chapter 4

20 0 0
                                    

Madah pov
  korea selatan, Incheon 17.00.KST

Aku pun baru tiba di negara gingseng yang selama ini aku idamkan dari kecil. Aku pun langsung pergi keluar dari bandara dan pergi menuju dimana aku akan tinggal. Aku pun haus. Dan kebetulan ada cafe yang tak jauh dari bandara incheon, lalu segera menuju kecafe seberang sana, untung saja aku fasih bahasa korea, karena aku les khusus bahasa korea.

Aku pun langsung masuk kedalam cafe, dan duduk di dekat jendela. Aku pun tersenyum sambil menikmati minumanku. Tak lama para pelayan cafe dtg menghampiriku.

"Mau pesan apa nona" katanya sopan padaku.

"Pesan cafe latte, bisakan" kataku sopan dengan bahasa korea

"Baiklah pesanan akan datang 5 menit lagi sebentar nona" katanya padaku, aku pun hnya menganggukkan kepalaku..
.
.
.
.
Someone pov
Kedua belas pria tampan baru pulang dari china sehabis konser, dan sekarang mereka tinggal menunggu mobil jemputan mereka.

"Hyung aku akan beli coffe sebentar ya hyung, aku ingin sekali minum kopi" rengek  si makne

"15 menit hun, ingat jangan sampai ketahuan mengerti" kata pria cantik, pria berkulit pucat pun hanya mengangguk dan pergi menuju cafe seberang kesana.

Pria tampan pucat pun langsung masuk kedalam cafe tersebut, oh cafenya sangat ramai. Iya pun tengah mencari tempat duduk yang berada didalam cafe, iya pun tersenyum melihat ada kursi didepan meja tepat pada gadis berkerudung hijau pucat, segera aja iya menuju kesana.

Hm, nona boleh aku duduk disini, karena. Kursinya penuh semua"kata pria pada gadis berhijab hijau. Tapi gadis itu tersenyum dan mengangguk, dan aku entah kenapa merasa jantungku berdetak kencang melihat gadis di hadapanku.
Tapi tunggu kenapa gadis ini tersenyum kearah pria yang baru aja kenal.

Pria itu pun mencoba ingin mengakrabkan diri pada gadis di hadapannya. Pria itu langsung membuka suaranya, mulanya melihat gadis itu hnya memandang jendela sambil menatap keluar.

Pemuda itu langsung ingin menjabat tangan pada gadis cantik di hadapannya.

"Maaf, apa kita boleh berkenalan" kata pemuda itu pada gadis berhijab hijau pucat.

Gadis itu pun hanya menganggukkan kepalanya, dan bersedekap tangan

" lee idda. Itu namaku"kata gadis cantik, dan membuat pemuda itu tersenyum

"Cantik" itulah yang dikatakan dalam hati.

"Saya oh sehun nona, itu nama saya" wanita cantik pun tak percaya dengan pria itu ucapkan. Aku pun mengerti dan langsung membuka masker pria pada gadis yang iya sukai.

Pria itu bisa melihat wajah sedikit terkejut dan berubah menjadi tenang.

"Oh kamu makne exo yang banyak sekali dibilang kamu tampan, aku tak percaya bisa melihat exo didepanku, tapi aku harus pergi sehun-shi, salam kenal" kata idda pada sehun dan pergi keluar dari cafe, tak lama taxinya pun datang gadis itu segera masuk dan pergi.

Someone pov end
.
.
.
.
Kedua gadis cantik berhijab baru tiba di bandara incheon, jam menunjukkan sudah hampir memasuki shalat magrib.

Yuli, kita akan pergi kemana, belum lagi ini hampir maghrib"kata anti pada sahabatnya"

Kamu benar juga, kita harus mencari masjid untuk shalat, oh tunggu sebentar ya aku minta pada dua pria disana ya"kata yuli ramah, anti pun hanya menganggukkan kepalanya
  Tak lama gadis bernama anti mendengar suara teriakan yang iya kenal siapa lagi kalau bukan sahabatnya..
.
"Assalamualaikum Yanti" teriak gadis berhijab merah bernama anggun

"Waalaikum salam anggun, akhirnya kamu sampai juga aku sangat rindu denganmu" kata Yanti memeluk sahabatnya.

"Oh Yanti, kemana si yuli kamukan pergi bersamanya" kata anggun pada sahabatnya.

Iya tengah mencari bantuan, untuk membantu kita mencarikan masjid untuk kami shalat"kata Yanti memberitahu.

"Iya kamu benar, inikan waktu shalat" kata anggun baru ingat.
.
.
Yuli pun berbicara pada dua pria asing yang memakai masker, itu awalnya iya sangat takut.

"Hm, maaf apa saya boleh minta tolong pada kalian berdua" kata yuli gugup.

"Bantuan apa nona yang bisa saya bantu" katanya pada gadis berhijab ungu bercadar

"Apa tuan tahu, dimana masjid yang ada di seoul" kata gadis itu gugup

"Hm, saya tahu, ayo saya anter nona" kata pria paling tinggi

" kalau boleh apa saya boleh membawa teman saya, mereka ada disana"tunjuk yuli pada kedua gadis cantik berkerudung berbeda. Kedua pria cantik pun langsung melihat kearah dua gadis cantik dengan tinggi tubuh mereka yang berbeda, satu yang dikatakan cantik. Itulah dipikiran mereka.

"Boleh saya tahu dimana masjid untuk ibadah kalian, hm kalau boleh saya tahu nama kalian siapa" kata pria bertelinga caplang dengan mata bulat khasnya. Menjabat tangan pada gadis di hadapannya

Tapi yuli bersedekap pada dadanya"cho wulli tuan"katanya tersenyum manis

Aku park chanyeol, apa kamu tahu aku siapa"kata pria tinggi bernama chanyeol

"Kamu seorang idol rupanya" kata yuli datar.

"Kalian berdua tunggu disini aku akan panggilkan dua sahabatku" kata yuli pada dua pria tampan.

Yuli pun menghampiri kedua sahabatnya, iya pun tersenyum melihat anggun ada bersama Yanti.

"Assalamualaikum yuli" kata anggun memeluk sahabatnya

"Waalaikum salam kamu akhirnya datang juga gun, tapi kita dah habis waktu ayo ikut aku" keduanya pun mengangguk dan mengikuti yuli. Mereka pun sdh berada dihadapan kedua pria bermasker hitam dengan tubuh yang berbeda satu pendek dan satu tinggi.

"Oh ya chanyeol-shi ini dua sahabatku, yang juga ingin minta bantuan sepertiku," kata yuli ramah.

Kedua pria itu hanya diam.dan entah kenapa merasa suatu yang berbeda, apa mereka mulai menyukai gadis yang di kenalkan yuli. Apalagi yuli pun juga cantik sama seperti dua gadis berhijab di hadapan mereka.

Yuli pun menyadari kalau kedua pria tampan itu menatap kedua sahabatnya, dab langsung anti membuka suaranya.

"Jangan terlalu memandang kamj tuan ,zina mata" kata anti datar, keduanya pun langsung membuyar lamunan mereka.

"Mian" kata pria tampan bertubuh pendek

"Boleh kita kenalan nona" kata chanyeol

"Cho tian" kata anti datar

"Kim gun gun" katanya jutek

"Aku park chanyeol, panggil aku chanyeol." katanya dengan senyum ramahnya

"Aku kim junmyeon panggil aja suho" kata suho ramah

"Baiklah, ayo aku antar kalian bertiga di masjid yang ada di seoul" kata chanyeol. Ketiganya pun mengangguk dan pergi meninggalkan cafe tempat gadis itu tunggu.
.
.
.
.
Bersambung

Kenangan Terindah Kota Seoul.(The Most Beautiful Memories of Seoul City.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang