satu

763 52 1
                                    

"Nah, urusan hari ini selesai. Semoga rapat seperti itu tidak akan ada lagi", Kim So Jung atau yang akrab disapa Sowon membereskan mejanya.

Dia memandang sekeliling, hanya tinggal dia di kantor ini. Oh sungguh, hari ini sungguh menyebalkan!

Tidak, Sebenarnya dia tidak benar benar sendiri. Masih ada sekuriti perusahaan ini diluar kantor sana. Sowon turun dan langsung masuk ke mobilnya.

"Pulang dulu ya, Pak", pamit Sowon kepada si sekuriti tua.

"Iya mbak ati ati"

✴✴✴

Pukul dua belas kurang delapan malam, Sowon baru bisa merebahkan dirinya diatas tempat tidurnya. Jalanan macet, Sowon selalu membencinya.

"Tuhan, semoga jangan ada lagi hambatan di hari esok", ucap Sowon di dalam hati saat mau tidur.

✴✴✴

"Won, lo kenapa sih kalo kerja serius bat?", tanya Lucas yang sepangkat dengannya.

"Ya kalo ga serius itu lo."

"Dih gua mah kalo kerja serius."

"Serius? Yakin? Serius modusin cewek kali ah lo."

"Untung cantik lo jadi cewek." - Lucas


"Lucas, temenin gue beli bunga," pinta Sowon.

"Buat siapa? Buat gue ya?"

"Pedean lo ah. Noh si bos minta dibeliin bunga, tau buat siapa."

"Yadah gue temenin, tapi ga gratis," kata Lucas sambil kedip kedip.

"Kea gigolo aja lu Cas."

✴✴✴

Untuk sore harinya, Sowon tidak terlalu sibuk. Biasanya jika seperti ini, Sowon pergi ke ruangan bosnya, untuk menanyakan apakah ada hal lain yang bisa ia kerjakan.

Tok tok tok

"Masuk," terdengar suara dari dalam.

"Misi pak, ada yang bisa saya kerjain lagi? Kalau tidak saya izin mau pulang," kata Sowon.

"Bantu saya beresin berkas dilemari yang itu. Berkas lama keluarin aja, saya yakin banyak yang udah ga penting disitu."

"Iya pak."

Dan untuk satu jam berikutnya Sowon membereskan lemari bosnya itu, tapi baginya, berkas dilemari itu penting semua. Sampai Sowon harus mencari data lama untuk mencocokkan waktu dan tanggal pada berkas itu.

"Maaf pak June, tapi berkas disini masih penting semua," kata Sowon sedikit takut.

"Oh begitu? Mungkin kau yang salah memeriksa tanggalnya? Saya yakin banyak yang tidak penting disitu. Coba kamu periksa lagi, deh. Kamu pasti sudah tau kebiasaan saya apa, Kim So Jung. Jadi tolong, untuk masalah seperti ini seharusnya kau tidak usah berkata seperti itu padaku."

"Ndee pak, maaf. Saya tahu apa yang akan saya kerjakan," kata Sowon yang sudah sangat hafal kebiasaan bos nya jika ada masalah seperti ini.

Untuk membereskan lemari itu, Sowon membutuhkan waktu lama. Karna Menurutnya, semua berkas itu masih penting.

"Saya sudah selesai Pak. Saya pamit mau pulang," ucap Sowon lega. Akhrinya gue bisa pulang, batinnya.

"Tunggu, masih ada satu lagi. Tolong carikan pengacara muda kelas atas untukku."

"Pengacara?  Untuk kasus apa, pak?"

"Apakah hal itu harus kuberitahu?"

"Tentu saja, pak. Kalau saya pergi ke kantor pengacara terkenal itu dan ingin menyewa dirinya, bukankah saya harus memberitahu kasus apa yang akan ia tangani?"

"Ya ya baiklah. Untuk kasus perceraian saya dengan istri saya."

"Baik pak. Besok atau lusa bapak sudah bisa bertemu dengan pengacara itu."

>>>

Oh My Boy! [KSJ-PCY] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang