A E R O
Setelah kejadian beberapa malam yang lalu gue jadi trauma sama Ferguso. Mungkin gue nggak bakal ke rumah Om Farel dulu tahun baru ini dan Mami pasti bisa ngertiin keadaan gue. But the question is, where will i go to?
Gue putuskan untuk membiarkan pertanyaan itu tidak terjawab sampai jawabannya muncul secara impulsif. Ponsel yang tadinya berada di atas nakas gue ambil. Dengan sekali tekan lagu Dying in LA milik Panic! At the Disco yang hampir selesai berkumandang memenuhi kamar, sementara gue sibuk membaca komentar demi komentar di video U-Tube yang baru gue upload kemarin.
Cecillia Dree : all of your recommendations are gold and already noted on my list! :))
♡ 54 likes
📌 by Aero Danendra
jaemin's hoe : qmu kenapa mirip sekali dengan suamiq nana? T T
╰ bucinhanbin : iyAnjir senyumnya aero manis bgt mirip senyum nana
╰ xxJenKaiShippeR4eva : g dapet yg ori yg kw pun jadi hahaha♡ 177 likes
Gia Comel : kak aero nggak berniat bikin vlog khusus tahun baru gitu?
♡ 68 likes
Hmm... vlog ya? Boleh juga gue coba. Gue pun segera memberi pin komentar dari Gia Comel biar dia tau kalo gue me-notice sarannya yang artinya kemungkinan besar bakal gue lakuin. Nah sekarang, gue tahu bakal ke mana pas tahun baru, hehehe.
:🌹:
Selama 30 menit gue memandang plafon kamar, tiap menitnya nggak bakal terlewat kalimat 'gue capek libur!' dari bibir gue-that means I'm so fucking bored, bruh. Anyone please send help!
Sebenarnya gue bisa aja ikutan hang out bareng temen-temen sekelas gue tapi sayangnya mereka memilih karaoke sebagai sebagai destinasi mereka. Bukannya benci karaoke, kuping gue nggak bisa mentolerir suara yang lebih kacau dari kucing kejepit pintu. Belum lagi mulut gue pasti bakal auto reaktif ngasih tau mereka kalau nadanya ketinggianlah, kurang lepaslah dan lainnya. Ujung-ujungnya gue bakal berakhir pundung di pojokan selagi mereka menganggap gue anak yang freak dan nggak mau lihat temennya seneng. Padahal mah ya, I live for entertain people, mereka aja yang nggak nyadar.
"Kak Ero, mau ikut Tara jalan-jalan nggak?" Eh, buset kaget dong gue tiba-tiba lihat kepala botak nyembul dari samping ranjang. Hampir gue kasih jurus kalau seandainya gue lagi membelakangi dia atau gue lupa kalau gue punya ponakan.
Keponakan gue yang satu ini emang agak unik, keberadaannya nggak bisa dideteksi oleh radar kepekaan manusia. Heran gue, ini si Janina nggak kagetan apa punya anak macam Utara.
"Mending tidur, apa untungnya nemenin kamu," jawab gue lantas menaruh tangan kiri di atas kepala, pura-pura bobok. Gue mau banget sih pergi temenin keponakan kesayangan-tapi-empat-dimensi-gue-ini, tapi nggak enak ah kalau langsung gue terima ajakannya. Gengsi dong.
"Oh, ya udah, aku pergi sama Yanda aja. Baru juga mau ajak Kak Ero beli petasan terus ke toko mainan terus ke tempat jualan kaset terus—"
"Hah, toko kaset? Mau ngapain kamu ke sana? Wait, Kakak ganti baju duluu!" potong gue. Bilang kek kalau mau ke toko kaset. Kebetulan gue pengen beli vinyl The Beach Boys dan mager buat datang sendirian di toko kaset. Kadang-kadang gue pengen banget cium kepala botak Utara kalau dia bertingkah menguntungkan seperti ini.
Gue mengambil hoodie secara random dari gantungan, pakai parfum, olesin sunblock ke bagian tubuh yang terbuka dan tidak lupa ponsel serta earphone. Nggak usah bawa dompet, Bapaknya Utara punya kelainan unik yaitu senang mentraktir orang. Nah, sekarang kalian ngerti kan kenapa gue ngebet banget pengen cium kepala Utara?
:🌹:
"gue bosen libur. ajak gue main kek." - aero
A/N : gue nulis bagian ini jauh sebelum jenkai putus dan gue lagi menggebu-gebunya ship mereka berdua. itulah kenapa gue nulis salah satu akun yang komen di yt aero 'JenKaiShippeR4eva' hehe. g jelas amat emang.
KAMU SEDANG MEMBACA
the bee & his honey
Short StoryDari dulu Aero suka banget sama yang namanya seni. Mulai dari yang klasik sampai modern, atau yang anonim sampai masterpiece seniman terkenal, asalkan seni tersebut bisa membuatnya merasakan 'sesuatu', Aero bakal suka. Beranjak remaja, cowok itu sa...