03 - Siapa Dia?

2.8K 259 39
                                    

©Sugarill

"Ayah... Buka... Jeno janji... Jeno gabakal masuk tanpa ijin lagi... Ayah tolong buka... Jeno takut... Hiks..."

Nafasku sesak, sulit sekali untuk bernafas. Jantungku berdegup sangat kencang. Aku takut sekali dengan gelap dan ruangan sempit.

"INI HUKUMAN KAMU KALO MASUK KAMAR AYAH TANPA IJIN! KAMU KAN UDAH AYAH SURUH DIEM DI KAMAR!"

"Maaf Ayah... T-tadi Jeno haus... Mau ambil minum denger suara cewek kesakitan di dalem kamar Ayah... Jadi Jeno masuk mau bantuin..."

"INI AKIBAT KAMU NGELANGGAR PERINTAH AYAH! KAMU TETEP DISINI SAMPE KAMU SADAR LETAK KESALAHANMU ITU DIMANA!"

Setelah mengucapkan itu kudengar suara langkah kaki pergi menjauh.

"Ayah... Bunda... Kak Jaehyun... Siapapun... Tolong Jeno..."

Tubuhku mulai menggigil. Aku memang tidak kuat dengan udara dingin.

Perlahan kurasakan mataku mulai memberat. Aku semakin sulit untuk bernafas. Setelah itu semuanya gelap.

----------------------- Solitude -----------------------

"A-Ayah..."

"Jeno anak Ayah udah pulang? Lihat sayang anak kita udah pulang." ucap Ayah sambil mengusap surai hitam milik wanita yang ada dipelukannya.

"Ayah... Itu siapa lagi?" cicitku sambil menunduk.

"Jeno ini Bundamu, namanya Mina... Ayo beri salam sama Bunda barumu."

"Bunda Jeno cuma satu, namanya Bunda Jihyo..."

Aku semakin menundukkan wajahku ketika Ayah berjalan menghampiriku dengan tergesa.

"Jeno... Kamu tau kan kalo Ayah marah kayak gimana hm? Jangan buat Ayah marah. Ayo peluk dulu Bunda baru Jeno." ucap Ayah sampil mengusap surai coklat milikku.

"T-tapi Jeno gamau yah... Bunda Jeno namanya Bunda Jihyo... B-bukan Bunda Mina." ucapku masih menunduk sambil memainkan ujung piama biru oversize yang kukenakan.

"Oh... Jadi Jeno mulai ngebantah lagi hm?"

"Akh... Ayah s-sakit..."

Usapan lembut Ayah berubah menjadi jambakan yang sangat menyakitkan. Aku berusaha menahan tangannya agar tidak terlalu keras menarik rambutku.

"Jeno masih gamau hormat sama Bunda?"

Kali ini aku hanya diam, berharap dia akan melepaskanku. Namun keadaannya berbanding terbalik dengan apa yang kupikirkan.

Setelah meminta ijin pada wanita barunya, Ayah menyeretku keluar rumah tanpa melepaskan jambakannya.

"HARI INI KAMU TIDUR DI LUAR! KAMU UDAH MALU-MALUIN AYAH!"

"Maaf... Maafin Jeno... B-biarin Jeno masuk... Disini d-dingin..."

Setelah mendengar ucapanku dia langsung membanting lalu mengunci pintu rumah tanpa mempedulikan diriku yang sudah menggigil kedinginan.

"U-ukh... D-dingin s-sekali... T-tolong Jeno..."

Ingin rasanya aku meminta bantuan Pak Jaehwan, namun hari sudah sangat larut pasti dia sudah tidur.

Aku berusaha tetap terjaga walau pandanganku mulai memburam.

Berharap matahari segera terbit untuk menghangatkan tubuhku.

To Be Continue...
.
.

Ini dia visualisasi Bunda Jihyo kembaran aqu /plak

Ibu nya cantik, anaknya ganteng kurang apa lagi coba:">

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ibu nya cantik, anaknya ganteng kurang apa lagi coba:">

Btw ini sampe chapter 05 masi dikit" dulu ya ntar bosen:( mulai chapter 06 ke atas aku bikin agak banyakan ceritanya okew:>

Udah dulu ya geys ditunggu vote+comment nya papai:>

SOLITUDE - Lee jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang