Chapter 2 : Kidnapping (B)

268 29 8
                                    

"Aaaaaargh!" Ketua penjaga dengan sekuat tenaga menghunuskan pedangnya ke arah pria misterius, seketika pedang itu berhenti tepat di depan leher pria misterius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaaargh!" Ketua penjaga dengan sekuat tenaga menghunuskan pedangnya ke arah pria misterius, seketika pedang itu berhenti tepat di depan leher pria misterius.

"Aaaaaargh!" Ketua penjaga dengan sekuat tenaga menghunuskan pedangnya ke arah pria misterius, seketika pedang itu berhenti tepat di depan leher pria misterius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ap-Apa yang?" Ketua penjaga terkejut lantaran pedangnya berhenti karena di genggam pria misterius, "dia tidak terluka?" "Bagaimana bisa?" Fikir ketua penjaga. Bagaimana mungkin dia berani menahan pedang dengan satu tangannya?

Pria itu tidak berkata apa-apa, ketua pengaja pun masih terdiam dengan pedangnya masih di genggam pria misterius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu tidak berkata apa-apa, ketua pengaja pun masih terdiam dengan pedangnya masih di genggam pria misterius. Tiba-tiba pedang itu dibengkokkan oleh pria itu, dengan satu tangan? Ya hanya dengan satu tangan ujung pedang itupun bengkok, seperti membengkokkan sendok.

 Tiba-tiba pedang itu dibengkokkan oleh pria itu, dengan satu tangan? Ya hanya dengan satu tangan ujung pedang itupun bengkok, seperti membengkokkan sendok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa?" Gumam ketua penjaga. Heran melihat pedang yang sekian lama bersamanya di bengkokkan semudah itu, "M-monster!... Pergi, ayo pergi, panggil seluruh penjaga, lari!" Ketua penjaga dan kedua anak buahnya pun berlari pontang-panting, ketakutan.

 Pergi, ayo pergi, panggil seluruh penjaga, lari!" Ketua penjaga dan kedua anak buahnya pun berlari pontang-panting, ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di lain sisi, "Bagus.... Sekarang kau. Ikut denganku." Kata pria misterius kepada tuan putri.

"Kenapa harus aku? Sebenarnya siapa kau?" Kata tuan putri heran dengan kehadiran pria itu secara tiba-tiba.

"Karena kau adalah gadis yang naif." "Apakah kau benar-benar percaya dengan menyerahkan dirimu kepada Ostin kau bisa menyelamatkan semuanya? Kau fikir ayahmu akan duduk dengan tenang? Membiarkan semuanya tanpa pembelaan? Seharusnya kau tidak melakukan itu. Atau kau akan membuat semuanya memulai perang." Pria misterius menarik nafas pendek.

"Dengarkan aku sekarang, seorang pria akan menyebarkan kabar bahwa kau telah diculik oleh orang asing, dan Raja beserta Ostin akan bersaing untuk membuat sayembara bagaimanapun caranya untuk menemukanmu. Tidak penting siapa yang lebih dulu menemukanmu, entah itu Raja atau Ostin. Hasilnya akan tetap sama, yaitu sebuah peperangan."

"Yang harus kau lakukan sekarang adalah bersembunyi sebelum kebenaran atas semua ini muncul jika kau tidak ingin orang-orangmu berguguran di perang karena kau."

Akhirnya tuan putri mendongakkan kepalanya menatap pria itu diiringi angin yang menerbangkan rambut putihnya, mata birunya indah sekali. "....Lalu? Kenapa kau menolongku?"

"Menolongmu? HAHAAHA! Seperti yang aku bilang, kau adalah gadis yang naif." Pria itu tertawa. Bahkan raut mukanya pun tidak terlihat karena berbalut seluruh perban hitam. Mendekat, jaraknya hanya selangkah dengan tuan putri. Menjulurkan tangannya, membelai lembut rambut tuan putri yang terbang karena angin.

 Menjulurkan tangannya, membelai lembut rambut tuan putri yang terbang karena angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak menolongmu, sweety,"

"Aku Menculikmu."

(Bersambung...)

Ghost BladeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang