"Aaaaaargh!" Ketua penjaga dengan sekuat tenaga menghunuskan pedangnya ke arah pria misterius, seketika pedang itu berhenti tepat di depan leher pria misterius.
"Ap-Apa yang?" Ketua penjaga terkejut lantaran pedangnya berhenti karena di genggam pria misterius, "dia tidak terluka?" "Bagaimana bisa?" Fikir ketua penjaga. Bagaimana mungkin dia berani menahan pedang dengan satu tangannya?
Pria itu tidak berkata apa-apa, ketua pengaja pun masih terdiam dengan pedangnya masih di genggam pria misterius. Tiba-tiba pedang itu dibengkokkan oleh pria itu, dengan satu tangan? Ya hanya dengan satu tangan ujung pedang itupun bengkok, seperti membengkokkan sendok.
"Apa?" Gumam ketua penjaga. Heran melihat pedang yang sekian lama bersamanya di bengkokkan semudah itu, "M-monster!... Pergi, ayo pergi, panggil seluruh penjaga, lari!" Ketua penjaga dan kedua anak buahnya pun berlari pontang-panting, ketakutan.
Di lain sisi, "Bagus.... Sekarang kau. Ikut denganku." Kata pria misterius kepada tuan putri.
"Kenapa harus aku? Sebenarnya siapa kau?" Kata tuan putri heran dengan kehadiran pria itu secara tiba-tiba.
"Karena kau adalah gadis yang naif." "Apakah kau benar-benar percaya dengan menyerahkan dirimu kepada Ostin kau bisa menyelamatkan semuanya? Kau fikir ayahmu akan duduk dengan tenang? Membiarkan semuanya tanpa pembelaan? Seharusnya kau tidak melakukan itu. Atau kau akan membuat semuanya memulai perang." Pria misterius menarik nafas pendek.
"Dengarkan aku sekarang, seorang pria akan menyebarkan kabar bahwa kau telah diculik oleh orang asing, dan Raja beserta Ostin akan bersaing untuk membuat sayembara bagaimanapun caranya untuk menemukanmu. Tidak penting siapa yang lebih dulu menemukanmu, entah itu Raja atau Ostin. Hasilnya akan tetap sama, yaitu sebuah peperangan."
"Yang harus kau lakukan sekarang adalah bersembunyi sebelum kebenaran atas semua ini muncul jika kau tidak ingin orang-orangmu berguguran di perang karena kau."
Akhirnya tuan putri mendongakkan kepalanya menatap pria itu diiringi angin yang menerbangkan rambut putihnya, mata birunya indah sekali. "....Lalu? Kenapa kau menolongku?"
"Menolongmu? HAHAAHA! Seperti yang aku bilang, kau adalah gadis yang naif." Pria itu tertawa. Bahkan raut mukanya pun tidak terlihat karena berbalut seluruh perban hitam. Mendekat, jaraknya hanya selangkah dengan tuan putri. Menjulurkan tangannya, membelai lembut rambut tuan putri yang terbang karena angin.
"Aku tidak menolongmu, sweety,"
"Aku Menculikmu."
(Bersambung...)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Blade
Fantasy#1 Blade - 11 Januari 2019 #1 Blade - 22 Desember 2021 Dahulu kala di Neraland, para manusia membangun tower yang sangat tinggi untuk menghormati dewi mereka "Dewi Nera". Dewi Nera terlahir dari keinginan-keinginan dan harapan-harapan para manusia...