"Terkadang hujan membawa pesona dan kenangan tersendiri."
Kevin Alvaro Leonardo
🍃🍃🍃
Bel pulang sekolah berbunyi dengan nyaringnya. Rombongan siswa sekolah berdesak-desakan keluar kelas. Mereka dipulangkan lebih awal dari biasanya. Ada beberapa siswa yang bersyukur karena mereka tidak jadi ulangan, bertemu dengan guru killer ataupun lainnya.
Salah satu teman kelas Valen berjalan menghampirinya. Dia sang wakil ketua kelas yang dikenal bawelnya mirip emak-emak tapi setia idaman para pria :v. Eaaaa.. :v
"Val." Dia diam sejenak sambil melihat Valen yang masih tenggelam di alam mimpinya.
"Val! Valen! Bangun! Sudah waktunya pulang!" Dia menggoyang-goyangkan tubuh Valen supaya bangun. Valen masih bergeming di tempatnya. Terlelap di dalam mimpi indahnya. Mungkin.
"Dimana Kevin? Tumben dia pul-" Pandangannya mengarah ke bangku Kevin. Barang-barangnya masih ada di bangkunya. Berarti.. dia belum pulang. Kemana dia? pikirnya. Dia melirik kesana-kemari tapi tak menemukan sosok Kevin itu.
Pandangannya kembali ke arah Valen yang masih tertidur pulas. Kalau dipikir-pikir.. wajah Valen kalau tidur menggemaskan juga ya. Mirip seekor kucing yang tertidur di rengkuhan sang majikan, pikirnya.
"Hmmm.. hmmm.. hmmm.." Dia terus bergumam sambil manggut-manggut mirip burung kakak tua. Ibu jari dan jari telunjuknya mengapit dagunya. Salah satu tangannya dia lipat di depan dadanya untuk menyanggap tangan satunya. Jangan-jangan.. si wakil ketua kelas ini.. Limbad?😄
Saat dia ingin mengatakan sesuatu, Kevin sudah berdiri di sampingnya. Untuk saat ini mereka masih diam. Kevin menatap gadis yang tertidur di depannya itu dengan tatapan penuh arti.
1 detik..
Gadis berambut cokelat gelap dengan ponytail sebagai style-nya itu melirik Kevin.
2 detik..
Kevin membalas lirikan itu.
3 detik.
Masih diam.
4 det-
"KEEEVIIIIIIIIIINNN...!!!" Gadis itu berteriak sambil melotot. Sepertinya koneksi kepekaannya baru 100%.
"Sejak kapan kau di sini?!" Astaga.. bisa-bisa sekolah ini roboh seketika jika mendengar auman merdu milik singa betina satu ini.
"Barusan." Singkat, padat, dan (nggak) jelas. Sepertinya si Kevin terkontaminasi virus sifat dingin nan cuek dari Valen. Si wakil ketua kelas melongo menatap Kevin yang masih berdiri di sampingnya.
"Valen..? Kaukah itu..?" tanyanya polos. Padahal dia tahu jika Valen masih tidur. Tapi melihat Kevin barusan dia jadi berpikir, konyol mungkin. Apakah jiwa Valen berpindah tempat ke Kevin? Lalu kemana jiwa Kevin? pikirnya. Konyol 'kan?
Dia menatap Valen lagi. Sepertinya memang begitu.. pikirnya sambil menyipitkan matanya. Kevin yang tadinya diam, kini bersuara.
"Apa yang kau lakukan di sini, hnnn.." tanya Kevin sambil menaik-turunkan alisnya. Dia belum terlalu ingat nama-nama teman sekelasnya. Baru Valen sih..

KAMU SEDANG MEMBACA
Need vs Want (Hiatus)
RomanceGadis rapuh ini kembali merasakan hangatnya cinta. Dalam menemukan cinta sejati, banyak hal yang harus dilaluinya. Salah satunya pengkhianatan. • • • Trauma akan masa lalu membuatnya tak lagi berperasaan. Hingga dia datang, kembali menghangatkan ha...