🐾 4 GOLONGAN PERHANCUR ISLAM

725 31 0
                                    

Karya Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah _Rahimahullahu Ta'ala_ mengatakan : Telah berkata Muhammad bin al-Fadhl _Rahimahullahu Ta'ala_ : Hancurnya agama islam ini berada ditangan empat golongan manusia :
-Golongan pertama : Orang-orang yang tidak mengamalkan ilmu yang mereka miliki.
-Golongan kedua : Orang-orang yang beramal tanpa ilmu.
-Golongan ketiga : Orang-orang yang tidak beramal dan tidak pula berilmu.
-Golongan keempat : Orang-orang yang menghalangi manusia dari menuntut ilmu (Syar'i).
Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah _Rahimahullahu Ta'ala_ menjelaskan :

1. Golongan yang pertama, adalah orang yang berilmu tetapi tidak mengamalkannya. Secara umum inilah yang paling berbahaya, karena masyarakat umum akan menjadikan orang berilmu tersebut sebagai alasan pada kekurangan dan kedzholiman mereka.

2. Golongan kedua adalah ahli ibadah yang bodoh. Orang-orang akan menganggap baik dengan ibadah dan kebaikannya. Mereka meneladani kebodohan orang tersebut.

Kedua golongan itulah yang diingatkan oleh sebahagian pendahulu yang sholeh, dengan ungkapan mereka : Hati-hatilah kalian dengan fitnah orang berilmu tapi banyak berbuat maksiat dan ahli ibadah yang bodoh, karena fitnah keduanya dapat menimpa siapapun.
Karena manusia akan meneladani para ulama dan ahli ibadah mereka. Jika ulamanya banyak berbuat maksiat dan ahli ibadahnya orang bodoh maka musibah yang terjadi akan merata dan dahsyat. Fitnah kedua golongan tersebut menimpa semua orang, baik orang khusus maupun masyarakat umum.

3. Golongan ketiga adalah orang-orang yang tidak memiliki ilmu dan amalan. Mereka ini bagaikan hewan ternak.

4. Golongan keempat adalah pengganti iblis di bumi. Mereka inilah yang melemahkan semangat manusia dari menuntut dan memperdalam ilmu agama. Mereka lebih berbahaya dibandingkan syaithon dari golongan jin, karena mereka akan menghalangi hati manusia dari petunjuk & jalan Allah.

*✨(Kitab Miftah Daarus Sa'adah : 1/490)✨.*
✍🏻 al-Ustadz Muhammad Fadly F _Hafidzahullahu Ta'ala_

DIARY DAKWAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang