dua

19 3 2
                                    

Rayhan membuka matanya ketika marasakan kahadiran seseorang di dalam kamarnya.

"Mau ngapain lo?" Tanya rayhan dengan suara seraknya terlebih lagi saat ini orang itu sedang memasang wajah tanpa dosa

"Gue mau pinjam baju lo" ucap nya dengan senyum di wajahnya

"Lo kan cewek ngapain minjem baju gue" ucap rayhan bangun dari tidurnya

"Ya gue suka aja" ucap via duduk di pinggir tempat tidur kakaknya itu.
Rayahn hanya dapat meengembuskan nafas berat mendengar jawaban adeknya itu.

Setelah memberikan izin akhirnya via keluar dengan senyuman lebar di wajahnya.
Setelah dirinya telah siap-siap untuk berangkat ke kampus ia berjalan menuruni tangga untuk menyapa keluarganya yang sedang berada di mejah makan

"Tumben jam segini kamu sudah siap"ucap lia

"Ray ada kuliah pagi ma" jawab rayhan singkat kemudian berjalan keluar, dan dirinya kembali di kejutkan oleh sosok aya yang tiba-tiba muncul di hadapannya

"Ngapain lo?" Tanya rayhan

"Gue pengen ikut lo, soalnya aska kuliah nanti jam sepuluh" ucap aya

"Mobil lo manah?" Tanya rayhan lagi

"Gue lagi malas nyetir, jadi aska nyuruh gue ikut sama lo" jawah aya dengan berjalan duluan menuju motor rayhan.
Inilah kebiasaan aska yang lebih menyuruh pacarnya itu untuk di jemput atau di antar sahabatnya daripada harus membiarkan aya menggukan taxi, dan di bandingkan sahabatnya yang lain dirinya memang paling sering mengantar aya meningat ia dan cewek itu berada di jurusan yang sama yaitu fakultas hukum.

Setelah memarkir motornya ia berjalan meninggalkan aya yang masih sibuk memperbaiki pakaiannya yang sedikit berantakan akibat angin.

*****

Dua jam berlalu di lewati rayhan dengan hanya menatap dan memaikan jam pasir yang ada di tangannya saat ini, jam pasir itu sangat berharga untuknya sama halnya pemilik jam pasir itu.

Setelah mendapatkan pesan dari kafka bahwa ketiga temannya sedang menunggu dirinya di kantin membuat rayhan berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dengan terus mengamati jam pasir itu.
Ia mengambil tempat tepat di samping aska yang saat itu sedang sibuk membalas pesan dari aya.

"Lo mau pesan apa bro?" Tanya gara

"Seperti biasa" jawah rayhan tanpa mengalihkan padannya dan teman-temannya sudah sangat tahu bahwa rayhan tidak akan mengalihkan pandangannya ketika dirinya sedang fokus pada jam pasir itu.
Rayhan perlahan menyunggingkan senyumnya ketika tidak lama lagi pasir itu akan selesai dan benar saja ia berdiri dari duduknya dan mengacukan jam pasir itu keatas, entah mengapa dirinya selalu senang jika jam pasir itu telah habis tumbah dan mengingat seseorang yang sangat berharga bagi dirinya juga merasakan hal yang sama seperti dirinya.

Senyuman di wajah rayhan seketika hilang ketika seseorang menabrak dirinya sehingga membuat jam pasir itu lepas dari genggamannya dan terjatuh sehingga menimbulkan suara pecahan, seketika perasaan marah menyelimuti rayhan terlebih lagi saat dirinya melihat jam pasir itu telah pecah di lantai.

"Maaf kak saya tidak sengaja" ucap junior itu

Rayhan mengangkat kepalanya dan dirinya semakin kesal ketika mengetahui siapa orang itu

"Maaf?" Bentak rayhan marah sehingga membuat seisi kantin kini hanya terfokus padanya.
Rayhan mendorong tubuh andara ke dinding saat ini tidak ada batasan cewek maupun cowok di kepalanya karena menurutnya yang bersalah harus bertanggung jawab.

Save Me BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang