satu

30 4 0
                                    

Suana ospek sangat terlihat ketika para mahasiswa dan mahasiswi baru tengah berbaris dengan atribut yang telah mereka gunakan.
Tak hanya maba yang sesekali melihat dan memperhatikan senior yang menurut mereka keren, tapi juga tidak sedikit senior yang sesekali tebat pesona untuk menarik perhatian junior mereka.
Setelah
Namun hal itu tidak berlaku bagi empat orang cowok yang tengah duduk di pinggir lapangan dengan kesibukan masing-masing dan tak sedikit juga mata yang mengarah ke mereka. Mata mereka hanya dapat berlama-lama menatap tiga cowok saja karena mereka akan mendapatkan tatapan tajam bahkan kata yang pedis ketika tertangkap oleh sosok yang bernama Rayhan.

"Maba tahun ini cantik-cantik ya"ucap kafka mengarahkan pandangannya

"Nggak ada lebih cantik dari aya"ucap aska sesekali mengarahkan pandangannya ke arah maba yang saat ini tengah berbaris

"Lu emang udah di butahkan oleh cinta"balas kafka kesal, walaupun dirinya juga mengakui di matanya bahwa tidak ada yang dapat mengalahkan cantiknya puran,
Mereka berdua larut dalam perdebatan mengenai pasangan mereka yang jauh lebih baik dari cewek manapun.

Sedangkan gara hanya dapat tersenyum kecil melihat kelakuan kedua sahabatnya dan detik berikutnya senyuman kecilnya di gantikan dengan sebuah tatapan sendu yang dia arahkan ketika menatap rayhan yang hanya diam dengan tatapan tajam pada siapapun, perasaan bersalah kembali mendatanginya sebab dirinya adalah bagian dari perubahan sahabatnya itu.

"Ke kantin yuk"ajak gara

Rayhan berdiri dari duduknya menandakan ia mengiyakan ajakn temannya itu dan berjalan tanpa berniat menunggu ketika temannya
Sehingga membuat teman-temannya mengembuskan nafas berat

"Gue kangen rayhan yang dulu" gumam kafka dengan suara pelan namun tetap dapat di dengar oleh temannya

"Ini semua salah gue"timpal gara

"Mau sampai kapan lo nyalahin diri lo sendiri atas kesalahan dia bahkan lo juga adalah korban"ucap aska serius kemudian menysul rayhan yang telah berjalan jauh.

*****

Di kantin mereka selalu menduduki tempat yang sama setiap harinya sebab tempat itu telah di tetapkan oleh rayhan dengan seeanaknya bahkan cowok itu tidak akan segan-segan memberikan pelajaran bagi mereka yang menduduki tempat itu bahkan cewek sakalipun.

"Lo mau pesan apa ray?"tanya kafka

"Seperti biasa" jawab rayhan singkat

Kafka mengangguk mengerti dengan sikap temannya itu sebab hal itu telah terjadi satu tahun lebih belakangan ini.
Langka kafka menuju meja pesanan terhinta ketika matanya menangkap sosok yang baru saja memasuki kantin dengan atribut di yang ia kenakan

"Andara" gumam kafka terkejut namun detik berikutnya ia menjadi bingung ketika cewek itu tersenyum padanya bahkan ia tidak melihat raut terkejut dari cewek itu sehingga membuatnya menarik kesimpulan bahwa cewek itu sengaja kuliah di kampus ini dan dirinya sangat tahu alasan cewek itu.
Kafka mengarahkan pandangannya mengikuti langka cewek itu yang berjalan mendekati mejah mereka.

"Hay kak boleh nggak aku minta tanda tangan kak aska" ucap andara tersenyum ketika dirinya telah berdiri tepat di sebelah itu

Mendengar namanya di sebut membuat aska menoleh dan dirinya sangat terkejut melihat siapa sosok yang saat ini tengah berdiri disebelahnya dan tidak hanya dirinya bahkan gara dan rayhan terlihat sama seperti dirinya, namun tatapan yang di tunjukkan gara dan rayhan berbeda. Aska dapat melihat gara menatap andara dengan tatapan senduh sedangkan tatapan yang diberikan rayhan tak lain adalah tatapan penuh kebencian.

Save Me BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang