8. Bus

257 19 10
                                    

Ada yang nungguin kelanjutannya?
haha😅 ini mah telat banget yakan🙏
Anggap saja saya hibernasi😪
Langsung aja, Happy reading😉

2 february 2015

Sekolahku akan mengadakan acara, kali ini karyawisata.
Beberapa anggota osis yang berada di kelasku terlihat amat sibuk.

Terutama Azka, bukankah sudah aku bilang bahwa Azka adalah mantan ketua OSIS disini.
Yah.. Memang hanya mantan ketua OSIS, tapi dia tetap aktif membantu organisasi yang satu ini.

Bel istirahat baru saja berbunyi, Aku dan Alice sedang asik bercerita ketika menuju ke kantin jika tidak ada suara yang memanggil kami.

"Tunggu!" ucap seseorang itu.

Kami berbalik memastikan arah suara, Azka perlahan berjalan mendekati kami.

"Ada apa?" ucapku ketika Azka telah berada tepat di depan kami.

"Karyawisata nya akan dimulai tanggal 5, lo bisa ikut kan?" setelah mengatakan hal itu Azka tampak menggaruk rambutnya gugup.

Aku tersenyum, "iya, bisa. Lo gak ke kantin?" ucapku mengingat tujuan awal ku.

"Udah, ayo ikut aja!" Alice menarik tangan Al, aku mengikuti mereka di belakang.

Kami telah duduk dan memesan makanan kami masing masing.
Agak lama kami menunggu karena, kantin memang agak ramai.

"Kita akan karyawisata kemana?" ucapku yang memang belum tau akan karyawisata kemana?

"Kita akan pergi ke puncak, dan di sana kita akan menginap di Villa yang katanya sudah disewa sekolah!" kata Alice.

Alice mengucapkannya dengan penuh semangat, aku kembali menyuapkan makanan ke dalam mulut.

Aku tersenyum mendengar beberapa penjelasan Alice.

Sambil membayangkan betapa menyenangkan menikmati perjalanan menuju puncak.

Kami mengobrol agak lama hingga bel masuk berbunyi.

Azka izin dalam jam pelajaran ini, begitu juga dengan beberapa anggota OSIS di kelasku.

Karyawisata tersebut memang hanya untuk kelas XI, yang ingin saja.

*******


Beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 5 February. Aku dan semua siswa yang akan ikut karyawisata datang ke sekolah pagi-pagi.

Ada tiga buah bis yang disediakan pihak sekolah. Selain berangkat menggunakan bis, sekolah juga memperbolehkan beberapa anggota OSIS untuk pergi ke lokasi lebih dulu.

Aku tiba di lapangan, tak lama teman temanku mulai berdatangan.
Kemudian Alice pun tiba, sambil melambaikan tangannya ia berlari mendekatiku.

"Azka, udah datang belum?" ucap Alice padaku.

"Gak tau, dia belum keliatan soalnya," kataku padanya.

"Ayo kita ke arah sana," aku berujar sambil menunjuk salah satu bus yang terparkir di sisi lapangan.

Alice mengangguk, kami pun pergi ke arah yang ku tunjuk.

Sekolah semakin ramai, namun Azka belum juga terlihat.

Ketika kami hendak naik bis, barulah dari jauh Azka terlihat.

Ia datang berlari sambil sesekali meneriaki nama kami.

Aku dan Alice kompak tidak jadi naik bis, menunggu Azka.

Setibanya didepan kami, ia memegangi lututnya sambil mengatur nafas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The horror schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang