Januari

2.2K 156 20
                                    

Choi Siwon

Januari itu cerita baru ku dimulai.
Januari itu menjadikan hal mustahil menjadi mungkin.
Januari itu mempertemukan aku dengan seseorang yang saat ini berada dalam peluk ku diatas altar.
Januari bagaikan sihir yang mengubah hati ku dengan begitu cepat.

Flashback

"Lihatlah! sangat mengejutkan gadis itu benar-benar datang"

"Hebat, apa aku bermimpi malam ini? aku melihat anak gadis kedua dari perusahaan Star Cavali disini. ditempat yang tidak seharusnya dia datang."

"Aku mendengar dihari sebelumnya jika dia memang akan ikut serta dalam acara ini."

"Dan benar-benar luar biasa. dia cukup berani, harusnya jika ia ingin tampil dipublik jangan memilih acara ini. dia sudah sangat salah paham."

Siwon melirik sekumpulan wanita dibelakangnya yang saat ini tengah berbisik-bisik riang untuk beberapa saat, karena sungguh sekumpulan wanita itu cukup mengganggu obrolan nya dengan beberapa rekan nya.

"Tadi sampai mana."

Tanya Siwon kemudian setelah kembali memfokuskan perhatian pada rekan-rekan nya.

"Tapi bukankah Jin Hyuk lumayan?"

"Kau buta! dia sangat tampan."

"Ya, gadis kursi roda itu sungguh sangat terlihat menyedihkan ketika berada di tengah-tengah Jin Hyuk dan Krystal."

Dan cukup sudah! kesabaran Siwon sudah habis, ia menghentikan obrolan bersama rekan-rekan nya tanpa izin, hanya karena ia harus memberi peringatan untuk wanita-wanita sosialita itu.
dia berbalik dan mengambil satu langkah lebih dekat pada sekumpulan wanita itu, dan tentu saja lima orang wanita yang berkumpul bersama itu salah paham dengan mengira jika Siwon akan menyapa mereka, namun yang Siwon lakukan adalah--

"Tidak bisakah kalian berhenti menjelek-jelekkan orang lain? aku sungguh terganggu dengan obrolan kalian! pesta ku bukan diadakan untuk membuat obrolan tak berbobot dan merugikan seseorang. Semua tamu undangan berhak datang."

Dan di detik itu juga seluruh tamu yang hadir dari sudut ke sudut membungkam mulut mereka, tak terkecuali dengan alunan biola yang dimainkan oleh beberapa musisi yang mengecil dan akhirnya menghilang, seiring dengan tegas dan kerasnya suara dari seorang Choi Siwon. ruang besar itu jadi hening tak bersuara sekarang.

Tatapan tajam Siwon menjadi objek tersendiri bagi para tamu yang hadir saat ini.

"Siwon-ssi..."

"Choi Siwon. tolong jaga bicara mu, sedikit sopanlah pada tamu kita."

Langkah seorang pria paruh baya terhenti saat Choi Ki Ho yang tak lain adalah ayah dari Siwon mengeluarkan suara kerasnya nya dengan penuh ketegasan.

Dan satu peringatan itu cukup membuat Siwon menghembuskan nafas berat, dan akhirnya mengalah pada sang Ayah.

Tanpa berkata apapun ia berbalik sembari membuka kancing jas hitamnya dengan kasar dan pergi begitu saja. Meninggalkan keheningan yang ia buat sendiri.

Selalu seperti itu memang. Setiap hari tak ada seharipun tanpa hal menyebalkan bagi seorang Choi Siwon.

Siapa sangka pewaris tunggal dari New Face salah satu perusahaan yang menggeluti bidang perhotelan, kuliner, juga pusat perbelanjaan, itu tak pernah merasakan sebuah ketenangan dalam hatinya. Setiap hari selalu saja ada hal-hal tak masuk akal yang membuat kacau pikiran nya. Orang-orang diluaran sana mungkin berpikir jika kehidupan seorang seperti Siwon sungguh sangatlah menyenangkan, memiliki segala hal yang didamba-dambakan kaum wanita, Tampan, Mapan, Cerdas, Bertalenta. Itulah dia, namun sayang, semua itu salah, kemungkinan mereka salah, karena Siwon yang menjalani hidupnya selama tiga puluh tahun itu tak pernah merasakan kesenangan yang berlebihan.

JanuariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang