5. Pertimbangan

7.5K 768 25
                                    

Krist dan Gun melihat New keluar dari toilet dengan langkah gontai. Mereka sempat syok ketika melihat pemuda itu keluar dengan seragam yang lusuh dan robekan sana-sini. Bahkan mereka juga dapat mencium samar-samar bau feromon yang masih menguar. Berbeda untuk kedua alpha yang ada di sana Off dan Singto, mereka yang memiliki hidung jauh lebih tajam hanya dapat mengernyit sembari menutup hidung. Pasalnya, selain bau feromon milik New, Off dan Singto juga dapat mencium bau khas  milik Tawan mengelilingi pemuda kulit pucat itu.

Tak lama setelahnya, mereka berempat melihat sosok Tay yang menyusul keluar. Singto dan Off langsung mengangkat kepalanya paham sementara Krist dan Gun melotot tidak percaya.

New hanya diam dan tidak mempedulikan sosok Tay maupun kedua alpha lainnya yang ada di sana. Sumpah saat ini New benar-benar merasa muak dengan semua hal yang berhubungan dengan alpha apapun itu bentuknya. Dia kemudian melangkah mendekati Gun dan Krist lalu menarik keduanya pergi dari sana.



.

.

.




"Kok bisa?" Gun menatapnya heran ketika New memberitahu mereka soal penetral yang tidak memberikan pengaruh pada heat-nya. 

New hanya mengangkat bahu lemas dengan pandangan kosong lurus kedepan. Mereka bertiga saat ini kembali ke kamar dorm. Krist membantu mengeringkan rambut New memang baru selesai mandi. Dia mendesah pelan sebelum bicara.

"Ini bukan kejadian kelangka, dulu gue juga pernah heat kaya gitu gara-gara gak sengaja makan coklat valentin yang ternyata mengandung aphrodisiac

*ket aphrodisiac : semacam obat perangsang untuk meningkatkan gairah seksual*

Gun mengerutkan alisnya, satu tangannya ia gunakan untuk menopang dagu dengan posisi tengkurap di kasur. "Singto yang ngasih lo tuh coklat valentine?"

Krist menggeleng. "Waktu SMA, ada temen sekelas gue yang suka sama gue, dia cewek beta dan dia nggak tau kalo gue ini omega dan udah berpartner sama Singto" Krist menghela pelan sebelum melanjutkan. "Pas hari valentine, dia ngasih gue coklat, karena emang nggak ada yang tau status gue udah taken ya gue ambil coklatnya, terus malemnya gue makan, dan gue langsung Heat berat, mana Singto waktu itu lagi nggak ada, ya gue pake aja penetral kaya biasa, tapi, sama seperti yang di bilang New, penetral itu nggak ngefek sama sekali, gue sampe abis empat botol, dan tetep nggak ngefek sampe akhirnya Singto dateng dan mating sama gue, baru setelahnya heat gue ilang"

Gun ternganga ngeri. "Gue gak nyangka aphrodisiac bisa berefek parah banget, eh tapi New," Gun menoleh ke arah New yang saat ini masih duduk di pinggir kasurnya. "Lo cuma di gigit sama Tay kan? nggak sampe Mating?"

New dengan enggan menjawab. "Hmmm" sedetik kemudian dia menjambak rambutnya sendiri ketika teringat kejadian di toilet tadi, sampai saat ini New masih merasakan perutnya menghangat setiap dia teringat akan jilatan dan taring tajam milik Tay yang menancap di lehernya.

"Dan heat lo langsung hilang cuma dengan satu gigitan?" sekarang Krist yang menatapnya bingung. "Gila... apa Tay sehebat itu?" sambungnya yang membuat New langsung memutar matanya malas. 

"Sumpah! Gue nggak peduli soal hal itu, yang gue bingung, gue bahkan nggak pernah makan atau minum apapun yang mengandung aphrodisiac atau apapun itu yang lu bilang tadi!"

TayNew - Protect You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang