8. Masih Belum

11K 797 81
                                    

Ketika pagi tiba, New yang memang sudah terbiasa bangun tanpa alarm perlahan membuka matanya. Hal pertama yang dia lihat adalah sosok tampan seorang Tawan yang masih nyenyak tertidur. 

Secara alami, pemandangan itu membuatnya mengembangkan sebuah senyuman, dan tanpa mau membangunkan sosok tampan itu, New langsung saja memberi kecupan lembut di dahinya lalu beranjak pergi dari sana setelah dia memakai kemeja putih milik Tawan yang di pungutnya asal dari lantai.


Mata terbuka lebar dengan mulut setengah terbuka, itulah eskpresi kedua temannya ketika New memasuki kamar dormnya. 


Pandangan menilik dari atas ke bawah di lontarkan oleh Krist dan Gun yang saat ini memperhatikan sosok Newwie yang hanya mengenakan kemeja putih kebesaran tanpa celana yang sedikit menutupi area paha mulusnya. Mereka bahkan bisa melihat dengan jelas beberapa tanda kemerahan dan bekas gigitan di sekitar paha putih dan sekal itu. Dan detik berikutnya, mereka berdua reflek menutup hidung.


Krist mengernyitkan dahinya. "Ohhoooo... bau lo tajam banget, abis berapa ronde, huh?"


"Ehem... iya nih, nyengat banget baunya, gue kayak berasa si Tawan ada di sini" timpal Gun.

Sedangkan yang jadi korban ledekan mereka hanya menggeleng malas lalu melenggang masuk ke kamar mandi. 

"Bacot!" balasnya sembari menutup pintu.

Hal itu mebuat Krist dan Gun langsung tertawa keras sampai terpingkal-pingkal. Pasalnya mereka seperti menyaksikan New menjilat ludahnya sendiri, ingat, sebelumnya pemuda itu menolak mentah-mentah untuk disetubuhi oleh Tawan namun sekarang keadaannya benar-benar kacau seperti orang yang digeluti habis-habisan.


Selesai membersihkan diri, New keluar dengan selembar handuk melingkar di pinggangnya. Rambutnya masihlah basah dengan beberapa bulir air yang menetes dengan indah di sekitaran bahu dan dadanya. Dia lalu berjalan mendekati Krist yang memang sedang menyiapkan peralatan kuliahnya.

"Kit, bagi parfum lo dong"

Krist meliriknya sebentar, lalu mendengus geli. "Udeh gak usah, gini aje biar nggak ada alpha yang berani gangguin lo lagi"

"Kit bener tuh, kan lumayan buat jaga-jaga, wkwk, dari baunya aja udah berasa kalo partner lo kuat. Dijamin deh, semua yang ngincer lo bakal mundur." Kebiasaan, Gun selalu ikut menimpali.

Tanggapan jahil temannya itu membuat New hanya bisa memutar mata. Dia memberikan tamparan ringan ke kepala dua temannya itu.

"Kaga usah ngeledek gue deh, lo juga Krist, lo meski partneran sama Singto juga ga suka kan kalo bau alphanya dia menempel di badan lo"

Oke. Kali ini Krist langsung bungkam. Senyum jahil yang tadi bertengger indah di wajahnya langsung berganti dengan seulas cibiran ringan.

"Iye iye, nih pilih aje yang lo mau, tapi besok-besok lo kudu beli parfum sendiri, mahal neh!"

New tidak merespon kata-kata Krist lagi selain dengan memberikan cengiran menangnya dan langsung menyemprotkan beberapa parfum bersamaan tanpa mencoba wanginya dulu. Memang sih, New tidak terlalu tertarik untuk memilih aneka ragam wewangian yang ada, baginya, selama hal itu dapat menutupi bau alpha milik Tawan, dia akan tetap memakainya meskipun bau dari parfum tersebut terkesan kurang enak dan menyengat, New tidak terlalu peduli.

Gun mulai mengernyitkan wajahnya sembari menutup hidung ketika dia mulai terasa terganggu oleh bau parfum yang keterlaluan karena New tanpa henti kian menyemprotkan macam-macam jenis parfum yang dimiliki oleh Krist.

TayNew - Protect You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang