Teamwork ... or Not!

321 44 0
                                    


"Terima kasih Tuhan, kalian datang tepat waktu!" Gaby bernafas lega dengan kehadiran Shani dan Gracia yang tiba-tiba.

"Loh, ka Jeje?! " Gracia menatap kaget wanita yang berdiri di samping Gaby.

"Gracia. " balas Jeje singkat.

"Kalian saling kenal? " tanya Gaby. Keduanya mengangguk bersamaan.

"Dia temennya ka Kinal. Ka Jeje kok bisa ada disini?"

"Ceritanya sedikit rumit Gre. " ucap Jeje menjawab pertanyaan Gracia.


Sementara di tempat pertarungan "Pergilah, vampir! Aku tidak butuh bantuan apa pun darimu! " seru Nabilah.

"Seperti itukah perkataan dari serigala yang hampir saja digigit oleh zombie! Kau seharusnya berterima kasih padaku! Aku baru saja menyelamatkan hidupmu! " balas Shani terdengar marah.

"Shani, hati-hati!" Gracia tiba-tiba berteriak.

Nabilah melihat zombie hendak meraih Shani dari samping, segera menggunakan kaki belakangnya untuk menendang Shani pergi dengan keras. Tentu saja zombie itu kehilangan target, namun tendangan itu mengirim Shani terbang lebih dari 20 meter.

"Kau harus berterima kasih padaku. Aku menyelamatkan hidupmu. " ucap Nabilah sinis.

Shani mengerang kesakitan sebentar, kemudian berdiri dan membersihkan punggungnya kemudian memelototi Nabilah. "Kau melakukannya dengan sengaja! Kau kan bisa menendang zombie nya, bukan aku! "

"Memang kenapa kalau aku melakukannya dengan sengaja? Apa yang akan kau lakukan? Memanggil batman? " Nabilah menjawab dengan sinis.

"Kalian berhenti berdebat! Mereka bangun lagi! " seru Gaby.

"Pulang dan tidur saja sana, vampir! kelelawar seharusnya nokturnal! " ucap Nabilah.

"Tidak akan. Aku hanya mengikuti keinginan Gracia untuk membantu, jika tidak! Aku tidak sudi melakukan ini! " ucap Shani marah.

"Jadi tidak perlu kau lakukan. Lagipula kau tidak akan membantuku apa pun dan kau malah mengganggu pertempuranku. Minggir saja sana! " ucap Nabilah sambil terus menyerang zombie, menghindari gigitan mematikan mereka dan menendang mereka pergi sampai Shani mengganggu lagi dengan tendangan ke zombie yang menyerang Nabilah.

"Sudah kubilang untuk pergi dari sini! Apa kau tuli? " protes Nabilah.

"Kau tidak bisa melakukan ini sendirian! Melawan Zombie terlalu sulit! Jika kau ingin mati cepat, lakukan saja! Aku TIDAK PEDULI! Tapi cobalah berpikir tentang Gaby sejenak. Bagaimana jika kau benar-benar teluka parah oleh zombie? Siapa lagi yang akan berada di sampingnya untuk melindunginya, hah? Coba kau pikirkan bagaimana perasannya? JADI BERHENTILAH BERTINDAK SEMAUNYA SENDIRI DAN MENYOMBONGKAN DIRI UNTUK SEKALI SAJA !! " Shani berteriak keras pada Nabilah.

Nabilah terdiam mendengarnya lalu menoleh pada Gaby.

"Nabilah, kumohon .. aku tidak ingin kehilanganmu .." ucap Gaby dengan matanya berkaca-kaca.

Setelah beberapa saat berpikir, Nabilah akhirnya menyerah dengan pernyataan Shani. "Baiklah baiklah! Kita akan bekerja sama. Tapi jangan memperlambatku, atau kau akan mati, kelelawar! "

Shani akhirnya tersenyum dan berkata, "Kau membaca pikiranku."


"Sekarang ayo kita lakukan!" Nabilah berteriak dan keduanya melompat menyerang bersama-sama. Untuk pertama kalinya sejak pertemuan mereka, Nabilah dan Shani benar-benar setuju satu sama lain. Keduanya bertarung berdampingan, saling menjaga punggung masing-masing. Kerja sama tim mereka hampir. .. sempurna. Siapa sangka team berisi vampir dan manusia serigala bisa bekerja sama begitu baik? Dengan kecepatan Shani dan kekuatan Nabilah, mereka berhasil menangkis serangan zombie dengan lebih efisien dari pada hanya Nabilah saja. Namun, setelah tak terhitung pukulan pada zombie, masih tidak tampak akan melambat sama sekali.

Blood and MoonDonde viven las historias. Descúbrelo ahora