Riana menepuk-nepuk dada Xiumin saat nafasnya terasa mau habis. Tapi sungguh, Xiumi sangat memabukan. Membuat Riana ingin lagi dan lagi.
"Maaf"
Ucapan terengah-engah dari Xiumin berhasil membuat Riana tersenyum.
"Aku masuk ya" Riana melepas seatbeltnya. Ia mengelus lengan Xiumin sebentar "Aku ga akan macem-macem. Kamu cukup percaya aja sama aku"
"Oke, aku percaya kamu"
Riana tersenyum, senyum yang sangat Xiumin suka dan ingin menciumnya lagi.
"Kalo gitu aku masuk"
Ia keluar dari mobil Xiumin. Terasa lega karena mereka sudah berbaikan.
Riana menatap Xiumin bingung saat mobil pria itu menurunkan kacanya bukan langsung jalan.
"Ada barang aku yang ketinggalan ya?" tanya Riana mendekatkan dirinya ke arah mobil Xiumin
"Enggak ada, aku cuma mau liatin kamu sampe masuk" ucapan lembut dari Xiumin berhasil membuat pipi Riana merona.
"Yaudah, Bye. Btw lipstik aku nempel tuh di bibir kamu" setelah sedikit menjaili Xiumin barulah Riana masuk ke arah loby dengan santai
***
Tidur.
Satu kalimat yang sangat dinanti-nantikan oleh orang sibuk, namun jika yang banyak tidur adalah manusia semacam Riana? Ah! Semua orang pun enggan untuk membangunkannya. Hanya dua sahabat setianya dengan mulut cetar yang dapat membangunkan gadis bodoh itu , mungkin bukan kata tidur yang tepat untuk Riana tapi, mati suri.
"Bagaimana udah bangun?" tanya Bella sambil terkekeh ketika Windy kembali dengan muka masamnya.
"Gue rasa dia minum obat tidur deh, susah banget bangunnya" gurutu Windy sambil menegak air putih di tangannya dengan cepat. Tenggorokannya terasa sakit, Riana sialan.
Bella melepaskan celemeknya. Lalu berjalan kearah kamar Riana dengan panci dan sudit yang ada ditangannya.
"RIANA WOY... BANGUN KEBO!!! GILAA!!" teriak ekstrim milik Bella serta panci yang diadukan dengan sudit membuat Riana dengan cepat membuka pintu kamarnya dengan wajah kantuknya.
"Lo berdua berisik banget gila. Ga bisa liat orang istirahat dikit apa" gumam Riana tidak jelas, gadis itu mendudukan tubuhnya lalu kembali terlelap. Didepan pintu kamar
"Gila lo ya! Ini udah hampir jam 10. Udah, bangun sarapan, atau jatah lo gue buang ke tong sampah!" Omelan dari Bella membuat Riana mendengus kesal lalu kembali masuk kekamarnya.
"Cepet ya, gue tunggu dimeja makan!" sekali lagi Bella memukul pancinya.
"Iya cerewet!!!" Teriak Riana yang tidak jelas karena gadis itu sedang menggosok giginya.
***
Riana menguap ketika ia baru sampai di meja makan. Entah karena apa ia sampai susah tidur tadi malam. Ia tidak bisa berfikir kenapa ia tidak bisa tidur jadi Riana memutuskan untuk membaca novel horornya tadi malam sampai habis.
"Selamat pagi" sindir Windy dengan suara seraknya. Ia lalu mengunyah nasi goreng buatan Bella dengan satu suapan besar.
Riana tidak memperdulikan sindiran Windy, saat ini dia lapar dan ingin makan.
"Tadi pas gue ke warung Bi Siti, katanya ada satu Mahasiswi cantik yang hilang di belokan apartemen kita. Tempat pembunuhan dua hari yang lalu" Bella si hobi bergosip mulai memengaruhi temannya untuk mendengarkan gosip yang dia dengar dari ibu-ibu di warung Bi Siti pagi tadi, ini gosip viral yang harus di sebarkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you?
Детектив / ТриллерBagaimana jika pria yang kamu puja-puja itu ternyata bukan pria yang sebenarnya kamu kenal? pria yang hangat,humoris serta ramah dapat berubah 90° ketika ia tidak bisa lagi mengendalikan dirinya sendiri. Aku pernah merasakannya, hal gila yang samp...