"Hay cantik..."sapa seorang perempuan di balik ke gelapan.derap langkah kakinya yang kian mendekat membuat cean semakin bergedik ngeri.
Mata cean membulat sempurna saat melihat orang yang ada di depan nya ini.Tetapi ia mengenakan masker sehingga cean tidak dapat melihatnya dengan jelas.
Setelah bergulat dengan fikirannya penglihatan cean mulai kabur dan tidak sadarkan diri,karna seseorang dari belakang telah memukul cean dengan balok kayu besar.
Di balik maskernya perempuan itu menyeringai puas karna perempuan di hadapannya sudah terkapar tak berdaya.
"Oke gaeesss kita mulai,,lakukan apa yang sudah di rencanakan"titah perempuan bermasker itu dan langsung mendapat anggukan dari teman-temannya.
"Haha,,makanya jadi cewek jangan belagu"dengan penuh kemenangan mereka meninggalkan cean yang terkapar lemas dengan darah segar yang keluar dari tubuhnya.
"Tutup dan kunci semua akses jalan untuk menuju ke gudang ini"seperti budak teman-temannya melakukan apa yang di perintahkan oleh orang bermasker itu.
"Shhhh"rintihan cean karna beberapa luka sayatan dan lebam di tubuhnya.Cean terus berdoa seraya berharap seseorang akan menolongnya.
●○•○●
"Nantha,gimana udah hampir malam tapi kita belum nemuin cean,anak-anak keliatannya juga udah nyerah"ujar dava dari balik benda pipih nya.
Nantha mendengus gusar ia juga tidak tega melibatkan teman-temannya ikut terlibat ke dalam urusannya."ya udah kalian pulang aja gak papa,kasian sama yang lain mungkin ada urusan juga".
"Beneran nan?kalo lo kenapa-napa gimana?"ujar dava dengan nada khawatirnya.
"Gue gak papa,udah sana pulang ntar di cariin bonyok kan urusannya bisa berabe"ujar nantha yang langsung mematikan telponnya sebelah pihak.
Nantha sangat khawatir dengan keadaan cean.
"Duuuhh cee lo dimana sih,gue gk mau lo kenapa-napa"Nantha sedang berada di halte karna jujur ia sudah sangat lelah,dan nantha berjalan mengikuti kata hatinya.
Nantha berjalan tak tau arah.hatinya mengantarkannya ke gudang yang cukup tua.
Nantha duduk di depan pintu gudang itu untuk beristirahat.Nantha mendengar sebuah ringisan dari dalam gudang itu.
"Siapa di dalam?"tanya nantha memastikan.Cean mendengar suara itu,suara yang ia nantikan
"Nan,tolong gue"cicit cean yang masih bisa di dengar nantha."Ceeaann lo di dalam?"cean hanya berdehem menjawab pertanyaan nantha karna mulutnya sangat keluh untuk berbicara.
Tak menunggu lama nantha langsung mendobrak pintu yang sudah di kunci rapat itu.
Nantha mencari-cari cean karna penerangan yang sangat minim.
Nantha mebelalakan matanya karna melihat cean yang terbujur lemas dengan darah yang bercucuran di sekujur tubuhnya."Ceaaan"cean tersenyum senang melihat nantha ada di sini.kesadaran cean mulai hilang setelah di gendong oleh nantha.
"Cee kenapa lo bisa gini,siapa yang jahatin lo cee"ucap nantha sambil menggendong cean ala brydal stile.
Nantha Keluar dari gudang untuk mencari taksi.
"Tenang ce lo baik-baik aja".sebutir air bening mengalir di wajah milik nantha sambil memperhatikan setiap inci wajah gadis yang tengah di gendongnya dengan gusar.●○•○●
"Dok apapun yang terjadi tolong Selamatinya cean dok"dokter hanya mengangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scarcely
Random"Gua gk tau masalah apa yang lu hadapi," "Tapi Gue bakal ngejagain lo,apapun yg terjadi"batin nantha sambil mengelus rambut cean yang tengah tertidur