Written by H
Ditulis untuk konsumsi pribadi yang pada akhirnya di publish.
Warning: cringe, cheesy, irrational somehow, and massive typos.
Note: I lost my nerve to write some e*chi scene because i don't think my vocabulary allow it www
Please enjoy, and don't force yourself to continue if you're suddenly feeling to vomit or smth.
☔☔☔
Wanita itu menegadah, menatap langit malam yang hitam beserta rintik besar berjatuhan menimpa wajah juga sekujur tubuhnya. Dia sedikit menyesal harus keluar di saat cuaca tidak ingin menjadi sahabatnya, tetapi hanya ini yang bisa dia lakukan. Berkeliaran tanpa tujuan, berharap pria itu datang untuk mencarinya dengan berbekal satu kata, "maaf".
Hirokiーwanita itu kemudian menghentikan langkahnya untuk bernaung di sebuah halte tak berpengunjung yang ada di sudut jalan. Dia duduk, bergeming, berusaha bertanya pada dirinya sendiri tentang apa yang sedang ia lakukan. Kenapa dia rela basah kuyup dan kedinginan nyaris di tengah malam seperti ini?
Harapannya hanya satu. Yaitu agar pria itu datang untuknya meskipun kemungkinannya sangat kecil. Di malam dengan cuaca buruk seperti ini tentu akan lebih nyaman untuk berada di bawah selimut dibanding harus keluar mencari seseorang yang sengaja keluar untuk dicari keberadaannya.
Apa yang harus dia lakukan seandainya Toshiki benar-benar tidak datang? Apakah perpisahan yang akan menjadi akhir kisah mereka setelah saling berikrar dalam waktu yang cukup lama? Apakah kesalahan ada pada Hiroki seandainya dia membiarkan bahtera yang mereka jalani selama ini berakhir hanya karena ia tak bisa memaafkan Toshiki?
"Jangan cintai orang lain selain aku." Itu adalah syarat utama yang pernah Hiroki ajukan ketika pria itu bermaksud meminangnya. "Aku mungkin bisa memaafkanmu dalam hal apapun kecuali dengan mengkhianatiku."
Tapi Toshiki mengingkarinya.
Mungkin sekarang dia lebih memilih wanita itu dibanding Hiroki. Kalaupun iya, bukankah itu bukan salah Hiroki?
☔☔☔
Ini bukan pertama kali, meskipun harus mencarinya di tengah hujan adalah hal pertama bagi Toshiki. Rasanya dia ingin menyerah seandainya saja dia tidak mengingat kalau semua ini terjadi karena kesalahannya. Pria itu menjelajah ke setiap penjuru kota, ke tempat yang dia pikir terjamah oleh jangkauan istrinya. Tapi, sampai hampir jam sebelas pun perjuangannya tidak membuahkan hasil.
Sampai kemudian dia datang ke sebuah distrik dimana tak banyak orang akan datang ke tempat itu. Tidak banyak tempat untuk dikunjungi, ditambah waktu sudah menunjuk angka sebelas dimana kereta terakhir pun sudah mulai melaju.
KAMU SEDANG MEMBACA
|Seiyuu Fans' Book of Halu (Adult Only)| Unleash Your Desire
RomanceFind your story and your beloved seiyuus here. Adults only!