Chapter 7

402 37 0
                                    

Dan dengan bacaan tersebut jihoon yang duduk di meja makan tersebut menghilang dengan sendiri nya setekah ia meronta ronta untuk membuat hyunjin menghentikan lantunan bacaan ayat kursi nya itu

Namun nihil hyunjin tetap membaca nya walaupun sebenarnya ia sendiri juga merasa takut terlebih makhluk tersebut menatap sinis ke arah nya

Sebelum akhirnya makhluk tersebut lenyap ia mengatakan jika menyelakai jihoon adalah dia namun yang membuat nya seperti itu adalah Wang hana ibu mereka sendiri alasan nya masih belum di ketahui karena saat hendak mengatakan nya makhluk tersebut lenyap

"aku tak bisa terus melindungi mu hyung, jadi bawalah ini"ucap hyunjin sambil menyodorkan
Al-qur'an kecil milik nya

"tak perlu aku juga punya
Al-qur'an, kau kita aku non muslim apa sampai tak punya
Al-qur'an"ucap jihoon sewot

"apa apaan kau ini hyunjin itu benar, jika tak ada dia kita masih dalam kebingungan saat ini karena tiba tiba kau ada dua"ucap joshua

"seharusnya kau berterima kasih pada nya"ucap hanbin

"sudahlah hyung aku muak mendengar pujian untuk nya dan gunjingan kalian pada ku"ucap jihoon sewot

"sudah sudah hyung, luka jihoon akan infeksi nanti jika kita tak segera mengobati nya"ucap wooseok

"kau saja yang mengobati nya, aku lebih baik beristirahat daripada harus merawat adik seperti nya yang tak tau diri " ucap ziyi lalu pergi bersama dengan lay, baekho, hanbin,joshua,sunwoo dan juga xinlong

"jangan terlalu mendengar kan kata hyung mu tadi, kau tahu kan jika hyung ziyi suka ngawur jika kurang tidur?" tanya jisoo berusaha membuka jihoon agar tak menangis

"akh.. eonnie pelan pelan sedikit" pinta jihoon

"iya iya, jungkook mana obat merah nya?"tanya jisoo

"astagfirullah aku melupakan nya eonnie, sebentar ku ambilkan"ucap jungkook

"kau ini, dan kau wooseok di mana air hangat nya?"tanya jisoo

"sebentar lagi masak ini eonnie"ucap wooseok

"eonnie,  biar aku saja yang mengobati luka nya hyung"ucap hyunjin

" jangan... aku tak sudi jika kau yang mengobati apa masih kurang puas kau sampai sampai aku di benci oleh sebagian hyung hyung ku"ucap jihoon sewot

"jangan memarahi nya jihoon, ia tak salah apapun di sini"ucap jisoo

"dan sekarang eonnie pun membela nya juga?"tanya jihoon kesal

"aku tak membela nya tapi itu lah fakta nya jihoon cobalah untuk lebih mengerti keadaan"ucap jisoo

"kau sama saja seperti yang lain pergi lah eonnie.. aku tak mau lama lama melihat kalian, kalian sama saja selalu bertindak pilih kasih pada ku"ucap jihoon

"tapi hyung, ambillah ini ini sangat penting bagi mu, aku tahu mungkin kau tak menyukai tapi tak ada salah nya bukan jika kau mengambil ini"ucap hyunjin sambil memberikan kembali
Al-qur'an milik nya

Dan ntah kenapa jihoon pun menerima nya sepeninggak tak lama jisoo dan hyunjin pergi jungkook datang membawa obat merah. Awal nya memang tak ada yang salah dengan obat merah yang di bawakan oleh jungkook sampai di mana saat jungkook menuangkan obat tersebut ke kapas

"hyung kenapa obat nya bau sekali?"tanya jihoon

"entah lah aku tak tahu tadi sunwoo bilang ini obat merah dan dia yang mengambil kan nya dari ruang tamu, yah sudah ku ambil saja"ucap jungkook

"tidak kah mu merasa aneh dengan bau anyir ini bukan   obat merah hyung tapi darah?"ucap jihoon sambil sedikit terpekik

"apa iya?"ucap jungkook

"ada apa ini kenapa ribut sekali?"ucap wooseok sambil membawa sebaskom air hangat

"kemarikan obat itu, sekarang lihat ini darah bukan?"tanya jihoon

"betul ini.. ini darah tapi sungguh aku betul betul tak mengetahui nya"ucap jungkook

"aku percaya pada mu hyung, sekarang coba panggil kan sunwoo saja"ucap jihoon

"sunwoo tadi kalau tak salah sedang sholat berjama'ah bersama yang lain, ini saja rencana nya sehabis mengobati aku baru akan sholat bersama jungkook"ucap wooseok

"apa dia sedang sholat jadi yang barusan ini ku temui siapa?"ucap jungkook

"astagfirullah jangan bilang ini kerjaan makhluk yang tadi"ucap jihoon

"astagfirullah aku takut hyung, untung saja tadi aku menerima
Al-qur'an ini"ucap jihoon sambil memeluk Al-qur'an milik hyunjin

"alhamdulillah bagus sekali kau menerima nya paling tidak nya kita bisa merasa lebih aman sedikit"ucap jungkook

"mah benar itu" ucap wooseok

My  brother's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang