{FRIENDZ} pt.2 [end]

228 27 0
                                    

Mereka memesan beberapa minuman dan makana saat sampai di cafe.

"Ekheem"

Jeonghan mengangkat kepala nya dengan tatapan sendu.

Yaa, sedaritadi saat sampai di cafe Jeonghan terus menunduk. entah apa yang dipikirkan.

Suasana hening. Hanya ada suara dentingan sendok dan beberapa orang yang ada di cafe ini. Cafe memang tidak terlalu ramai, karena ini hari kerja, dan juga masih pagi.

"Berhentilah menunduk." ucap Seungcheol dingin.

Jeonghan langsung duduk dengan tegap dan bingung 'kenapa Seungcheol begitu dingin pada ku?' batin Jeonghan.

"M-maaf.." ucap Jeonghan pelan.

Tiba-tiba Seungcheol tertawa keras. Jeonghan sangat terkejut 'kenapa dia tertawa? apa ada yang lucu?'

"Hahaha.. wajah mu sangat lucu saat takut Jeonghan-ah.. hahaha"

"Tidak lucu Seungcheol-ssi.. tentu saja aku sangat terkejut saat kau tiba-tiba bersikap dingin kepada ku.."

"Maaf maaf.. aku hanya ingin melihat bagaimana respon mu saat aku bersikap dingin.. hihihi.. maaf yaa~"

"Hmm.. lain kali jangan kau ulangi lagi Seungcheol-ah.. aku tak suka." ucap Jeonghan dengan nada yang dibuat-buat.

Kini Jeonghan mengembangkan senyum andalan nya sambil menyantap makanan nya. Seungcheol yang sedang menatap Jeonghan pun ikut tersenyum. Dia sangat bahagia saat orang yang ia cintai tersenyum manis.

Tunggu? dicintai?

Yaa, Dari pertama masuk sekolah Seungcheol memang sudah tertarik dengan sosok Yoon Jeonghan. Tapi niat untuk mendekati Yoon Jeonghan saat itu ia urungkan karena ada berita jika Yoon Jeonghan menyukai pria terkaya di sekolah mereka, Hong Jisoo. Akhirnya Seungcheol bertekad untuk menjadi sahabat dekat nya Yoon Jeonghan. Karena ia tau, suatu hari nanti, Jeonghan akan ditinggalkan oleh Jisoo. Maka dari itu ia selalu setia di samping Jeonghan mendengar segala kesedihan maupun kebahagiaan saat bersama Jisoo.

Senangkah? Bahagia?

Tentu saja, Seungcheol sangat bahagia saat Jeonghan bahagia. Walaupun sedikit sedih karena Jeonghan lebih memilih untuk bahagia dengan Jisoo daripada dengan nya. Tapi Seungcheol sadar, bahwa ia tak berhak protes atas kebahagiaan Jeonghan.

"Berhenti menatap ku Seungcheol" ucap Jeonghan sedikit malu. Itu terlihat dari pipi nya yang merah karena ditatap oleh Seungcheol.

"Kenapa? apakah tidak boleh?"

"A-anii.. tapi aku hanya risih saja, kau melihatku seperti itu!"

"Hahaha.. baiklah baiklah.. lanjutkan makanmu Jeonghan-ah"

Jeonghan mengangguk menjawab pernyataan Seungcheol.

Kembali hening. Mereka fokus dengan makanan masing-masing. Tak ada yang membuka pembicaraan. Sampai akhirnya Jeonghan menyelesaikan makannya dan menatap Seungcheol yang juga sedang makan.

"Apa ada yang aneh dengan ku?" tanya Seungcheol sambil memakan makanannya.

"Padahal kau tampan tapi kenapa kau tak punya pacar?" tanya Jeonghan dengan wajah imut kebingungannya(?)

Seungcheol tersenyum mendengar penuturan kata yang Jeonghan ucapkan, Seungcheol pikir secara tidak langsung Jeonghan bilang ia tampan.

"Aku mencintai seseorang"

"Haa?? Siapa itu? kenapa kau tak pernah cerita pada ku Cheol? Beritahu ciri-cirinya! aku harus memilihkan pacar untuk Seungcheol!" ucap Jeonghan bersemangat.

Holding My Hand~Jeongcheol (ONESHOOT/TWOSHOOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang