Tap
Tap
Tap
Tik
Tik
tikEntah sudah berapa lama heejin melangkah tak tentu arah.
Merasakan hujan yang semakin deras jatuh ke setiap permukaan bumi.
Kaki jenjangnya tak lelah menapaki jalan aspal didepannya.
Sesekali ia mendongak agar dapat merasakan dengan benar bagaimana air itu bisa jatuh tepat mengenai wajah cantiknya.
"kau bisa sakit"
Seketika pandangan heejin datar menatap pemuda didepan nya.
Pemuda yang ia rindukan .
Pemuda yang mebuat hatinya berkecamuk .
Pemuda senjanya.
Jaemin
"apa pedulinya dirimu"
Gadis itu angkuh meninggalkan pemuda bernama jaemin itu.
Ingin sekali heejin berbalik lalu memeluknya dengan erat.
Tapi itu hanya hayalan nya semata.
Karna pada dasarnya ia sama sekali tak mengenal pemuda didepannya.
Walaupun heejin diam diam menjadi pengagum rahasianya sejak lama.
Heejin tersenyum simpul .
Setidaknya pemuda itu kembali dihadapan nya tanpa cacat atau terluka sekalipun.
Heejin bahagia bisa melihatnya.
Dan untuk pertama kalinya dia bisa bicara dengan senjanya.
"kamu selalu menghindar dariku"
Jaemin jengah sambil berlari kecil mengejar heejin didepannya.
"apakah iya?"
Heejin mendongak menatap jaemin yang entah mengapa sedikit pucat terlihat diwajahnya.
Jaemin mengarahkan payungnya agar bisa berdua bersama heejin .
Pemuda itu tak akan membiarkan gadis didepannya itu terkena hujan lagi.
Sebenarnya jaemin dari tadi melihat kelakuan heejin yang sedang hujan hujanan dan itu membuat nya semakin gemas.
Jaemin termenung .
Benar saja jaemin baru saja bertemu dengan gadis di depannya.
"kamu baru saja menyapaku tapi tak tau namaku"
Cemberut heejin menatap jaemin yang datar.
Apakah dia memang datar seperti ini-heejin
"baiklah kalau begitu ,aku jaemin sang senja siapa namamu?"
Gadis itu sudah menduga nya dialah sang senja nya.
Heejin senyum sumringah
Ini yang ia nantikan.
Ini yang ia harapkan.
Ini yang ia tunggu.
"aku heejin sang fajar senang bertemu dengan mu senjaku"
Hening .
Lalu mereka berdua tertawa bersama.
Menyenangkan sekarang tapi siapa yang tau besok.
Yang masih suka senja