Heejin sudah rapi menggunakan hoodie pink yang ia lapisi kaos polos berwarna abu abu didalamnya.
Lalu dengan segera ia melangkah kan kakinya menuju halte ketika kemarin ia bertemu dengan jaemin.
Halte begitu sepi dipagi hari.
Embun yang masih bertaburan menambah kesan segar .
"sudah lama menunggu"
Jaemin menoleh.
"tidak baru saja aku sampai"
Heejin dengan segera menghampiri pemuda yang menatapnya dengan senyum merekah di wajahnya.
Gadis itu tertegun haruskah ia akan kehilangan ini.
"aku merindukan senjaku"
Merangkul lengan jaemin tanpa ragu sambil mengerlingkan matanya.
"apakah begitu?"
Jawab jaemin tanpa melepaskan rangkulan heejin di lengannya .
Sesekali jaemin menatap gadis yang lebih pendek darinya.
Sungguh mereka serasi sekali untuk menjadi sepasang kekasih.
"jadi kita mau kemana?"
Heejin Mendongak sambil melonggarkan rangkulannya kepada jaemin.
"emm"
Jaemin tampak berfikir ,kemudian ia menjawab.
"terserah fajarku saja"
"aku tidak suka keputusan sepihak seperti ini"
Heejin cemberut menekuk bibirnya.
"bagaimana kalau kita ketaman bermain,kamu kan anak kecil pasti suka"
Tawa jaemin sambil memberikan ejekan kepada heejin .
"aku bukan anak kecil seperti dulu tau,jika kamu memaksa ayo saja"
Heejin yang mulanya tidak terima kembali merangkul dan berjalan dengan semangat bersama jaemin disampingnya.
Sebenarnya aku anak kecil yang menginginkan mu selalu ada disampingku –heejin.