Bab I

103 12 0
                                    

_kehidupanku seakan terombang-ambing ombak lautan, hingga terdampar pada situasi yang seperti ini. Begitu banyak kerikil-kerikil yang menghalangi, seakan tak ada lagi hari esok yang bisa kulalui_


Acara yang akan berlangsung di hotel berbintang dikawasan Seoul, korea Selatan. Ruangan  itu telah dihias sedemikian rupa, terlihat bak sebuah istana. Tepat ditengahnya lampu berukuran besar memancarkan cahanya keseluruh ruangan.

Rangkaian bunga-bunga terpajang di setiap pilar-pilar yang menyangga langit berbuntak seperti  kubah sebuah masjid.

Namun, meriahnya acara yang tengah berlangsung. Tak sebanding dengan apa yang dirasakan oleh mempelai wanita, yang kini tengah gelisah di ruangannya.

Betapa tidak, beberapa menit lagi acara akan segera dimulai. Begitu juga statusnya, yang akan berubah hanya dengan hitungan  jari.

Menjadi istri seorang Ceo ternama Korea Selatan...

Cklek..

Tiba-tiba pintu bercat putih itu terbuka, di tengah-tengah kegelisahannya. Menampilkan sesosok  wanita, yang kini tengah tersenyum menatap putri kecilnya yang begitu cantik tiada duanya.

Menggunakan gaun pernikahannya yang berwarna putih panjang, dengan hiasana butiran-butiran mutiara yang sengaja ia pesan dari desainer terkenal. 

Dengan sedikit polesan make up tipis, yang membikai wajah cantiknya yang begitu natural.

Tiada kata yang mampu melukiskan kecantikan putri kecilnya, ia begitu indah dan amat mempesona.

"Kau begitu cantik, sayang." Ujarnya tersenyum, mendekati anaknya yang kini  tengah menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sssttt, anakku. Ini harimu yang luar biasa, jangan biarkan air matamu menetes."

"Ummi, Irene begitu gugup. Apa semuanya akan baik-baik saja?"

"Dulu, saat Ummi berada diposisimu juga sama sayang. Tapi, kau harus ingat. Semuanya akan baik-baik saja, kau harus percaya akan kuasa Allah dan selalu berdo'a hmm?" Ujar Umminya menyakinkan.

Irene tersenyum mendengar penuturan umminya yang selalu membuatnya tenang.

--------------
Para undangan mulai berdiri, menyambut kedatangan mempelai pria dan kedua orang tuanya yang merupakan pengusaha sukses seanterio korea. Yah malam ini adalah pernikahan penyatuan dari kedua pewaris perusahaan.

Selayaknya sebuah drama, pernikahan ini bukanlah disebabkan oleh kisah cinta yang memabukkan atau kedua sejoli yang saling mengasihi.

Tetapi sebuah pernikahan yang akan menyatukan kedua perusahaan. Meski demikian, kedua keluarga berharap anak-anak mereka kelak akan saling mencintai seiring berjalannya waktu.

Mamanya Taehyung menggenggam lengan anaknya yang tampak dingin, meski anaknya menampilkan wajah datar tapi sebagai seorang ibu ia tahu bahwa anaknya tengah dilanda rasa gugup.

"Sayang, percayalah kamu pasti bisa. Berdo'alah, hmm?"

Taehyung menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis  pada Eommanya. "Bismillah Eomma, tolong restui Tae."

"Hmm, pergilah."

Setelah meminta restu dari Eommanya, Kim Taehyung melangkahkan kedua kakinya dengan penuh kharismanya.

Duduk berhadapan dengan calon mertuanya untuk mengucapkan ijab qobul.

Proses Ijab qobul adalah suatu acar yang sakral dan ia bertambah gugup ketika lengan dinginnya menjabat lengan pria yang berdarah turki tersebut.

Terjebak RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang