Aku tidak tahu hatimu kini untuk siapa, yang aku tahu aku yang kini mencintaimu
****
Bandung 2016
Author Pov
Usai sarapan malam Merry segera bersiap siap. Malam ini ia sudah berjanji pada Kenan akan melihatnya bertanding basket. Ia sudah menghubungi Arani untuk menemaninya dan kurang dari sepuluh menit jam delapan Arani sudah tiba dirumahnya.
"Bun, Merry pamit dulu" ia segera berlari kehalaman depan.
Dari atas motor Arani tersenyum mengejek. Baru kemarin Merry dan Kenan bertengkar dan sekarang sudah ingin ketemu saja. Hubungan mereka terlihat lucu bagi Arani.
"Berangkat?" Tanyanya.
Merry tersenyum lantas mengangguk penuh antusias.
"Semangat banget mau ketemu pacar" lagi lagi Arani menggodanya.
"Ih gue salah tingkah tauk!" Merry mencubit lengan Arani namun korban hanya tertawa lepas di atas jok motor metiknya.
Di perjalananpun mereka tidak henti henti tertawa, apakah itu karena Arani yang terus menggodanya atau Merry yang balik menggoda Arani menyangkut hubungannnya kini dengan Bagas.
Mengenai hubungan Arani dan Bagas, mereka mulai dekat setelah insiden jualan roti semangat tempo hari dan kini mereka ikut terjebak senior junior zone.
"Bagas ke rumah kemarin" kata Merry dengan senyum yang ikut bertengger di bibirnya.
"Terus?"
"Cari lo"
"Oh ya? Boong banget"
"Ih serius, cuman bilang sih salam buat temen lo, tapi gue orangnya peka kalau salam itu buat lo"
"Bukannya lo juga temanan yah sama cewek pesilat itu?"
"Sekarang lo cemburu sama Lala? Hm?"
"Gak! Udah ah gak usah dibahas"
"Cemburu?" Merry tersenyum puas melihat wajah kesal Arani. Balas dendamnya terbayarkan.
Setiba mereka di lapangan, Arani memarkir motornya diselatan lapangan. Merry mulai memperhatikan sekeliling dan lumayan ramai. Berbagai kalangan umur ikut berpartisipasi meramaikan pertandingan basket yang disponsori langsung oleh Suzuki dan Yamaha dan beberapa sponsor lainnya.
To Kenan
Aku udah di lapangan, kamu dimana?
"Asik banget sih" Arani kembali menggodanya melihat percakapan mereka.
"Apasih, lo mau kek bocah hilang disini gak jelas mau kemana?"
Mereka mulai mengitari lapangan mencari keberadaan Kenan dan getaran handphone Merry menghentikan langkah keduanya.
From Kenan
Kebelakang tenda aja.
Senyumnya menerkah melihat Kenan tengah sibuk berbincang dengan pelatihnya, dia Nakata pelatih Merry juga. Selain sebagai pelatih dia juga ikut main dalam event ini namun timnya berbeda dengan Kenan.
Menyadari kehadirannya Kenan dan Nakata sontak meliriknya. Berbeda dengan tatapan Kenan yang biasa saja, Nakata melihat Merry dengan tatapan mengejek, seketika Merry dibuat salah tingkah.
"Jangan lupa sejam lagi lo main" kata Nakata memperingati Kenan sebelum berlalu pergi.
Syukurlah..
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENZIOSO
Teen FictionDuniaku layaknya hujan badai namun kakiku tetap berlari hingga aku temukan pelangi di ujung kesedihanku. Mimpi anak remaja didunia fanah yang tak berarah. Bergerak dan menari di bawah awan gelap, dibaris hujan lebat, diatas tanah liat hingga tak ada...