Kamu yang kini tak dapat kugapai lagi dan hanya tertinggal diangan angan
Melepasmu membuatku mengenal hal baru
****
Bandung 2016
Sudah masuk seminggu saat terakhir kali Kenan berhubungan dengan Merry lewat via whatsapp yang sebelumnya nya melalui aplikasi BBM, aplikasi tersebut pun pernah menjadi bahan perdebatan keduanya.
Merry yang waktu itu salah paham karena dikiranya Kenan menghapus kontak dirinya secara sengaja padahal kata Kenan, akunnya sedang error dan dia beralih ke aplikasi lain, yaitu whatsapp yang sampai kini masi dipakainya, sesekali Merry juga milihat Kenan yang aktif di akun facebooknya.
Iya, Merry masih suka kepo mengenai mantan kekasihnya itu.
Dan malam ini, pesan Kenan kembali masuk. Isinya hampir seputar pesan waktu lalu. Tentang dia yang rindu tapi Merry tidak tahu benar adanya ataukah kalimat palsu.
Isi pesan Kenan begini:
Merry aku rindu
Aku ada di Bandung, bisa kita ketemu?
Dan pesan terakhir Kenan yang mengatakan keberadaanya berhasil mengerogoti perasaan Merry.
Gelisah kembali menghantuinya, hari ini bertepatan Merry ada latihan dan sangat sangat bertepatan jadwalnya berada di Lapangan. Ia takutkan Kenan ada disana, melihat Merry lagi dan masuk ke kehidupan Merry lagi dan mungkin itulah jalan takdirnya. Tapi, dia tidak mau menghindari Kenan seperti ini bagaimanapun dia pernah menjadi salah satu bagian penting dalam hidupnya.
Sesuai dugaan, Merry memang sudah mulai handal membaca masa depan. Kenan duduk ditribun penonton sedang berbincang dengan Nakata disana ditambah dua cowok yang Merry sering lihat ikut bermain basket bersama Nakata kala dia selesai latihan.
"Merry?! Sini?!" Teriak Nakata heboh ketika melihat kedatangan Merry.
Itu pasti akal akalan Kenan. Pikir Merry.
"Iya kak, bentar" Mau tidak mau dia harus menurut, ini perintah dari pelatihnya tapi Merry yakin ini kemauan Kenan karena menurutnya Nakata tidak pernah memanggilnya secara pribadi seperti ini.
Tiba disana, lagi lagi Nakata menyuruh untuk duduk di sebelah Kenan.
Sudah aku duga.
Namun kali ini dia ingin menolak, ini urusan dia dengan Kenan dan Nakata tidak perlu ikut campur dalam masalah mereka. Iapun kesal pada Kenan yang selalu melibatkan seseorang untuk membantu keinginannya tercapai.
"Duduk Mer" Kenan yang akhirnya berbicara. Menarik tangan Merry untuk segera duduk disebelahnya.
Dan Merry harus duduk, jika tidak urusannya dengan Kenan tidak akan kelar-kelar.
"Mer dua puluh menit!" Seru Nakata kemudian beranjak bersama dua cowok barusan meninggalkan dia dan Kenan berdua di tribun sudut.
"Pesan dari gue kenapa? Kenapa gak dibaca lagi?" Tanya Kenan langsung.
"Gak kenapa kenapa" jawab Merry berusaha acuh.
"Lo udah benci sama gue?"
"Kak?!"
Gue punya alasan apa buat benci lo?
"Gue salah apasih Mer?!"
"Kak? Gue gak tahu gue harus ngomong apa sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENZIOSO
Teen FictionDuniaku layaknya hujan badai namun kakiku tetap berlari hingga aku temukan pelangi di ujung kesedihanku. Mimpi anak remaja didunia fanah yang tak berarah. Bergerak dan menari di bawah awan gelap, dibaris hujan lebat, diatas tanah liat hingga tak ada...