(9)

11 6 2
                                    

"cerita singkat ku, aku akhiri"

****

Bandung 2016

Messy pov

Enam bula hubungan ku dengan Kenan. Sama seperti kemarin dia selalu saja tak ada kabar. Malam ini aku kembali menyingkirkan egoku, memulai obrolan dengannya lebih dulu namun ketikan itu terhenti membaca notif darinya. 'aku bakal ke Jakarta dan tinggal disana' membacanya, jariku menjadi kaku. Long distance relationship bukanlah hal yang aku sukai meski belum pernah aku coba, masalahnya begini, hubungan jarak dekat saja aku belum sepenuhnya percaya pada Kenan apalagi dengan hubungan yang memisahkan kita dari beberapa kota.

Jakarta bukanlah kota kecil dengan pergaulan dibawa dari Bandung. Disana ramai bahkan mendapat julukan kota metropolitan, setiap tahun aku sering ke kota itu dan mayoritas penduduknya adalah kaum hawa. Bahkan ada yang mejadi kuli karena kekurangan kaum lelaki dan menempatkan Kenan di kota itu aku tidak menjamin dia tidak akan meninggalkanku.

Dengan berat hati, aku mengiyakan meskipun aku bilang tidak dia tetap akan pergi. Pendapatku tak pernah dihanggap penting baginya.

Untuk masalah ini, aku memberitahu Arani. Dia hanya menyarankan aku tetap percaya padanya tapi separuh pemikiranku membatah karena memberi kepercayaan padanya hanya berujung kemunafikan.

Dua hari setelahnya, kami lost contact. Aku tak pernah menghubunginya begitupun sebaliknya hingga aku mendapat kabar kalau dia sudah ada di Jakarta tanpa berkata apa apa padaku. Bahkan aku tahu hal itu dari komentar akun facebooknya.

Bukankah aku seperti tak dihargai? Malam itu, keputusanku sudah bulat bahkan aku tak perlu pendapat Arani lagi. Aku ingin putus dari Kenan.

Jariku dengan lihai menari diatas layar seakan tindakan itu adalah sesuatu yang tak akan pernah aku sesali nantinya.

Yah, aku ingin putus.

To Kenan

Kita putus aja kak:)

Seharian itu tak ada balasnya dan aku baru mendapatkan balasan dari Kenan sehari setelahnya.

From Kenan

Kenapa lagi? Jangan ke anak anak-kan gini deh.

Aku Senyum tanpa ragu. Ini benar benar keinginanku.

To Kenan

Maap, tapi makasih:)

Dan aku berharap setelah ini aku tak akan pernah menyesal dengan keputusanku.

From Kenan

Kamu kenapa? Dan aku salah apa? Jangan buat aku tambah pusing Mer. Aku mohon!

Separuh keyakinanku kini runtuh, namun dengan cepat kembali aku bangun. Kenan pandai merangkai kata kata untuk kembali meyakinkanku bahwa dia tetap bersamaku.

To Kenan

Maaf kak, jujur aku capek.

From Kenan

Kenapa?

To Kenan

Kamu pergi ke Jakarta gak bilang! Setidaknya kabari aku kalau kamu udah disana!

Itu alasan kedua, pertama aku tidak percaya Kenan bisa setia.

From kenan

Bukannya aku sudah bilang!

Iya dia bilang namun seminggu sebelum dia berangkat, setelahnya tak ada kabar lagi kapan dia berangkat, jam berapa, naik apa? Aku butuh itu semua karena kau berhak tahu.

To Kenan

Kamu bilang seminggu sebelum kamu berangkat! Kita belum sempat ketemu tapi kamu main pergi aja, kamu hilang gak ada kabar! Aku sebenarnya siapanya kamu?!

Aku ingin menangis kemudian berteriak.

From Kenan

Kamu? Kamu pacar aku! Aku bakal telfon jadi angkat!

Mungkin aku akan tersenyum malu malu ketika Kenan bilang seperti itu tapi suasananya berbeda dan mengharuskanku tersenyum sakit.

Setelah pesan itu, Kenan benar benar menghubungiku. Aku menolak karena aku tahu, dengan mendengar suaranya kujamin aku akan kembali, kembali dengan kebodohanku. Lebih baik aku merasa sakit sekarang sebelum menyesal dikemudian hari dan lebih sakit lagi dari ini.

From Kenan

Aku bilang angkat Mer!

Dia kembali menghubungi namun tetap aku tolak hingga berkali kalipun.

From Kenan

Oke, aku juga lelah Mer. Aku baru pulang kerja terus dapat masalah begini?! Yaudah kalau itu mau kamu, aku gak bakal maksa lagi. Kamu bebas!

Dan pesan terakhir darinya mampu membuat mataku sembab esoknya. Aku benar-benar putus dengannya. Padahal aku berharap hubunganku bertahun tahun seperti hubungan Arani kemarin.

Benar, melepaskan bukanlah sesuatu yang mudah namun terkadang sesuatu yang terlalu kau genggam akan hancur pada waktunya.

Enam bulan bersama Kenan bukanlah waktu yang sedikit. Banyak kenangan didalamnya yang kujamin tak akan bisa aku lupakan semudah aku jatuh cinta padanya.

Aku berharap, Kenan tidak membenciku begitupun aku, aku tidak akan membenci Kenan.

Kenangan ini biar tetap tersimpan rapat didalam sana yang sewaktu waktu akan kembali aku ingat jikalau aku rindu.

****

SILENZIOSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang