Tepat saat Zenka sampai di sekolah, hujan turun begitu lebatnya. Ia berlari menuju kelasnya, mengambil tempat duduk nomor 2 dari belakang. Zenka berharap di kelas barunya ini ia bisa memperoleh teman yang banyak.
Satu persatu siswa masuk kedalam kelas, namun tak ada yang mau duduk bersama Zenka. Banyak yang menatapnya remeh. Di sekolahnya adalah sekolah bagi siswa siswi yang berkecukupan atau tergolong sekolah elit, tak sedikit yang membawa mobil bermerk ke sekolah. Sampai bel masuk pun berbunyi tak ada yang mau duduk bersamanya apa lagi menyapanya. TIDAK ADA!.
Setelah bel masuk berbunyi. Kakak-kakak osis memasuki kelas untuk memulai masa MOS.
"Selamat pagi adek-adek". Sapa kakak osis cantik berambut sebahu.
"Pagi kak". Sapa satu kelas serempak.
"Untuk memulai kegiatan hari ini marilah kita berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Berdoa mulai". Semua siswa menunduk khitmat dalam berdoa.
"Berdoa selesai".
"Nah udah pada kenal teman sekelasnya belum~". Sahut kakak osis di sebelahnya dengan nada menggoda, dia berwajah lucu dan hmm.. ganteng.
"Belum". Jawab murid satu kelas serempak lagi.
"Oke, jadi untuk permulaan kita kenalan dulu ya. Perkenalkan nama kakak, Syafa dari kelas 12 ipa 3"
"Dan saya Dio dari kelas 11 ips 1. Osis paling ganteng disini..wkwkwk". Ini dia ngelucu tapi cuma dia sendiri yang ketawa. Garing!.
.
.
Krik krik
Jangkrik lewat.
"Kok gak ada yang ketawa sih!". Lanjut Dio dengan muka polosnya.
"HAHAHAHAHA!". Satu kelas langsung ketawa hambar. Kecuali Zenka yang malah bingung.
"Hadehh, apa coba yang diketawain!". Batinnya sambil gelengin kepala."Oke, langsung aja kita perkenalan satu-satu kedepan". Potong Shafa kasian melihat ekspresi kepaksa dari adek kelasnya itu.
"Dari kamu". Tunjuknya pada anak yang duduk di barisan terdepan.
Dia langsung kedepan dan memperkenalkan diri.
"Perkenalkan nama saya Zyon George". Ucapnya. Dia tampan juga, rambutnya sedikit coklat, hidung mancung, tinggi, putih, maklum anak blesteran.
"Perkenalkan nama saya.."
A
B
C
D
J
G
A
J
L
bla..bla...bla...
Sampai akhirnya giliran Zenka.
"Perkenalkan nama saya Zenka Ryona. Salam kenal". Sapanya ramah disertai senyuman manisnya. Tapi satu kelas malah mandang dia males. Tenang aja Zenka sabar kok.
"Oke, kamu boleh duduk". Sahut Shafa dengan membalas senyuman Zenka.
MOS berjalan lancar tanpa hambatan.
Kringg..Kringg..
Bel pulang berbunyi, semua siswa langsung bergegas pulang termasuk Zenka.
Suhu di luar kelas cukup dingin karena hujan tadi pagi berlanjut gerimis yang baru berakhir beberapa menit sebelum bel.
"Untung hujannya sudah berhenti" . Batin Zenka sambil memeluk dirinya sendiri untuk mengurangi rasa dingin pada tubuhnya. Dia sedikit menggigil karena dingin. Saat berjalan menuju sepedanya ia tak sadar kalau ada genangan air di depannya.
SRET...
BRUK...
Zenka terpeleset dan terjatuh kebelakang. Dia menutup matanya saat terjatuh karena reflek kaget.
"Kenapa rasanya tidak ada yang sakit?. Dan kenapa nyaman?" Batinnya bertanya-tanya hingga akhirnya ia membuka matanya.
Mata Zenka membulat kaget saat di depan wajahnya kini ada wajah dari seorang lelaki tampan berseragam sama dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shift Ice
Teen FictionDiam jangan dikira tak mampu! Keadaan bisa merubah seseorang yang baik menjadi buruk atau pun sebaliknya. Cerita tentang seorang perempuan yang ramah dan hangat, namun karena suatu hal ia berubah menjadi seseorang yang dingin dan datar. Sedatar papa...