4.gagap

2 0 0
                                    

Setelah kakak-kakak osis keluar dari kelas barulah mereka bergerombol-gerombol, bergegas, berdulu-duluan untuk keluar dari kelas. Bahasanya author kok bikin mumet yaa?!.

Zenka segera memasukkan peralatan tulisnya kedalam tas lalu berjalan menuju pintu. Saat sampai di mejanya Zyon, si Zyon juga berdiri jadilah Zenka dan Zyon berjalan berdampingan tanpa mereka sadari. Ada seorang siswa yang nampak tergesa-gesa keluar dari kelas hingga tak sengaja menabrak Zenka sampai terhuyung ke samping setengah terjengkang menubruk Zyon. Akhirnya mereka terjatuh dan Zenka berada diatas Zyon, tapi posisinya mereka saling berpunggungan jadi Zenka kayak lagi rebahan aja di atas punggung Zyon yang lagi tengkurep sampek sesek napas gara-gara di tindih Zenka.

"Woy!. Bangun sesek nih!". Sentak Zyon.

"Oh, ma..maaf ". Jawab Zenka berusaha berdiri.

Namun ternyata gantungan tasnya Zenka nyangkut sama resleting tas milik Zyon, jadilah saat Zenka hendak berdiri dia jadi terduduk lagi. Kemudian saat Zyon juga akan berdiri dia pun terduduk kembali karena tasnya masih nyangkut sama tas Zenka.

"Aelah.. apaan ni yang nyangkut!". Gerutu Zyon.

Sehabis itu mereka serempak mau bangun tapi malah terduduk lagi, soalnya tasnya kan masih nyangkut.

"Hahahaha.. eh kita Kok lucu ya?. Bisa kejengkang barengan gini!". Ucap Zyon tertawa dengan sedikit menggeleng.

"Trus gimana nih?.". Tanya Zenka sedikit bingung.

"Gimana apanya?. Ya lepas dulu lah tasnya, masa mau tarik tarikan kek begini terus sampek pagi?!". Jawab Zyon santai.

Mereka melepas tas punggung mereka lalu berdiri serempak.

"Terus diapain?". Tanya Zenka cengo.

"Ya dilepasin lah yang nyangkut! Masa mau dilihatin aja?" . Jawab Zyon sambil memutar bola matanya malas.

"Oh iya ya.. Hhe". Sahut Zenka cengengesan.

Zenka langsung membungkuk untuk melepaskan gantungannya yang nyangkut, eh ternyata si Zyon juga mau lepasin.








Dug...!




"Aduh!". Ringis mereka berbarengan. Kepala mereka jadi benturan karena barengan membungkuknya.

"Udah biar aku aja". Ucap Zenka menarik tasnya sambil mengelus-elus dahinya yang habis terbentur Kepala Zyon.

"Sini gue aja". Giliran Zyon yang menarik tasnya.

"Aku aja Sini"

"Gue aja!"

"Aku aja lah"

"Gue"

"Aku"

"Gue"

"Aku aja ih!"

"Gue aja elah!"

"Aku!"

"Gue!"

"Aku!"

"Gue!"

Jadilah acara tarik menarik tas. Aduh kasian kan tasnya.

"Ya Udah deh kamu aja!"

"Ya Udah deh lo aja!"

Itu mereka barengan ngomongnya trus langsung lepasin tasnya. Jadilah tasnya nyusruk di lantai.

Gini amat nasib aing:( -Tas Zenka&Zyon

"Barengan aja lah lepasinnya". Ucap Zenka mengakhiri perdebatan.

"Ya Udah". Jawab Zyon.

Mereka pun bekerja sama untuk melepas gantungan tas milik Zenka yang nyangkut di resleting tas milik Zyon. Zenka yang mengotak atik gantungannya sedangkan Zyon memegangi tasnya. Jarak mereka pun jadi sangat dekat, sampai-sampai tanpa mereka sadari dahi mereka menempel karena terlalu fokus sama tas mereka. Zyon melihat Zenka yang masih fokus pada gantungannya itu dengan posisi yang belum berubah.

"Nah! Udah!" Ucap Zenka senang lalu melihat ke arah Zyon hingga pandangan mereka bertemu dalam keadaan jidat mereka yang masih menempel, hidung mereka saja hampir bersentuhan saking dekatnya. Mereka bertatapan cukup lama.

"Eh?!". Pekik Zenka menjauhkan diri dari Zyon saat tersadar bahwa jarak mereka terlalu dekat.

"Ha.?. Eh?!.Udah kan? Gu..Gue duluan yah". Ucap Zyon sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kok Gue jadi gagap gini sih?!!". Batin Zyon.

"Oh.. e.. i..iya". Jawab Zenka ikutan gagap. Lah ni cerita ngapa jadi gagap-gagapan yak?.

"Kok aku jadi gugup gini sih?. Ini pipi Kok rasanya jadi panas gini sampek kuping?". Batin Zenka sambil meraba pipinya sendiri yang memerah.

Zenka segera berbalik untuk pulang karena perdebatan tadi ternyata memakan waktu yang cukup lama. Sekolah sudah sepi, hanya ada beberapa siswa yang masih nongkrong di kantin ataupun duduk-duduk menunggu jemputan.

Saat Zenka menuju parkiran ia tak sengaja melihat seseorang yang sedang memakai helmnya bersiap untuk pulang. Orang itu adalah kakak-kakak kemarin yang meminjamkan jaketnya pada Zenka.

"Eh, itu kan.. ". Batin Zenka menggantung.

"Kak!". Panggil Zenka pada lelaki itu, namun karena jaraknya yang lumayan jauh dan yang di panggil sudah menyalakan mesin motornya, jadilah si kakak tadi tak mendengar teriakan Zenka. Dia langsung pergi meninggalkan area Sekolah tanpa tau kalau ada yang sedang lari-lari menghampirinya.

"KAK!.. KAK!". Panggil Zenka sambil ngos-ngosan karena berlari. Namun percuma karena kakak itu sudah menjauh.

"Yah.. sudahlah.. besok aja aku balikin". Ucap Zenka menghampiri sepedanya.







...

Maafin author ya kalau gaje..hehe😂

To be continue...

Janglup vote&comen ya... ♡

Author sayang readers.😘 hwehehe...

Trenggalek,jatim110319☆

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shift IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang