[AU] Lapar

3.7K 433 39
                                    

"Dek"

"Hmm"

"Laper"

Rian memicingkan matanya, menatap tajam sang suami yang sedang cengengesan di depan pintu.

"Gini lho mas ku sayang, kamu tadi aku ajak makan diluar sekalian ngga mau, bilangnya ngga laper, sekarang giliran sampe di rumah kamu bilang laper, karepmu ki kepiye?"

"Ya kan tadi jalan jauh dek"

"Jauh tu Jogja Bandung, sini ke rumah pak rt aja dibilang jauh"

Fajar merengut, perutnya semakin berbunyi keras meminta diisi dan rian tersayangnya malah makin marah-marah tidak jelas.

"Dek"

"Apalagi?!"

"Masakin sesuatu gitu"

Ucap fajar dengan muka melasnya.

"Ogah, sana masak sendiri, capek aku"

Rian jalan ke kamar mereka berdua, ngga lupa pintu dia tutup dengan keras, sebel dia sama suaminya.

Fajar jalan duduk disofa ruang keluarga, mandang pintu kamar mereka, liat deh sebentar lagi past--

"Mau makan apa?"

Tanya rian sebel dari depan pintu kamar.

Tuhkan, rian mana bisa ngebiarin suami gantengnya itu mati kelaparan.

Sesebal-sebalnya rian sama fajar, dia ngga bakalan bisa ngelupain kewajibannya untuk tetap melayani sang suami.

Fajar diem,mencoba menahan senyumannya.

"Buruan mas, mau makan apa?"

Rian menendang pelan kaki fajar, membawa kembali fikiran suaminya itu kepermukaan.

Matanya menatap kearah rian yang masih menunjukan tampang sebalnya, terlihat sangat menggemaskan.

"Apa aja, yang penting masakanmu"

"Yaudah bantuin"

"Kode buat minta bantuannya?"

"Ngga mau"

"Yaudah aku duduk disini aja"

"Yaudah ngga jadi makan berarti ya"

"Adek mahhh"

"Jijik mas"

Fajar masih tetap pasang muka cemberutnya yang membuat rian memutar bola matanya malas.

Chuu

"Bantuin ian masak ya"

Satu kecupan dibibir fajar disertai senyum manis yang diberikan oleh rian langsung membuat muka fajar memerah padam.

"Ngga usah masak, ayo ke kamar"

"Lha??  Katanya laper, ngapain ke kamar?"

"Mau makan kamu aja"

"Awww"

Fajar memegang pergelangan kakinya yang baru saja ditendang oleh rian dengan sekuat tenaga.

"Siang-siang nih, ngga malu apa desahannya didenger sama tetangga"

"Kita kan pengantin baru dek, ya mereka pasti ngerti lah"

"Engas banget sih suami bulukku ini,aku mau masak, kamu duduk di disini aja, awas aja kalo berani nyusul ke dapur"

"Kalo nyusul ke dapur mau diapain?"

"Tak potong habis burungmu"

"O-ok"

Fajar milih diem dari pada tidak bertemu lagi dengan fajar junior yang ada dibawah sana.

Karna rian tidak pernah main-main dengan ancamannya.

:)

END for LAPAR

END for LAPAR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semangat buat besok duo kesayanganku 😍

Sekian dan terima halu :)

Daily Life [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang