[18+] Halu

3.2K 284 69
                                    

Fajar lagi nyantai sendirian di kamarnya, rebahan santai diatas kasur sambil natap langit-langit kamar.

Senyum-senyum sendiri kadang sampe ngakak juga,kalau misal diliat sama orang lain bisa dianggap si fajar ini udah sakit jiwa.

"Gila sih ini"

Iya, fajar kalau dibiarin sendiri, imajinasinya bisa melampaui batas wajar.

Dia lagi ngehalu, efek nonton film bertema werewolf semalam, lagi ngebayangin kalo anak-anak asrama pada jadi werewolf.

Dia alpha rian jadi omeganya.

"Kekekeke"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Fajar menatap hutan lebat yang ada didepannya, terlihat tenang bahkan suara binatangpun tak terdengar sama sekali.

"Ngeliatin apa jar?"

Kepalanya menoleh, menatap teman seperjuangannya yang tampak kebingungan.

"Aroma omega heat, kuat banget"

Alis Kevin mengernyit bingung, maklum, dia adalah seorang beta, beta tidak mampu untuk mencium aroma heat seorang omega.

"Dimana, depan sana keliatan sepi banget"

"Tapi aromanya jelas banget, sial, gue ngga kuat"

Kevin membolakan matanya, menatap horror kearah sohibnya itu.

"Jar, sadar woy"

Fajar mengabaikan ucapan Kevin, kakinya melangkah maju, mengikuti kemana aroma vanilla yang manis itu berada.

Kevin masih berusaha menyadarkan temannya, menarik-narik tangan sang alpha, tapi sayangnya kekuatan mereka tidak sebanding, dengan sekali hentak membuat tubuh yang lebih kecil itu tersentak jatuh ketanah.

"Fajar ,woy ah, itu kalo omega punya clan sebelah, bisa perang kita nanti"

"Fajar!!!"

Dan seketika fajar menghentikan langkahnya, bukan karna teriakan kevin, tapi karena sesosok lelaki yang terbaring lemah dibawah pohon dengan banyaknya luka ditubuhnya.

Fajar memegang kepalanya, merasakan pening yang amat sangat saat aroma vanila itu memasuki indera penciumannya.

'ck, sial'

Makinya dalam hati.

Alpha mana yang akan tahan dengan aroma sekuat ini, tapi fajar juga mana tega menerkam seorang omega yang sedang tak sadarkan diri.

"Ughh"

Lenguhan pelan itu membuat fajar kembali kealam sadarnya, matanya masih menatap tajam omega yang sedang berusaha menyesuaikan diri dengan penglihatannya itu.

Tangan omega itu secara otomatis langsung menutup hidungnya, matanya menatap ngeri kearah fajar yang hanya berjarak beberapa centi didepannya.

Aroma cendana milik fajar membuat heatnya semakin menjadi.

Tubuh omega itu bergerak resah, mencoba menahan heatnya yang semakin menjadi.

'Kenapa harus sekarang'

Batinnya menjerit resah.

Setelah diusir dari klannya, mendapat serangan dari segerombol rough werewolf dan heat yang datang disaat tidak tepat.

Kenapa kesialannya datang bertubi-tubi.

"Faj--

"Eh, rian?"

Fajar dan omega yang bernama rian itu menatap kevin dengan pandangan yang berbeda, fajar dengan tatapan tak sukanya dan rian dengan mata berbinar penuh harap pertolongan.

"Vin, pergi"

Ucap fajar lirih dengan suara yang akan sirat menahan amarah.

"Eh, t-tapi--

Aura alpha milik fajar langsung membuat nyali beta itu ciut seketika, dengan wajah tertunduk lesu kevin langsung pergi tanpa mengucap sepatah katapun.

Rian menjerit tak terima dalam hati, berteriak dalam hati meminta kevin untuk kembali dan membawanya pergi dari alpha yang ada didepannya ini.

Fajar melangkah mendekat, aroma vanilla itu semakin membuatnya hilang akal sehat.

Begitupun dengan rian, aroma cendana yang memasuki indera penciumannya membuat heatnya semakin menjadi,membuat ia lupa akan segalanya, bahkan melupakan dirinya yang ingin meminta pertolongan kevin tadi.

"Ughhh"

Lenguh rian pelan saat tangan dingin fajar menyentuh lembut pipinya, membelainya lembut membuat sang omega tanpa sadar mengikuti gerakan tangan milik fajar, mencari kenyamanannya sendiri.

Kepalanya mendekat, mendaratkan ciuman panas dibibir omega itu, tangannya meremas dada milik rian,meremasnya tidak terlalu keras fajar masih sedikit sadar untuk mengetahui kalau dada omega itu terkena luka sayatan.

"Ahhh"

Satu desahan kembali lolos dari bibir rian saat fajar menghisap kuat perpotongan lehernya, giginya tanpa sadar menancap disana, meninggalkan sebuah tanda.

Fajar, tanpa sadar menandai omega itu.

Mengakuinya sebagai miliknya.

Napas rian semakin memburu, gejolaknya sudah tidak tertahankan, dia menarik fajar semakin mendekat, memperdalam ciuman mereka, tangannya dengan gemas meremas rambut hitam kelam milik sang alpha.

Fajar dengan tidak sabar merobek celana yang digunakan oleh rian,tangannya meremas benda itu dengan pelan, membuat rian yang duduk di pangkuannya bergerak tak nyaman.

"Eghh"

Kepalanya terjatuh, menggigit pelan bahu sang alpha, tidak kuat merasakan kenikmatan yang diberikan oleh fajar.

"Aku akan pelan"

"Apanya yang pelan?"

Fajar mengerjapkan mata, menatap rian yang sedang berkacak pinggang disebelah tempat tidurnya.

"Lagi bayangin apa kamu mas?"

Tanya rian dengan mata yang menatapnya tajam.

"Em a-anu--

Kan ngga mungkin fajar ngomong dia lagi bayangin hal-hal bangsad tentang mereka.

Bisa ngamuk itu nanti si kalem.

"Lagi bayangin masa depan kita hehe"

Rian tak percaya, masa depan apa yang ada pelan-pelannya.

"Jangan bohong kamu!"

Dibentak dong.

"N-ngga"

"Lagi mikir mesumkan!"

Mendadak jadi butiran debu lebih menyenangkan ketimbang ngeliat rian melotot kek gini.

"N-ngga--

"TUH LIAT BURUNG KAMU BERDIRI"

Kevin yang tidak sengaja lewat depan kamar fajar langsung menyemburkan ice kopinya ke kepala anthony.

'Damn fajar dan burungnya yang berdiri.'

Maki anthony yang kepalanya basah gara-gara ice kopinya ko kevin.

END for Halu

Jadi, dulu banget itu ada yang request minta dibuatkan cerita bertemakan werewolf ,ya karna ku tidak paham tentang yang berhubungan dengan dunia per werewofl-an makanya tidak kupenuhi T.T

Dan inipun kubuatkan dengan ngarang sejadi-jadinya 😂

Maafkeun :")

Thanks for reading :)

See you kapan-kapan :)

Btw kalo ada typo maafkan, ngga ku cek ulang, langsung tak post ajah 😂






Daily Life [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang