[AU] Pak Dosen!!!

3.4K 380 74
                                    

"Kita...

--cukup sampai disini"

Rian menatap pacarnya tidak percaya, apa maksudnya ini, hubungan yang sudah berjalan hampir dua tahun berakhir begitu saja tanpa alasan yang jelas.

"Kenapa, aku ada salah apa,kalau aku ada salah bilang, jangan tiba-tiba ngomong berakhir gini tanpa alasan yang jelas"

Gadis berhijab coklat itu menggelengkan kepalanya pelan, senyum getir muncul diwajahnya, dia sebenarnya juga tidak ingin berakhir seperti ini tapi dia juga tidak ingin durhaka kepada kedua orang tuanya.

"Aku udah dijodohin sama anak temennya bapak"

Rian memejamkan mata mencoba menahan emosinya, dia tau betul kalo ayah kekasihnya ini tidak merestui hubungan mereka berdua, hanya dikarenakan perbedaan kasta, kolot sekali pemikiran mereka ini.

Rian yang hanya seorang anak petani dari desa dan mampu kuliah di salah satu universitas terkenal dikota dengan beasiswa dipandang sebelah mata oleh ayah kekasihnya.

"Maafin aku mas"

Gadis itu menangis, kedua tangannya menggenggam erat tangan rian, tak rela jika harus berpisah dengan cara seperti ini.

Rian menarik kekasihnya itu kedalam pelukan erat, pelukan terakhir yang dia berikan.

"Ingat untuk selalu bahagia ya"

"Mas--

"Aku bahagia kalo kamu bahagia"

Walau sejujurnya hati rian sudah hancur berkeping-keping tak tersisa.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Fajar,dosen muda yang baru saja selesai mengoreksi tugas mahasiswanya itu memaki-maki tidak jelas saat melihat jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam.

Dia lupa jika jam sembilan tadi ada janji dengan teman-temannya dan karna keasikannya sendiri dengan tugas-tugas mahasiswa tersayangnya, fajar jadi melupakan janji yang sudah ia buat.

"Dimana?"

"...."

"Ok, gue kesana"

Fajar langsung tancap gas menuju tempat dia janjian dengan teman-temannya.

Bangunan bertingkat dua didepannya terlihat sepi jika dilihat dari luar tapi berbeda keadaan dengan didalam gedung, suara dentuman keras dari music dan banyaknya lautan manusia yang menari dilantai dansa membuat fajar sedikit susah untuk menemukan keberadaan teman-temannya.

"Aww"

Dosen muda itu merasakan basah pada kemeja yang dia gunakan, matanya menatap tajam pada pria muda yang ada didepannya, pria itu terlihat setengah sadar.

"Berjalanlah dengan ben--

"Sorry dude"

Bola matanya membola penuh saat dengan kurang ajarnya pria muda itu mendaratkan kecupan singkat dibibirnya.

Pria muda itu sudah hampir melangkah pergi sebelum sebelah tangan fajar menahannya untuk tetap diam ditempat.

"Sweetheart, urusan kita belum selesai"

Fajar menarik tengkuk leher pria muda itu, membawa mereka berdua kedalam ciuman panas ditengah hiruk piruknya manusia yang sedang meliukan tubuh mereka dilantai dansa.

"Get a room guys"

Ucap salah satu pengunjung yang sudah mulai risih melihat adegan panas didepannya.

Fajar menarik pria muda itu menuju lantai dua, beruntung sekali bar ini menyediakan kamar, jadi fajar tidak perlu repot-repot untuk mencari hotel.

Daily Life [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang