---𝕮𝖍𝖆𝖕𝖙𝖊𝖗 𝕿𝖍𝖗𝖊𝖊---

1K 115 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.





5 Years Later


"Ya, Oh Sehun. Kau tidak pergi kerja sekarang?" tanya sang ayah melihat sang anak turun dari lantai atas dengan piama lengkapnya



"Ani"balas Sehun singkat






"Kau masih tidak bisa menerima kehadiran adikmu? Bahkan sampai saat ini pun masih terlalu sulit untuk mu melupakan luka itu? Hatimu ternyata sekeras baja ya, aku bahkan yakin tidak akan ada satu orang pun yang kuat dengan keimutan dan kepolosan Jongin"







".............."








"Sehun oppa"panggil seorang yeoja kecil dari sebuah kamar didekat dapur. Luhan terkekeh saat melihat Sehun menghembuskan nafasnya lelah, sepertinya hari ini pun akan sama seperti hari hari sebelumnya, dimana Sehun tidak akan bisa menang dari permintaan adik yang bahkan 'dibencinya itu'





"Bisakah oppa menemaniku ke sekolah hari ini?" tanya jongin dengan aegyo nya.






Sehun yang melihat itu hanya membalasnya dengan helaan nafas dalam dan berjalan menjauh menuju dapur, menghiraukan teriakan senang dari sang adik.






Walaupun ia sangat membenci adiknya,  dengan alasan bahwa ibunya meninggal karena melahirkan adik bungsu nya,





Tapi tetap saja hidup dan mati seseorang sudah diatur oleh Tuhan. Dan tidak seharusnya ia menyalahkan sang adik yang bahkan tidak bersalah sama sekali dan tidak ada sangkut pautnya dengan masalah ini.





Tidak seharusnya menyalahkan sang adik yang bahkan tidak tau apa apa...




Ayolah, sebenarnya ia sangat ingin sekali menolak bujukan sang adik yang meminta untuk menemani nya ke sekolah.








Namun











Ia selalu kalah dengan melihat aegyo sang adik







"Araseo nae dongsaeng"balas Sehun dan mengendong jongin sambil mencium pipinya dan mengucap salam pada sang ayah





"Appa,hari ini aku tidak bekerja. Jadi, Appa istirahat saja di rumah dan aku juga yang akan membeli makanan untuk makan siang kita. Dan kau tidak perlu khawatir,.........aku juga akan menjemput jongin nanti" lapor Sehun pada sang ayah, ia segera keluar rumah sambil mengandeng sang adik menuju mobil .






Tuan Oh Luhan tentunya senang, karena ternyata sang anak sulungnya nya dapat menerima anak bungsunya dengan baik sejak peristiwa itu terjadi. Walaupun Sehun masih tetap menyangkal setiap hali ia tanya.





Karena Sehun adalah seseorang yang tsundere






Upsss







Dan Luhan juga tau dengan sangat baik bahwa  Sehun sangat menyayangi jongin. Tapi jika ia mengingat tentang peristiwa kelam beberapa tahun lalu, maka Sehun akan membenci dirinya sendiri karena ia sempat menyesal memiliki jongin.










..........








"Jonginnie"panggil Taemin,sahabat jongin di kelas. "Apa tadi yang mengantarkan mu adalah pacarmu?"tanya nya dengan penasaran.






"Mana ada, aku kan masih kecil? Lagipula, dia kan oppa ku"balas jongin santai sambil membaca buku miliknya yang dibelikan oleh sang ayah





"Oooh,dia tampan sekali " gumam Taemin takjub


"Tentu,dia kan oppa ku"balas jongin bangga.








...........






"Tuhan, maafkan aku atas kesalahan ku pada eomma dulu. Terimakasih, karena Engkau telah memberikan nya kebahagiaan di surga, karena aku cukup sadar saat ia masih berada di dunia, aku tidak cukup baik menjadi seorang anak" ucap Sehun di makam sang ibu





"Aku banyak salah pada jongin dan eomma" Akunya, ia menundukan kepalanya dan diam diam menangis.






"Bahkan aku pernah berpikir karena jongin lah eomma meninggal kan appa dan aku. Aku sungguh berdosa"









.
.
.
.
.
.




𝕋𝕠 𝔹𝕖 ℂ𝕠𝕟𝕥𝕚𝕟𝕦𝕖

𝕋𝕠 𝔹𝕖 ℂ𝕠𝕟𝕥𝕚𝕟𝕦𝕖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


𝙼𝚢 𝙻𝚘𝚟𝚎𝚕𝚢 𝚂𝚒𝚜𝚝𝚎𝚛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang