Bangkit!

48 8 2
                                    




Sudah lewat seminggu dari kejadian di malam itu.

Semua rasa kini telah hambar.

Nyatanya, aku tak benar-benar bisa pergi. Begitu juga athan.

Walau sudah ku blokir semua akun social medianya, aku sangat gerah melihat tingkahnya yang masih mencari-cariku.

"Sudahlah athan. Aku tahu kau tak ingin melepaskan ku hanya karena kau takut menyesal nantinya. Kau takut, wanita yang kau cintai itu tak benar-benar berubah. Aku tahu aku hanya cadangan bagimu. Dan aku tak mau itu."

Aku menyadari bahwa setulus apapun ku mengatakan aku sangat mencintai athan. Dan seburuk apapun wanita pilihannya itu. Athan tetap tidak akan mempunyai perasaan padaku. Jadi, aku tak akan mengatakan segala hal yang telah ku ketahui tentang vina. Biarlah athan menyadarinya sendiri nanti. Aku sudah cukup untuk memperingati athan, bahkan mengancamnya.

Namun, jika hawa nafsu nya mengalahkan semua itu, aku tak bisa berbuat apa-apa lagi.Rasa kecewa akan menghinggapiku. Bukan karena athan yang tak bisa jauh dari vina. Aku sudah biasa akan hal itu.

Tapi aku akan sangat kecewa sebab ancaman dariku tidak cukup membuatnya takut akan kehilangan semuanya.

Sebelumnya kami membuat sebuah perjanjian. Sebuah tuntutan dari ku untuk athan yang telah tega menyuruhku untuk tidak pergi namun ia sendiri melalang buana.

Sekitar dua bulan yang lalu saat aku sudah sangat siap meninggalkannya karena takut Allah akan murka dengan cara kami yang seperti ini. Ia menahanku, ia mengatakan bahwa dia tidak tahu akan mencari ku kemana jika aku menghapus seluruh kontaknya. Ia memintaku untuk tidak pergi. Dan dengan bodohnya aku mempercayai kata-kata manis dari mulutnya seolah ia pasti akan datang keumah untuk menjemputku. Ia bersikap seolah ia mencintaiku. Padahal tidak.

Maka dari kejadian itu aku menuntut waktu yang telah ku luangkan bersamanya selama 20 bulan itu.

Walau awalnya athan tidak mau karena ia bilang bahwa ia memiliki perasaan pada vina dan sulit melakukannya. Namun kini Athan menyanggupinya setelah ia ku beri tahu sedikit pengetahuan ku tentang vina. Tentu dengan bukti yang pastinya.

Berawal dari perjanjian itu aku masih memiliki waktu 20 bulan bersama Athan, tak ada untungnya untukku. Tapi setidaknya aku sangat ingin atahan menjaga dirinya dari perbuatan dosa dan melihat perubahan vina itu sendiri, apakah ia benar-benar telah berubah atau tidak. Aku sedikit mengancam athan dengan kalimat yang cukup meyakinkan. Aku tahu dia mencintai keluarganya, jika ia tak mampu menyanggupi tawaranku maka athan bukanlah orang yang pantas di idam-idamkan. Sebab apa? Sebab ku katakan padanya, bahwa jika ia tak menyanggupi penawaranku akan ku tagih ia di akhirat kelak dengan mengambil seluruh amal ibadahnya dan amal yang tidak terputus baginya. Amal yang tadi bisa ia gunakan untuk mengangkat derajat orangtua dan orang terkasihnya kini untuk mengangkat dirinya saja tidak mampu. Ku kataka tu pada athan agar dia benar-benar memikirkannya.

Sebab, jika ia tak mau melakukannya atau bahkan lalai dari janjinya. Maka ku cukup mengetahui bahwa athan sangat tidak layak. Cinta untuk berbakti kepada orangtua hanya di dunia saja, tapi ia tak berbakti di akhirat. Padahal ia tahu, dunia hanyalah tempat ujian untuk kita sedangkan akhirat ialah tempat yang kekal untuk kita singgah.

Selama satu minggu setelah kejadian itu aku memilih untuk membahagiakan diri. selama itu juga aku memilih untuk menghapuskan perasaanku padanya dan menyerahkan semua kepada Allah swt. Ku serahkan hatiku kepada-Nya agar tak lagi di sakiti dan terluka.

No one understands and protects the heart better than the one who created it.

Jangan sampai hatimu di penuhi oleh dia yang hanya memberikan luka di hidupmu. Cintailah Dia Yang Maha Kuasa yang telah memberikan segalanya untukmu.

Dan bersamangatlah duhai diri, sebab Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya. Percayalah, bahwa kau mampu menanganinya.

Allah knows you're tired

Allah knows you're trying

Allah knows it's difficult for you

But know that Allah will never put you in

A situation you can't handle.

Beribu kalimat motivasi menamparku untuk terus bersemangat menggapai cita-cita dan mempercayakan semuanya kepada Allah swt. Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa tidak akan menjadi bodoh dalam perkara hati. Aku tak akan masuk ke dalam lubang yang sama dua kali. Untuk perkara hati, ku serahkan semuanya pada Dia yang Maha Menjaga.

Dan siapa sangka, Allah menghadirkan banyak manusia yang kini datang untuk menghiburku. Mereka yang datang, seolah tahu tentang hatiku yang telah terpatahkan.

Berbagai macam tingkahnya, ada yang terang-terangan medekati. Ada yang sembunyi-sembunyi menanyakan kabar. Bahkan ada yang setiap harinya megirimkan makanan. Agar aku tak sakit katanya.

Tak apalah, aku mulai menyadari bahwa banyak di luar sana yang menunggu berlian ini siap di tempa. Menunggu, agar berlian ini siap di jadikan perhiasan dunia. Ya, aku berlian. Menyadari bahwa tidak pantas berlian hanya di jadikan cadangan. Tentu silaunya akan menyilaukan mata siapa saja yang melihat bukan?

Asal jangan dulu ada yang datang mengetuk pintu rumah, aku belum siap untuk itu.

Walau beberapa sudah berjanji akan menungguku, ku mohon jangan berharap banyak.

ahh sudahlah..

Jangan tunggu aku, nanti kalian sakit sepertiku. Jatuh cinta pada dia yang tak pernah mencintaiku.

Kini, ku putuskan untuk menyerahkan segalanya kepada Dia sang Pemilik Hati. Tak mau lagi aku jadi si bodoh yang di butakan oleh cinta, cukup sekali. Sebab aku bukanlah keledai yang akan masuk ke lubang yang sama dua kali. Dan untukmu athan, jangan jadi keledai. Hanya karena Perasaan itu. Kau akan bernasib sama denganku jika memilih menjadi tuli dan buta. Jangan bodoh ya.

 Jangan bodoh ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Patah Hati Yang Tak BiasaWhere stories live. Discover now