Dua orang wanita terlihat sedang berjalan menuju suatu rumah pada komplek elit daerah Gangnam.
Satu wanita setengah paruhbaya berjalan duluan dengan langkah semangat sedangkan satu gadis muda berjalan dibelakangnya dengan langkah pelan tak bersemangat sama sekali dilengkapi dengan bibir kecilnya yang terus menggerutu.
"Eomma!"panggil sang gadis menghentikan langkah wanita didepanya.
"Wae?"
"Bisakah kita pulang saja?aku benar-benar tidak ingin sekolah disini!"ucap gadis itu sambil menghentak- hentakan kakinya kesal.
"Kau gila?!kita sudah jauh-jauh kesini,jangan membuatku emosi Hyun!"kini sang wanita menatap tajam sembari berkacak pinggang menghadap gadis dibelakangnya.
"Tap-"
"Jalankan saja tugasmu atau ku coret dari kartu keluarga!"ancamnya hingga membuat bibir cerewet anak gadisnya itu bungkam dan tidak lagi menyerocos.
Gadis itu menghela nafasnya kasar,tak ada niatan lagi untuk melanjutkan debat dengan sang ibu karena hasilnya akan sia-sia saja,setelahnya ia menarik koper dan berjalan kembali menyusul wanita yang menurutnya sudah seperti monster menyeramkan.
•
Gadis tersebut bernama Bae Joohyun.
Gadis berusia 17 tahun,berasal dari Daegu dan sekarang dibawa ke Seoul oleh ibunya untuk melanjutkan sekolah di kota besar ini.
•
Joohyun hanya bisa memandang punggung ibunya yang kini sudah mulai menjauh.Joohyun merasa kesal dan sedih secara bersamaan.Joohyun sedih karena dirinya mulai sekarang harus hidup jauh dari keluarganya dan tinggal bersama orang asing yang bahkan baru Joohyun lihat sekarang.Dan Joohyun kesal kepada sang ibu karena Joohyun merasa jika dirinya seperti barang saja,seenaknya dititipkan pada orang.Sebenarnya Joohyun meminta untuk tinggal di kontrakan atau di apartement,namun ibunya menolak dengan alasan tak ada yang mengawasi.Jadi,ibunya menitipkan sang anak kepada teman lamanya sekaligus teman terdekatnya.Dan disinilah Joohyun tinggal mulai sekarang,sebuah rumah elit yang super megah bak istana dengan interior rumah yang Joohyun yakin harganya selangit.Ia tak bisa membayangkan berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk membangun rumah ini.
"Joohyun,ayo masuk"suara lembut dari seorang wanita bermarga Kim itu menyadarkan lamunanya.
Ya,dia adalah teman dari ibunya sekaligus pemilik rumah sebesar dosa ini.Menurut Joohyun,wanita tersebut sangat lembut dan baik,tidak seperti ibunya yang selalu saja mengomel.Dan lagi,penampilan nyonya Kim terlihat sangat sederhana,tidak seperti yang Joohyun pikirkan.melihat itu Joohyun sedikit bersyukur dan sedikit berterimakasih kepada ibunya karena tidak salah menitipkan anaknya ini kepada wanita lemah lembut seperti dia.
"Nde.."Joohyun mengangguk.Namun belum sempat masuk,Joohyun dibuat diam kembali saat seorang pria membawa sebuah motor besar masuk kedalam kawasan rumah itu.
Tampak nyonya Kim tersenyum sumringah sesaat setelah pria itu memberhentikan motornya.
"Dia putraku"nyonya kim menggenggam lengan Joohyun lembut tak lupa senyuman indahnya.'Tampan sekali,wajar sih,ibunya saja secantik ini'
Pria itu berjalan mendekat kearah nyonya kim dan Joohyun sambil menenteng helm hitamnya.Jantung Joohyun marathon seketika,sungguh Joohyun menjadi salah tingkah sekarang.
"Myeonie"panggil nyonya kim.
"Nde eomma"sang pria tersenyum kepada ibunya dan tepatlah sekarang ia berdiri dihadapan Joohyun.Ia menatap Joohyun dari ujung sepatu hingga ujung rambut dengan tatapan bingung membuat yang ditatap rasanya ingin melompat kelaut saja.
"Joohyun,perkenalkan dia anak pertamaku,namanya Kim Junmyeon"mendengar penuturan dari nyonya Kim,lantas Joohyun membungkukan badanya ramah untuk menyapanya.
"Annyeonghaseyo,Jeoneun Bae Joohyun imnida,kau bisa memanggil-"
"Eomma,apa dia pembantu baru dirumah kita?"sambarnya tiba-tiba sebelum Joohyun menyelesaikan perkenalanya.
"Nde???"
🌚🌚🌚🌚
Si songong keterlaluan bat dah😂
Mon maap yak kalo gaje:"
Jan lupa vote and commentnya!❤🌚
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feeling||Surene
FanfictionSuho dan Irene,dua manusia yang tak bisa disatukan bagai dua kutub magnet yang sama jika didekatkan.