3

5 0 0
                                    

Hari ini hp ku sudah pulih dari sakitnya. Dan kamu pun kembali.

Kembali seperti dulu.

Menanyakan hal hal yang ga penting dan bertingkah seolah-olah tidak ada yang pernah terjadi antara kita.

Biasanya aku menegur mu kalau kamu berubah, tapi waktu itu aku ga berani Dik. Aku takut. Takut kamu menjadi lebih terganggu.

Tapi kamu sekarang kembali, dan menjelaskan alasan kamu menjauh.

Aku pikir ga sengaja, tapi ternyata kamu melakukan itu dengan penuh niat.

Kesal jujur.

Segitu gampangnya kamu mau ngejauhin aku. Segitu gampangnya kamu mikir perasaan aku baik-baik aja kamu tinggalin.

Aku sama kamu emang cuma temenan. Ga lebih, aku sadar. Aku juga berusaha nahan perasaan ku. Aku berusaha hilangin cemburu.

Tapi apa harus sampai segitunya?

Aku pernah marah, sering malah. Dan aku juga selalu mau menjauh dari kamu Dik, tapi aku selalu mikirin perasaan kamu.

Aku ga mau egois karena perasaan aku sendiri.

Tapi kamu beneran kembali ke aky tanpa aku minta, tanpa aku suruh, tanpa aku marah-marah.

Aku senang. Banget.

Ternyata kamu butuh aku. Gua suka.

Dik, semarah apapun aku ke kamu itu karena aku peduli dan takut kamu pergi walau sebenarnya kamu ga pernah datang dan menetap. Setidaknya untuk hanya bersama ku.

Aku pun sudah lelah mengharapkan itu. Karena aku tau batasnya diriku.

Sekali lagi, aku senang dibutuhkan oleh mu.

4 Januari 2019
Lin

AndikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang