Andika, aku kangen.
Ada banyak cerita yang mau aku ceritain ke kamu. Ada banyak luka yang mau aku kasih tau ke kamu, luka yang kamu buat maupun yang orang lain buat, yang aku terima.
Tapi aku bingung, aku harus mulai dari mana. Aku takut kamu bosan dengan masalah ku dan cerita ku yang terhitung hanya itu-itu saja.
Tapi Dik, aku bener-bener butuh temen sekarang. Aku ga bisa terus-menerus berdialog sendiri dikamar ini.
Selain itu, aku juga merasa aku butuh topeng buat bikin kamu suka sama aku.
Kamu yang negur aku untuk bagaimana, kamu yang berani mengkritik aku. Kamu yang berani bilang "coba lu gini Lin"
Itu yang bikin aku berniatan bertopeng. Karena kamu yang ingin aku seperti itu.
Kamu sangat berbeda dengan Kevin. Kevin ga pernah minta aku untuk jadi siapapun. Kevin, kala itu mencintai diri aku tanpa aku harus berpura-pura menjadi orang lain.
Aku pikir kamu juga bisa kayak gitu ke aku, tapi nyatanya engga.
Kami beda.
Kita dekat namun terasa sangat jauh. Kamu sulit digapai walau jarak kita tak sampai sejengkal.
14 Januari 2019
Lin
KAMU SEDANG MEMBACA
Andika
Short StoryJurnal tentang kamu yang akhirnya aku publikasikan. Setelah ini, tolong jangan merasa terganggu. Batasku hanya sampai sini. Selalu bahagia;)