Hari ini kamu bilang ke aku kalau kamu tertarik dengan teman sekelas mu.
Kamu tau? Sebelum kamu sebut nama dia. Si perempuan itu. Aku berharap yang kamu bicarakan itu aku.
Geer emang.
Kecewa? Jangan ditanya.
Tapi kenapa aku ga marah? Biasanya aku marah-marah sama kamu kan kalo kamu ngomongin perempuan lain yang menarik menurut kamu?
Aku cape Andika. Aku cape marah sama kamu. Aku cape ngasih tau kamu kalau perasaan aku itu masih ada buat kamu. Aku cape berantem lagi. Aku ga mau.
Makanya malam itu aku ga respon macam-macam.
Walaupun aku cerita ke kamu tentang banyak laki-laki tapi aku tau kalau kamu sendiri tau hati aku kala itu punyanya siapa.
Inget ga waktu awal dulu aku pernah bilang ke kamu gini:
I am yours, eventhought you're not mine.
Itu bukan omong kosong. Itu bukan sekedar gombalan aku ke kamu Andika.
Malam itu aku berharap kamu ga nanya macam-macam ke aku. Dan aku cuma mau tidur saat itu.
Tapi kamu malah nanya 'tumben ga marah'
Saat itu aku mikir Dik, apa kamu berharap aku marah?
Apa kamu suka aku yang seperti itu?
Tapi aku takut.
Takut kamu terganggu.
12 Januari 2019
Lin
KAMU SEDANG MEMBACA
Andika
Short StoryJurnal tentang kamu yang akhirnya aku publikasikan. Setelah ini, tolong jangan merasa terganggu. Batasku hanya sampai sini. Selalu bahagia;)