SEPULUH

2K 341 74
                                    

__When We Met__

"Aku membencimu Park Jeongwoo!!" Haruto menunjuk kearah Jeongwoo yang tertunduk.

"Kau menghabiskan semua uangku!!! Lihat! Uangku melayang, dompetku kurus!"

Jeongwoo meneteskan air matanya saat Haruto pergi menjauh dari hadapannya.

Haruto menggeleng hebat saat sedang mengantri tiket untuk kembali ke Seoul. Kenapa dia bisa berpikir untuk membenci Jeongwoo?

Haruto berharap semoga saja Jeongwoo tidak mencarinya disana.

Haruto harus cepat sampai di Seoul.

"Mba boleh diskon gak? Terlalu mahal soalnya...Haruto kan gak punya uang." Haruto memohon pada penjual tiket itu.

Mbaknya cuma menggeleng hebat.

"Mba cantik deh^^"
Cicit Haruto sambil senyum ganteng terus kasih wink andalannya.

"Yaudah deh iyaaa~"

Akhirnya mbaknya kasih diskon buat Haruto. Soalnya gak tahan liat Haruto tuh, mbaknya udah mimisan aja di kasih gituan.

"Dek, jangan bikin nuna khilap umur dek"-mba²tiket

Setelah itu Haruto harus menempuh perjalanan selama 2 jam, LAGI.

Selama perjalanan sih Haruto cuma berharap semoga Jeongwoo tidak kembali lagi ke Iksan.

:
:

2Jam lamanya Haruto tempuh dan dia sudah sampai di stasiun kota Seoul. Udaranya cukup panas siang hari ini Haruto membuka jaketnya.

Tentu saja kalangan wanita histeris ditambah mimisan.

Ampun~ memangnya Haruto sedang memerankan komik terlalu tampan?

Haruto mencari sosok Jeongwoo, mungkin saja dia masih diam di stasiun.

Dan benar tebakannya.

Jeongwoo tersenyum manis tepat di depan matanya. Haruto mengusap kedua matanya, mungkin dia salah lihat.

Tapi salah. Jeongwoo masih berada di posisi yang sama, walau agak jauh.

Haruto mendekat padanya.
Sedikit berlari dengan raut muka senangnya.

Langkahnya terhenti sebentar.

"Kamu Jahat Haruto. Kamu membiarkanku berdiri disini untuk menunggumu selama 1jam lamanya?" Ucap Jeongwoo.

Haruto tidak peduli Jeongwoo menunggunya atau sebagainya. Haruto hanya ingin memeluk tubuh mungil itu.

Haruto berlari ke arah Jeongwoo yang masih bergeming di depannya.

Haruto memeluk Jeongwoo erat.

Tidak peduli dengan banyaknya orang yang melihatnya.

"Aku merindukanmu..."

"Hmmm...Aku juga Haruto..."

Haruto melepaskan pelukannya.

"Kenapa kamu bisa tahu kalau aku akan kembali lagi ke sini?"
Tanya Haruto memandang Jeongwoo.

"Eommaku menelpon. Katanya kamu ke Iksan-si, benar?" Jeongwoo balik bertanya.

Haruto hanya mengangguk dan kembali memeluk Jeongwoo.

"Haruto~ lepas dong, gerah!"
Berontak Jeongwoo tapi Haruto sama sekali tidak mau melepaskannya.

"Yah... terserahlah...tapi terima kasih. Aku minta maaf karena merepotkanmu..." Ucap Jeongwoo masih di pelukan Haruto.

"Soal apa?"

"Haruto! Tiket kereta api menuju Iksan itu mahal! Ditambah kau kembali lagi kesini."

"Tidak masalah,"
Haruto menjeda ucapannya.

"Asal aku bisa bertemu denganmu." Lanjutnya.

"YAK!"

Jeongwoo memukul keras punggung Haruto membuat Haruto meringis dan melepaskan pelukannya.

"Galak banget sih." Ringis Haruto.

"Iya deh....arigatou-" Ucap Jeongwoo, dan langsung mengecup pipi Haruto sambil berjinjit lalu tersenyum manis kembali.

Duh, jantung Haruto tidak karuan jadinya.

Haruto berusaha melihat bibir Jeongwoo.

Pikiran Haruto saat melihat bibir Jeongwoo, sebagai berikut :

Positif :

"Jangan main cium! Belum cukup umur!"

Negatif :

"Cium ajalah~ menggoda gitu. Awas jangan lupa pake lumatan ヾ( ͝° ͜ʖ͡°)ノ♪"

Haruto menggeleng ia lebih memilih untuk diam.
Pikiran Haruto jadi kemana-mana.

"Ayo! Aku traktir makanan di sekitar sini!"

Jeongwoo memegang tangan kanan Haruto setelah itu mengajaknya untuk membeli makanan.

"Hotteok uenak tenan!" Jeongwoo mengacungkan ibu jarinya.

"Mau coba tidak?"
Tanya Jeongwoo kepada Haruto yang masih mengunyah sebuah permen dalgona.

"Tidak terimakasih."

"Ih cobain! Buka mulutnya coba!" Haruto menurut dan buka mulutnya.

"UAH ENAK PISAN ATUH-"

"Ey...udah ketemuan nih yee~ PEJE DONG PEJE!" Yoonbin bareng Yeongue yang dateng entah sejak kapan.

"Yeongue gak lihat Yeongue masih volos!" Gumam Yeongue dengan wajah kesalnya.

"Yeongue!? Jangan-jangan...kalian lihat adegan aku cium-"
Jeongwoo shock berat saat Yeongue menganggukan kepalanya.

"Untung aku tutupin mata Yeongue."
Yoonbin belum menyelesaikan ucapannya.

"Kenapa gak cium bibirnya sih Ha? Kan lebih ena."

"KAK YOONBIN!"

Setelah itu Yeongue panggil ambulan soalnya pendengaran Yoonbin burem gara-gara di teriakin HaJeongGue.

Tepat di telinganya.

Doakan Yoonbin cepet sembuh.

__Wheb We Met__

Kurang gak sih :(
Maap ini agak pendek whwhwh

Kayaknya ni story bakalan mendekati ending :)

Hha

Salam suaranya Sunghun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam suaranya Sunghun

•When We Met• ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang