SEBELAS

2.6K 345 86
                                    

__When We Met__

"Kemarin Jeongwoo belum menjawab permintaanku."

Haruto berucap saat Jeongwoo menjemputnya ke sekolah.

"Permintaan apa?" Tanya Jeongwoo yang sama sekali tidak mengerti.

Jeongwoo mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa?" Tanya Haruto saat melihat Jeongwoo berulah.

"Hmp! Tidak!"
Jeongwoo memalingkan wajahnya dari Haruto.

"Jadi apa tadi?" Tanya Jeongwoo.

Jeongwoo sedikit kesal pada Haruto. Pasalnya, Haruto tidak berterima kasih pada Jeongwoo yang telah menunggunya lama di depan gedung sekolah.

"Masa tidak ingat? Stasiun..."
Ucap Haruto sedikit membisikan pada kata 'stasiun'

Wajah Jeongwoo memerah setelah ia mengingat apa yang di katakan Haruto tadi.

"Jadi...apa jawabanmu?"
Tanya Haruto tidak sabar.

Jeongwoo langsung berlari menjauh dari Haruto. Tentu saja dengan wajah yang masih memerah padam.

"Jeongwoo tunggu!" Dan menjadi aksi saling kejar-kejaran.

Jeongwoo tertangkap setelahnya.

Wajar, Haruto kan mempunyai skill berlari ala Naruto.

"Kau tau, bagaimana bila orang tua kita tidak setuju?"
Tanya Jeongwoo sambil melirik ke arah Haruto yang menghentikan langkahnya.

"Entahlah...aku tidak yakin."
Haruto menundukkan kepalanya.

"Terserah situasinya saja Haru~ Tapi aku masih belum menerimamu! Camkan itu!"

Jeongwoo kembali berjalan ke arah rumahnya di susul oleh Haruto.

Haruto membuka pintu rumahnya.

Haruto melihat Ibunya yang tengah duduk sambil tersenyum kepada Haruto.

Ah, Haruto sedang tidak ingin tersenyum balik pada Ibunya.

Perasaannya campur aduk.

Apakah dia harus mengatakan dia menyukai Jeongwoo?

Atau

Diam saja?

Kacau sudah.

"Haruto-kun? Ada apa? Tidak biasanya seperti itu."
Tanya Ibunya yang melihat Haruto menaiki tangga.

"Eh? Tidak Eomma, Haruto baik-baik saja."
Haruto meneruskan langkahnya untuk tidak berurusan dulu dengan Ibunya.

Haruto menjatuhkan tubuhnya pada ranjang dengan mata terpejam.

"Apa...aku bilang saja?"
Gumam Haruto meyakinkan.

Haruto mengacak rambutnya frustasi. Apa-apaan situasi ini?

Haruto akhirnya mencoba untuk bertemu Ibunya di ruang tengah. Haruto harus bicara apa sekarang?

"Haruto, akhirnya kamu turun, ayo makan! Eomma sudah membuatkan makanan kesukaanmu."
Ajak Ibu Haruto yang melihat anaknya menuruni tangga.

"Iya..."

Haruto duduk di sebelah Ibunya dengan kepala tertunduk, mulutnya bergerak ingin mengatakan sesuatu sepertinya.

"Tunggu ya...Eomma bawa dulu lauknya."

Ibu Haruto berjalan untuk mengambil piring berisi di meja sebelah.

Haruto yang awalnya duduk beralih menjadi berdiri.

"Eomma, se-sebenarnya....Haruto ingin mengatakan sesuatu pada Eomma..."
Ucap Haruto masih dengan posisinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•When We Met• ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang