SEMBILAN

2.1K 355 134
                                    

__When We Met__

"Kak?"

"Hmm?"

Yeongue sama Yoonbin lagi jalan pulang ke rumah masing-masing. Ceritanya mereka mau main dulu.

Yoonbin yang ngajak.

"Menurut Kakak Haruto serius gak sih mau nyusul Jeongwoo ke Iksan-si?"
Tanya Yeongue.

"Entah. Mungkin dia bercanda, mana ada orang kaya Haruto bisa serius gitu, Tenang saja."
Ucap Yoonbin sambil mempercepat langkahnya.

"Tapi Kak, kalau masalahnya tentang Jeongwoo dia suka serius. Aku takut aja kalau Haruto ke Iksan dia bakal tersesat terus ngilang." Yeongue pasang muka khawatir.

"Gausah terlalu khawatir percaya aja sama Haruto. Kamu khawatirkan aku aja~" Yoonbin mengusak surai Yeongue.

"Yeongue cubit nih!"

"Ampuuunn~~"

Haruto side

Haruto sudah membulatkan tekadnya untuk pergi ke Iksan-si.

Ternyata Haruto tidak main-main dengan Yoonbin dan Yeongue.

Haruto terpaksa mengambil uang tabungannya yang sudah ia kumpulkan berbulan-bulan karena pasti Ibunya tidak akan mengizinkannya pergi jauh-jauh menaiki kereta seorang diri, apalagi Haruto belum tahu bagaimana penampilan kota Iksan.

Ah, masa bodoh bila Haruto terlantar nanti, asalkan dia bisa melihat Jeongwoo.

Haruto rencananya sih pergi hari Minggu dengan cara mengendap-endap. Haruto masih harus menunggu dua hari lagi.

Haruto hanya membawa tas kecil berisi handphone dan uang bila perlu.

Tentu saja dia jadi tidak sabar untuk menunggu hari Minggu.

__When We Met__

"I'm Going crazy (roll action)~"

Haruto terbangun dari tidurnya karena alarm yang ia pasang di handphonenya.
Membuka matanya dengan susah payah.

Hari ini hari Minggu. Dan tidak biasanya Haruto bangun subuh seperti sekarang ini.

Langsung saja.

Haruto sudah memakai sepatunya. Mengendap-endap keluar rumah layaknya seorang pencuri.

Udara di kota Seoul cukup dingin. Orang-orang pun enggan keluar hari ini.

Sesampainya di stasiun, Haruto mendudukkan dirinya sambil menutup matanya.

Pemberangkatan Seoul menuju Iksan adalah 07.25 sedangkan Haruto yang sudah berada di terminal adalah pukul 05.30

Haruto takut ketahuan Ibunya, terpaksa harus berbohong kemarin pada Ibunya. Haruto berbohong ingin menginap di rumah temannya.

Jadi tidak perlu khawatir.

Setelah menunggu lama, Haruto akhirnya membeli tiket yang membuat Haruto tersenyum miris.

Harganya 420.000 rupiah lebih!
Untuk reserved seat.

Rasanya Haruto ingin jadi masinis saja agar tidak bayar

"Dompet dan uangku melayang bagaikan kupu kupu..."-Haru

Setelah itu, Haruto memasuki kereta api. Haruto tidak perlu mengantri lagi.

Haruto mendudukkan kembali dirinya dengan posisi yang menurutnya nyaman.

Line

Haru :
Kak Yoonbin~
read 07.29

•When We Met• ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang