Morning Routine with Iruma Jyuto

3.7K 246 9
                                    

Hypnosis Mic © KING RECORD, IDEA FACTORY and Otomate

Tema : Morning Routine

Chara : Iruma Jyuto x Reader

.

Enjoy!

.


Bunyi notifikasi unlock pada pintu apartemen sesaat membuatmu menyelinap keluar dari mimpi singkatmu. Kau berpikir untuk melanjutkan saja tidurmu karena kau terlanjur familiar pada khas ketukan langkah kaki Jyuto yang sehalus bulu angsa di atas lantai kayu. Tak lama kau menangkap derit tipis pintu kamar yang didorongnya. Tanpa berusaha mengerling pun kau tahu Jyuto tengah menyisiri tepi ruang tidur persegi tersebut sambil melucuti setelan jas kerja dan dasi kelam yang mencekik kerah kemeja untuk kemudian ia lempar asal di atas sofa sudut kamar―kau takjub pada dirimu sendiri yang bisa hapal persis segala kebiasaannya tiap ia pulang bertugas.

Jam berapa sekarang? Beberapa pekan ini Jyuto selalu kembali kala fajar mulai merangkak. Padahal malam itu kalian telah berencana membuat dinner di kediamannya, ia yang telah menjanjikan. Kau sabar menunggu kepulangan kekasihmu tanpa berusaha mengusiknya melalui notifikasi dari pesan ponselmu di dua jam pertama. Tentu saja kau sepenuhnya sadar priamu adalah bagian dari kaki tangan negara yang harus siaga dalam waktu apa pun. Hingga akhirnya ia berkabar untuk menunda kencan sederhana kalian karena tersandung perkara kerja. Omong kosong kau mengaku tak kecewa. Kau lumayan menantikan―tidak, kau sangat menunggu-nunggu momen ini sejak lama. Kau yang bernapas untuk seni broadcasting dan profesi Jyuto yang sama besarnya menelan waktu privasi membuat kalian kesulitan menyelipkan agenda kencan di akhir pekan seperti kebanyakan pasangan.

Kasurmu dibuat melesak saat Jyuto menyamankan bokong di sisimu. Jemari lapis sarung tangan bergerak telaten menyisipkan helaian rambutmu yang mulai memanjang ke balik telingamu supaya ia bisa menemukan wajahmu yang bersembunyi. Jyuto membawa tubuhnya kian mendekatimu sekedar menikmati paras (berlagak) tidurmu, tentu kau sadar dari pekat bau tembakau favoritnya yang masuk dalam pernapasanmu. Sungguh kau tidak menyimpan marah untuknya. Kau malah mulai berpikir ingin sedikit mengusilinya saat ini. Karena kata orang di luar sana ngambek itu bisa jadi bumbu di sela hubungan supaya tidak hambar.

"Morning, sweetheart."

Jyuto tak sungkan mengecup pelipis dan kepalamu karena tahu kau tidak benar-benar pulas. Suara rendahnya membuat jantungmu keras berpacu, kau yang punya niat jahil keburu dibuat luluh sebelum berperang. Antisipasi meredam sensasi geli di perut maka kau memutuskan berbalik dari posisi tidurmu. Kau sedikit menggeser tubuh agar terkesan menghindarinya. Persepsi dalam kepalamu yakin saat ini Jyuto pasti tengah tercengang air mukanya melihatmu memberi punggung dingin seperti itu.

"Oya, kau marah?"

"Tidak."

"Iya, kau marah."

"Tidak."

Kau masih meladeni dengan kelopak terpejam bak mengigau dalam tidur. Ia terkekeh.

"Tuh, kan."

Kau memutuskan berhenti membantah karena kau bahkan tidak ingat kapan pernah menang berdebat dengannya. Jyuto bergeming menanti responmu selama beberapa kepal menit, sementara kau berusaha tetap keras kepala ketika suara helaan napasnya sampai ke telingamu.

"Dengar. Samatoki dan grup Yakuza konyolnya itu lagi-lagi bertingkah. Kali ini masalahnya tidak seremeh yang kubayangkan dan aku harus segera mengeluarkan mereka sebelum kelompok kami kena kartu merah Chuoku. Apa aku seperti punya pilihan―"

Our Daily Life (Hypnosis Mic x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang