CHAPTER 2

111 7 1
                                    

(SUARA GADUH ANTAR WARGA DESA)

HILDA : "UNTUK SELURUH WARGA DESA IZINKAN SAYA UNTUK BERBICARA".

(SELURUH WARGA TERDIAM)

HILDA : "BERHUBUNG SITUASI SEMAKIN MEMANAS SEPERTI INI, SALING BERGADUH MENCARI SIAPA YANG SALAH DAN SIAPA YANG BENAR TANPA ADANYA PIMPINAN DISKUSI, SETUJU TIDAK JIKA KITA MENCARI WALI KOTA UNTUK MEMIMPIN DESA, PEMEGANG SUARA DAN MENGATUR STRATEGI UNTUK BISA SELAMAT DARI KUTUKAN INI?".

(SELURUH WARGA DESA) : "YAA.. KAMI SETUJU".

HILDA : "SAYA SIAP UNTUK MENJADI WALI KOTA DAN MEMPIMPIN WARGA DESA, APAKAH ADA KANDIDAT YANG LAIN?".

(SELURUH WARGA DESA HENING TANPA ADA SUARA)

SITI LUTFIYAH : "SEPERTINYA SAYA SETUJU JIKA HILDA DIANGKAT MENJADI WALI KOTA, BAGAIMANA YANG LAINNYA?".

RIZKI HABIBIE : "BAIKLAH SAYA SETUJU!!!".

(SELURUH WARGA DESA BERTERIAK)

HILDA : "BAIKLAH MULAI SEKARANG SAYA MENJADI PEMIMPIN WARGA DESA DI SINI".

(SELURUH WARGA DESA BERTERIAK)

HARI PUN SUDAH MENJELANG MALAM, SELURUH WARGA DESA SIAP-SIAP UNTUK BERISTIRAHAT, NAMUN DIHATI PARA WARGA TIDAK TENANG DAN SELALU WAS WAS.

(SEMUA WARGA SUDAH TERTIDUR)

SETELAH SELURUH WARGA DESA TERTIDUR, 2 WARGA DESA YANG TELAH DIMASUKI JIWA MANUSIA SERIGALA BEREAKSI. SETELAH ITU, SAATNYA MANUSIA SERIGALA MELUNCURKAN AKSI JAHATNYA.

(MANUSIA SERIGALA MENCARI KORBAN)

(KORBAN YANG TELAH DI DAPAT ADALAH YULI MELIANA)

PAGI HARI PUN SUDAH TIBA, NAMUN PAGI INI TIDAK SEPERTI PAGI YANG BIASANYA. ADA SALAH SATU WARGA DESA TERGELETAK DITENGAH LAPANGAN DESA, WARGA TERSEBUT TELAH TEWAS DICABIK-CABIK OLEH MANUSIA SERIGALA. SELURUH WARGA DESA PUN MULAI RESAH DAN KHAWATIR.

HILDA : "LIHATLAHH. . .SALAH SATU WARGA DESA KITA TELAH TERBUNUH OLEH MANUSIA SERIGALA".

(LAGU PENGEMBALA BIRI-BIRI UPIN IPIN COVER)

"SATU WARGA KITA TELAH TEWAS, HABIS DIMAKAN SERIGALA, KITA SEMUA HARUS WASPADA, CEPAT CARI DAN GANTUNG DIA"

WIWI : "BAGAIMANA INI, KITA HARUS BAGAIMANA INI, AKU SANGAT KETAKUTAN".

BARIDAH : "TENANG WI, KITA SEMUA JUGA SEDANG TERANCAM OLEH TEROR MANUSIA SERIGALA INI".

WIWI : "YANG JELAS AKU ADALAH WARGA BAIK, AKU HANYA WARGA BAIK DAN BUKAN MANUSIA SERIGALA (MENANGIS)".

NUR AZIZAH : "UNTUK PAK WALI KOTA TERHORMAT, BISAKAH ANDA MEMULAI PENCARIAN MANUSIA SERIGALA?".

HILDA : "BAIKLAH, KITA MULAI BERDISKUSI UNTUK MENCARI TAU SIAPA MANUSIA SERIGALA YANG SEBENARNYA".

RIZKI HABIBIE : "SAYA MELIHAT GERAK GERIK DAN TINGKAH LAKU SI RIZAL SANGAT MENCURIGAKAN, LIHATLAH MUKA DIA SANGAT NGESELIN SEKALI, JADI PENGEN NJOTOS SAYA".

RIZAL : "APAAAA....!!! SAYA HANYA MANUSIA BIASA YANG TAK SEMPURNA DAN TAK BERSALAH, SAYA BUKAN MANUSIA SERIGALA, SUER DAH".

FAHMI : "SESUNGGUHNYA RIZAL, TIDAK ADA ORANG BAIK YANG MENGAKU DIRINYA BAIK, EMANG BENER KATA RIZKI KALO MUKA SI RIZAL NGESELIN BANGET JADI PENGEN NAMPOL SAYA".

SRI ACIH : "SEPERTINYA RIZAL SUDAH SALAH TINGKAH, SUDAH BISA DITEBAK RIZAL BERBOHONG!!".

(SELURUH WARGA DESA) : "YAA BETUL ITU BETULLL!!!!".

HILDA : "SEMUANYA MOHON DAPAT MENAHAN EMOSI DAN AMARAHNYA, JIKA MEMANG BENAR RIZAL ADALAH MANUSIA SERIGALA, BIARLAH RIZAL KITA BERIKAN KESEMPATAN UNTUK PEMBELAAN BAHWASANNYA DIRINYA BUKAN MANUSIA SERIGALA".

RIZAL : "UNTUK SELURUH WARGA DESAKU, JIKALAU AKU MATI HARI INI KARENA DI GANTUNG, MAKA NISCAYA KALIAN AKAN MENYESAL".

HILDA : "BAIKLAH SEMUANYA KITA TUNJUK SALAH SATU WARGA DESA UNTUK KITA GANTUNG HARI INI, HITUNGAN KE TIGA KITA HARUS MENUNJUK SALAH SATU ORANG, SATU DUA TIGA".

(RIZAL MENDAPAT SUARA TERBANYAK)

HILDA : "BAIKLAH RIZAL, MENURUT HASIL SUARA KAMU SUDAH TERPILIH UNTUK DIGANTUNG HARI INI".

WARGA DESA PUN BERSIAP-SIAP UNTUK MENGANTAR RIZAL DITEMPAT EKSEKUSI HUKUM GANTUNG.

HILDA : "BAIKLAH RIZAL, MOHON MAAF SUDAH KESEPAKATAN DARI AWAL SEPERTI INI PERATURANNYA, SELAMAT TINGGAL".

(RIZAL TELAH DIGANTUNG)

TAK LAMA KEMUDIAN SI RAJA PETIR PUN MUNCUL KEMBALI DENGAN SUARA MERDUNYA.

SI RAJA PETIR : "HAHAHA, RUPANYA KALIAN TELAH MENJALANKAN TUGASNYA DENGAN BAIK, HAHA. SANGAT DISAYANGKAN SEKALI, SEBENARNYA RIZAL YANG KALIAN GANTUNG ITU ADALAH HANYA SEORANG WARGA DESA BAIK, HAHA".

(SELURUH WARGA DESA) : "APAAAAA...!!!!"

HILDA : "TIDAK, TIDAK, TIDAKK".

EDO : "APA YANG TELAH KALIAN LAKUKAN?".

BARIDAH : "LAKUKAN? MENGAPA TADI KAMU HANYA DIAM SAJA SAAT DISKUSI EDO?".

EDO : "AKU SEDANG MENAHAN RASA BERAK KU, JIKA AKU BERTERIAK MAKA RASA BERAK KU MAKIN MENJADI-JADI".

WINARTI DEWI : "LALU BAGAIMANA INI, ADUHH".

ANIS : "KESEL BANGET DEH AH, KESEL KESEL KESEL".

Werewolf game (Desa yang terkutuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang