1 THE END

165 3 0
                                    

tringgg, begitu terdengar suara bel pintu yang menandakan adanya pelanggan yang masuk disalah satu café yang berada di kota tersebut, dan terlihat pelanggan yang masuk adalah seorang wanita yang terlihat terburu-buru dan sambil melihat sekeliling lalu menghampiri meja yang berada di sebelah kanan yang paling pojok tepat berada disamping jendela yang menampilkan city view pada malam hari yang sangat indah.

"sorry, I'm late" sahut Anna dengan wajah merasa bersalah karena telah membuat orang yang duduk didepannya tersebut menunggunya lebih kurang 1 jam 30 menit.

"it's ok, kita pesan makan dulu ya, pasti kamu belum makan kan" sahut Nevin dengan senyumanya yang menenangkan.

"ok, let me see ada makanan apa saja" sahut Anna "Vin, kamu mau makan apa" Tanya Anna sambil melihat menunya.

"terserah, samakan dengan punyamu saja" sahut Nevin sambil menutup menu yang ada ditangannya.

"ok, permisi" sahut Anna sambil mengangkat tangannya memanggil waiternya

"selamat malam, ada yang bias dibantu" sahut waiter café tersebut

"saya mau memesan 2 Salmon Steak with Blackpaper Sauce dan untuk tingkat kematangan untuk keduanya 50% saja, dan untuk minuman orange juice 1, thank you" sahut Anna sambil memesan makanannya.

"baik, akan saya ulangi lagi pesanannya, untuk salmon steak 2 dengan blackpaper souce dengan tingkat kematangan 50% dan untuk minuman orange juice 1, dan apakah ada tambahan lagi" sahut Waiternya sambil membacakan makanan yang diipesankan

"untuk sementara itu dulu, thank you" sahut Anna sambil memberikan menu kepada waiternya

"baik, mohon tunggu sebentar" sahut Waiternya lalu pergi meninggalkan meja Anna dan Nevin.

"An, ada yang harus aku bicarakan" panggil Nevin untuk memulai pembicaraan

"ya, mengenai apa vin" Tanya Anna santai

"sepertinya hubungan kita harus berhenti pada saat ini" sahut Nevin tenang

"maksudmu break up" sahut Anna untuk memastikan ke Nevin

"yes" sahut Nevin

"ok, but aku punya 1 syarat dan jika kamu setuju aku tidak masalah" sahut Anna dengan rajut wajah yang tidak bias dibaca

"what" sahut Nevin hati-hati

"walaupun kita break up aku benar-benar harap kita bisa menjadi teman, bagaimana apakah setuju" sahut Anna ceria

"yes, of course" sahut Nevin menampilkan wajah yang sedikit kecewa dengan reaksi Anna yang biasa saja, saat ia menyampaikan putus.

Dan tidak lama kemudian makanan yang telah dipesan pun datang, Anna dan Nevin pun menyatap makanan dengan suasana yang tenang.

"Vin, Thank you untuk makan malamnya" sahut Anna sambil tersenyum ke Nevin

"ok" sahut Nevin "God, sekarang sudah jam 11:14 malam, hati-hati dijalan dan kalau sudah sampai rumah ingat kabarin" sahut Nevin sambil melihat jam tangannya.

"Vin, bisa aku peluk kamu untuk terakhir kalinya" sahut Anna dengan raut wajah datarnya

"tentu, sini" sahut nevin sambil merentangkan tangannya.

"Vin, thank you for this six years, thank you for your love, dan aku percaya bahwa 6 tahun ini sudah sangat cukup untuk membuat kamu sabar dengan sifatku, dan satu hal Vin sorry kalau aku selama ini egois hanya memikirkan diriku, egois dengan pendapatku, tapi satu hal yang harus kamu tau kalau kamu tidak hanya seorang pacar untukku tapi juga sahabat, guru bahkan seorang ayah untukku, kamu adalah orang yang berprinsip aku percaya kamu akan mendapatkan lebih dari yang baik dibandingkan aku, thank you" sahut Anna lalu melepaskan pelukan terakhirnya dengan Nevin.

L'amour, ExisteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang