5 PROMISE

51 3 0
                                    

"An, mama mu tadi ada telepon mengatakan bahwa nomormu tidak dapat dihubungi dan minta untuk call back" sahut Dyan menghampiri Anna yang berada di teras belakang rumahnya dengan ditemani laptop dan secangkir coffee

"really" sahut Anna yang langsung mengambil handphone yang berada di samping laptopnya

"oh God, 3 panggilan tidak terjawab" sahut Anna

"what are you doing" Tanya Dyan yang melihat Anna mengutak atik laptopnya

"sedang membuat proposal kerjasama" sahut Anna santai

"what, bukannya Jason sedang keluar negeri dan setauku Jason tidak seperti bos mu yang dulu itu yang menuntutmu kerja untuk 24 jam" sahut Dian santai

"ya Jason memang sedang berada di luar negeri dan untuk proposal kerjaan ini hanya prepare dan pada saat Jason kembali tinggal revisi atau approve, dan lagipula jangan samakan Jason dengan dia karena dia gak pantas sama sekali" sahut Anna

"ya aku tau, siapa yang mau samakan Jason dengan beruang itu, ngomong sih beruang aku tiba-tiba teringat dengan seseorang yang bahkan meninggalkan mu dan berani-beraninya selingkuh pada saat kau membutuhkannya" sahut Dyan santai

"masalah ini tidak 100% salahkan Ravin. Karena pekerjaan itu bahkan waktu bersamaku dengan Ravin berkurang dan juga karena itu, sehingga Ravin memilih cari yang lain" sahut Anna

"ok dan jangan lupakan fakta bahwa pada saat kau sedang sangat tertekan dengan pekerjaanmu karena si beruang itu mempersulit pekerjaanmu, apa yang dilakukan Ravin. Selingkuh dengan Kellin atau bertindak seperti kita yang sebagai keluargamu yang bersama denganmu sampai kau keluar dari perusahaanmu dan mendapatkan bos seperti Jason" sahut Dyan "dan aku tidak mau berdebat dengan mu karena cowok itu, aku pergi dulu dan jangan lupa call back mama mu" sahut Dyan lalu pergi meninggalkan Anna yang hanya bisa geleng-geleng kepala

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"baik untuk kelompoknya sudah selesai dibagikan, sampai ketemu minggu depan" sahut Mrs Jennie dosen mata kuliah Pengantar Bisnis

"Anna" Panggil Claudia

"kali ini kita sekelompok untuk pembagian materinya bagaimana?" Tanya Claudia

"tunggu, kalian sekelompok" Tanya Sidney yang masih berada dikelas

"ya, bahkan aku, Nevin, dan Ricky juga sekelompok dengan Anna" sahut Dyan

"dan jangan bilang, kalau kau Anna masih tetap sama dengan waktu zaman SMK saat ada pembagian kelompok untuk presentasi" sahut Sidney, dan orang yang ditanya Sidney hanya bisa tersenyum penuh arti

"Sidney, apakah Anna ada kebiasaan aneh saat ada kelompok presentasi" sahut Claudia penasaran dengan perkataan Sidney

"bukan kebiasaan aneh, hanya Anna punya kebiasaan untuk menyiapkan semua materi presentasinya sendiri dan setelah itu akan bagikan ke anggota kelompoknya" jawab Ravin yang kebetulan masuk kelas Anna dan mendengar percakapan mereka

"Ravin, aku dengar dari Kellin kalau kau ke Australia, ops" sahut Sidney terdiam saat merasa kalau dia salah bicara

"ya lalu kembali kesini untuk kuliah" sahut Ravin santai, dan Sidney mengangguk mengerti

"sepertinya aku sudah harus pulang, bye"sahut Sidney

"Rav, tumben kau kesini biasanya langsung pulang" sahut Claudia

"aku kesini untuk mencari Anna" sahut Ravin

"kalau begitu aku duluan ya, soalnya Nevin sudah tunggu dimobil dari tadi" sahut Claudia lalu pergi

"what" sahut Anna saat melihat Claudia sudah pergi

"ada waktu, ada yang harus kubicarakan" sahut Ravin

"ok, dan kalau tidak keberatan sekalian antar aku pulang, how?" sahut Anna

"No problem" sahut Ravin

"Dya, ini kunci mobilnya" sahut Anna memberikan kunci mobilnya ke Dyan

"ok, aku duluan" sahut Dyan lalu keluar meninggalkan Anna dan Ravin

"kau banyak berubah An" sahut Ravin buka topik

"sudah seharusnya aku berubah, bagaimana kabarmu diaustralia" sahut Anna

"not bad" sahut Ravin "An, aku benar-benar minta maaf atas kejadian itu" sahut Ravin

"aku sudah maafkan mu mengenai masalah itu" sahut Anna santai "Rav, tidak seharusnya kita hidup dibayangan masalah lalu. Bukankah hidup seperti ini juga bagus" sahut Anna

"that's right" sahut Ravin

"An, apakah kau sudah punya pasangan" sahut Ravin

"untuk saat ini belum ada, kenapa mau antri?" sahut Anna bercanda

"jika iya, apakah aku masih punya kartu kesempatan kedua?" sahut Ravin menanggapi candaan Anna

"akan aku pikirkan hahahhahah" sahut Anna

"An, aku berjanji jika ada seseorang yang berani membuatmu menangis aku Ravin tidak akan melepaskan mu untuk kedua kalinya" sahut Ravin

"ok, aku akan pegang janjimu" sahut Anna

L'amour, ExisteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang